HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Friday, February 24, 2012

Pengejar Harta Surgawi


Saya adalah orang yang sedang mengumpulkan harta surgawi (harta petualangan mujizat). Percaya dengan mimpi, hati nurani, penglihatan serta hal-hal yang supranatural. Petualangan percaya dengan mimpi dan penglihatan saya ikuti dengan penuh keyakinan yang mengandung resiko, tapi sekarang saya mengucap syukur karena ketika saya taat mengikuti mimpi dan penglihatan semuanya di jawab Tuhan dengan kekuatan yang mengalahkan logika.

Kalau saya cerita mungkin ini adalah cerita yang terbodoh. Ya, saya memang bodoh bagi dunia. Tapi saya adalah pengejar dan pencari harta yang supranatural. Sekarang saya sudah mendapat satu paket harta Cerita tentang sebuah petualangan / perjalanan yang mengikuti petunjuk penglihatan dan mimpi. Saya akan menceritakan petualangan rohani saya dalam mengikuti petunjuk sebuah penglihatan.Berawal dari sebuah penglihatan pada tahun 2006 pada saat terjadi peristiwa gempa bumi di Yogyakarta. Pada saat itu saya bersama seorang teman sedang berdoa, tiba-tiba saya di bawa ke dalam sebuah penglihatan yang luar biasa yaitu ; saya melihat ada 2 orang Sarjana Teknik Sipil berdiri, dengan helm berwarna kuning dan memegang maket di tangannya. Dua orang tersebut berdiri di antara reruntuhan bangunan, dan mereka mulai merencanakan suatu bangunan dengan desain yang luar biasa. Dari desain tersebut terbentuklah gambar bangunan yang luar biasa, setelah gambar tersebut sudah selesai, kedua orang ini mengambil Alkitab dan membacakan Firman. Setiap rumah yang akan di bangun di doakan dan di beri Firman Tuhan pada masing - masing rumah tersebut, kemudian rumah tersebut di kuduskan.
A. Berjalan Mengikuti Petunjuk Pengelihatan
Setelah rumah tersebut selesai di bangun berdasarkan Firman Tuhan ( Keluaran 30: 26 - 30 ), saya melihat lagi ada 3 pasang keluarga yang masuk ke dalam masing-masing rumah yang di sediakan bagi mereka. Pertama, sepasang keluarga dengan pakaian hitam yang setelah memasuki rumah tersebut, pakaian mereka menjadi putih. Kedua, sepasang keluarga dengan pakaian abu-abu, ketika memasuki rumah tersebut pakaian mereka menjadi putih kembali. Dan yang ketiga, sepasang keluarga dengan pakaian putih, ketika memasuki rumah tersebut pakaian mereka menjadi semakin putih berkilau. Begitu sangat spesifik penglihatan tersebut.
Setelah selesai berdoa saya mulai merenung dan mulai berpetualang dalam batin, dengan berbagai macam pertanyaan dan percakapan dengan Tuhan. Tiba-tiba melalui hati nurani saya, Tuhan bicara, bahwa saya adalah salah satu orang yang di dalam penglihatan tersebut. Dan Tuhan pun mulai bertanya kepada saya, Maukah kamu mewujudnyatakan penglihatan tersebut? Saya hanya terdiam. Setelah melalui proses perenungan, saya bertanya apa yang bisa saya lakukan ? Saya mau, tapi saya tidak tau caranya seperti apa ? Waktu pun berlalu, seminggu sesudah bencana gempa bumi saya belum mendapatkan jawaban yang jelas tentang penglihatan tersebut. Saya berpikir penglihatan tersebut hanya suatu penglihatan biasa yang tidak ada artinya.
Saya memutuskan untuk pulang ke Kalimantan Tengah, karena saat itu tugas saya kuliah sudah selesai dan saya harus segera pulang untuk bekerja di kampung halaman. Jam 1 siang saya memasuki pesawat yang akan membawa saya berangkat ke Kalimantan Tengah, di dalam pesawat saya masih bertanya, namun Tuhan hanya diam. Kalaupun Dia bicara saya sudah berada di dalam pesawat dan sangat tidak mungkin untuk kembali lagi. Dalam keheningan saya terdiam dan mulai tertidur ketika pesawat sudah berada di atas awan. Tiba-tiba saya mendengar suara seseorang bertanya kepada saya tanpa saya sadari siapa yang memberi pertanyaan: Kamu tahu tanda-tanda jiwa-jiwa yang siap untuk di tuai ?
Saya memutar otak mencari jawaban. Belum sampai saya menjawab, Suara tersebut sudah memberi jawaban: Jiwa yang siap untuk di tuai adalah jiwa/manusia yang sedang mengalami penderitaan. Saya mulai berpikir, masuk akal juga. Suara itu menyebutkan kota tempat jiwa/manusia yang siap untuk di tuai adalah Bantul/Yogyakarta yaitu orang-orang yang sedang mangalami penderitaan akibat bencana gempa bumi. Saya kemudian tersadar, siapa orang yang telah berbicara kepada saya? Saya menengok ke kiri, kanan, depan, belakang, tak satupun orang yang saya kenal. Saya kemudian tersadar bahwa yang berbicara kepada saya adalah Tuhan Yesus, melalui suatu media yang tidak bisa saya cerna dengan logika.
Tetapi saya pegang perkataan itu dan simpan di dalam hati. Sesampainya di rumah Kalimantan saya merenung kembali, setelah 3 hari saya di rumah, Dia berkata bahwa saya harus cepat pergi karena ini adalah musim tuaian, jangan sampai saya terlewat! Saya bertanya, bagaimana caranya? Tuhan katakan, Dia akan menyediakan uang untuk membeli tiket ke Yogya, selebihnya saya harus bergantung kepada-Nya. Saya tahu saya harus taat, karena saat itu adalah musim tuaian. Saya meminta izin ke orang tua dan mereka mengizinkan, tapi mereka tidak memiliki uang untuk membeli tiket ke Yogya. Saya serahkan semuanya kepada Tuhan walaupun saya sempat berpikir kemana saya akan cari uang, setelah lelah berpikir saya tertidur. Tiba-tiba keseokan paginya jam 6, kakak saya yang berada di Yogya menelpon, dia katakan bahwa saya mendapat bantuan dana berupa uang dari pemerintah daerah Kalimantan Tengah untuk semua mahasiswa yang sekolah di Yogya, saya terdiam dan mengucap syukur.
Tiba-tiba kembali Suara supranatural itu muncul Aku sudah katakan kamu akan pergi dengan cara Ku. Tanpa kutunda lagi, aku pergi ke Yogya dengan sebuah tujuan yang saya belum mengerti caranya melakkan kehendak-Nya. Sampai di Yogya saya menginap di tempat teman dan menceritakan apa yang saya alami sepanjang perjalanan pulang ke Kalimantan Tengah. Dia memberi respon yang baik dan berusaha memberi info pekerjaan.
Setelah mengalami proses beberapa bulan di Yogya akhirnya teman saya memberitahu lowongan pekerjaan di tempat dia bekerja, sebuah LSM yang bergerak di bidang perumahan yang pada saat itu memberi bantuan perumahan korban gempa di Bantul (Yogyakarta). Saya menerima tawaran tersebut dan mulai mengerjakan dengan petunjuk sebuah penglihatan yang pernah saya alami.
Dalam mengerjakannya, berbagai macam proses kesakitan yang saya alami, ternyata menjalankan mandat dari Tuhan tidak segampang yang saya pikirkan. Banyak sekali penghalang antara lain; tidak sepikir dengan orang lain, ketika butuh tim tidak ada yang mau untuk melibatkan diri dalam proses penderitaan, mengalami masa-masa kesendirian, mengalami masa-masa kekurangan uang. Namun saya bersyukur pada saat yang tepat Tuhan kirimkan saya seorang teman untuk berjuang bersama-sama mengerjakan mandat ini. Saya mengucap syukur karena Tuhan tidak membiarkan saya berjuang seorang diri. Walaupun hanya berdua, tetapi saya tau sebuah prinsip yang mengatakan, suatu perubahan tidak perlu menunggu banyak orang, cukup dua orang pasti akan membuat suatu perubahan.
Saya juga sangat berterima kasih kepada teman saya ini yang bersedia tetap berjuang berdiri walaupun terkadang kita terbentur sebuah masalah dalam sebuah pelayanan. Kami bersepakat untuk mengunjungi salah satu keluarga di Bantul seminggu sekali. Apapun keadaan cuaca pada saat itu bila kami sudah berjanji kami akan berusaha untuk datang memberi pelayanan yang terbaik walaupun jaraknya cukup jauh dari kota Yogya.
Kunjungan kami saat itu memang bukan mengadakan suatu acara yang formal, kami hanya berbagi cerita tentang kebaikan Tuhan dalam kehidupan kami dan doa bersama-sama. Itulah pelayanan yang kita lakukan di sana dan akhirnya proses ketaatan tersebut sudah saya lewati dengan hasil yang benar-benar nyata. Saya temukan keluarga yangpernah saya layani untuk lebih kuatkan lagi di dalam Tuhan, sekarang di percayakan oleh donatur mengelola laboraturium komputer dan sanggar tari yang di salurkan melalui LSM tempat saya bekerja.
Saya teringat tindakan profetis yang pernah saya lakukan bersama teman -teman di rumah keluarga tersebut, pada saat itu kami mengajak salah satu anggota keluarga itu berdoa dan menabur minyak urapan serta bernubuat bahwa harta bangsa-bangsa akan mengalir ke tempat tersebut untuk di gunakan menjadi alat melayani sesama melalui laboraturium komputer dan sangar tari, yang saat ini tempat tersebut benar-benar di nyatakan.
Saya bersama teman-teman percaya bahwa segala sesuatu di mulai dengan Firman kemudian akan menjadi daging /nyata. Bukan hanya itu saja, saya juga bertemu dengan komunitas yang luar biasa. Yang memiliki visi yang besar yang bersedia menjadi alat Tuhan dan mau mengambil resiko hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus. Sampai saat ini kami terus bersekutu dan berjuang bersama-sama. Demikianlah cerita saya berjalan dalam mengikuti petunjuk sebuah penglihatan.
B. Berjalan Mengikuti Petunjuk Mimpi
Berikut adalah cerita saya dalam mengikuti petunjuk sebuah mimpi, saat itu saya pindah kerja dari Yogyakarta ke Bandung. 3 bulan lebih saya bekerja di Bandung, kemudian saya memilih untuk mengundurkan-diri dan pulang ke Kalimantan Tengah. Selama 3 bulan saya di Kalimantan Tengah, Tuhan memberi saya mimpi. Dalam mimpi saya saat itu berada di saat suatu sekolah yang sedang mengadakan ujian, saya tiba-tiba ingin keluar sekolah. Sampai di pintu gerbang dua orang penjaga mencegat saya dan berbicara : Mau kemana!. Saya menjawab keluar sebentar.
Kemudian mereka memberi peringatan, "jangan lama-lama karena di sesi akhir ada ujian lagi!" Saya hanya mengiyakan peringatan mereka kemudian keluar dari sekolah tersebut. Saya terbangun dari tidur. Saya mulai merenung, apa arti mimpi tersebut? Saya berdoa dan bertanya kepada Tuhan dan dapat pewahyuan Firman Tuhan (Yosua 2:1-24) tentang pengintai. Saya bertanya ke pada diri saya sendiri, apakah saya pulang hanya sebagai pengintai dan belum menyelesaikan proses sekolah Ilahi / di perlengkapi. Mimpi dan pewahyuan saat itu saya simpan dalam hati.
Waktu berlalu, seminggu berikutnya saya bermimpi hal yang sama lagi dengan makna yang sama. Saya bertanya kenapa mimpi itu terasa seperti berbicara kepada saya, kembali saya simpan dalam hati. Sebulan setelah cerita tersebut berlalu saya mimpi yang terahir kalinya. Dalam mimpi itu saya sedang jalan dengan teman dan bertemu teman-teman semasa saya kuliah dahulu: Hendrik, Euis dan Dayat. Mereka menyapa dan salah satu dari mereka kemudian bertanya,"Kamu kenapa tidak mengikuti ujian ?" Saya kaget dan terbangun jam 3 pagi. Saya renungkan dan bertanya kepada Tuhan, "Engkaukah yang berbicara?"
Saat itu Tuhan bicara melalui hati nurani saya, Ya, kamu harus menyelesaikan ujianmu yang terahir dan keluar dari kota ini. Saat itu saya belum memiliki pekerjaan yang tetap dan saya minta kepada Tuhan melalui doa bahwa saya butuh pekerjaan. Tuhan katakan bergantunglah dengan petunjuk-Ku melalui mimpi itu. Seminggu berlalu saya keluar dari Kalimantan Tengah dan pergi menuju Yogyakarta walaupun saya tidak tau apa tujuan saya berada di kota itu. Akhir November saya tiba di Yogyakarta tanpa tanda-tanda apa yang harus saya kerjakan di tempat itu dan saat itu saya belum memiliki pekerjaan. Saya belajar taat menanti Dia menyatakan petunjuk mimpi itu sambil bergumul untuk pekerjaan.
Tanggal 9 Desember setelah saya berdoa, teman saya bernama Dayat yang saya temui di dalam mimpi menelpon, dia menawarkan pekerjaan dan saat itu saya meresponi tawaran tersebut dan kita banyak ngobrol tentang teman-teman yang lain. Sampai ahirnya pembicaraan pun selesai. Tetapi yang membuat saya heran, bagaimana bisa dia menghubungi saya padahal kami sudah lama kehilangan kontak. Dan yang lebih mengherankan lagi untuk apa dia menelepon saya hanya untuk menawarkan pekerjaan? Apakah dia tau saya sedang tidak bekerja? Mengapa dia tidak menghubungi teman teman dekatnya yang lain ? Berbagai macam pertanyaan di dalam benak saya.
Sampai ahirnya saya sadar bahwa ini adalah petunjuk dari sebuah mimpi saya ketika di Kalimantan Tengah. Saya kaget dan berdoa, Tuhan benar -benar sedang berbicara kepada saya melalui mimpi. Waktu berlalu namun tidak ada kabar dari teman saya Dayat. Dia pernah berpesan saya harus bersabar menanti proses pekerjaan tersebut. Saya menanti, sampai saya dikagetkan lagi tepat tanggal 24 Desember 2008 teman saya Euis yang saya temui di dalam mimpi juga menelepon saya dan menawarkan pekerjaan. Saya benar-benar kaget saat itu dan menangis karena Tuhan itu benar-benar hidup dan nyata. Saya juga meresponi tawaran pekerjaan ini dan saya bawa ke dalam doa. Saya serahkan ke dalam tangan Tuhan dimanakah saya akan bekerja, di Serang (Dayat tawarkan) atau Bandung (Euis tawarkan).
Saya berdoa seperti ini: "Tuhan kalau Engkau suka pekerjaan itu, buka jalan, tetapi kalau Engkau tidak suka tutup jalan." Ternyata Tuhan langsung jawab ketika saya serahkan, Dia tidak suka pekerjaan itu. Pada tanggal 25 Desember 2008 pekerjaan yang di tawarkan Euis kepada saya di batalkan tanpa ada alasan yang jelas. Saat itu saya hanya berserah dan percaya Dia pasti tau yang terbaik bagi saya. Menjelang tahun yang baru saya dengan teman-teman komunitas memiliki komitmen yang baru untuk tahun 2009 bahwa setiap kami sudah tidak berhak lagi mengatur jalan sendiri karena otoritas hidup sudah kami serahkan kepada Tuhan. Jadi kami benar-benar belajar membangun hidup yang di kendalikan oleh Roh Kudus. Memasuki Tahun 2009 saya hanya bisa bertanya-tanya Tuhan, akan kemana Tuhan bawa saya dengan petunjuk mimpi itu. Siang hari tepat pada tanggal 5 Januari 2009 saya di telepon lagi oleh teman saya Euis, dia berkata temannya butuh satu orang untuk melengkapi team mereka dan dia menawarkan pekerjaan itu kepada saya.
Saya sangat senang, dan saya benar-benar percaya bahwa Tuhan menjamin saya. Saat itu saya mengucap syukur di dalam doa dan sudah merencanakan untuk pergi ke Bandung. Tiba-tiba Dia bicara kepada saya, "Kamu sudah tau bahwa Akulah yang berbicara dalam mimpimu, dan Aku lah yang memberi kamu pekerjaan." Apakah kamu rela melepaskan pekerjaan itu kalau Aku minta kembali? Saat itu saya hanya terdiam, dan berjiwa besar melepaskan pekerjaan itu, karena saya tau semua itu juga berasal dari Dia. Saya berkata kepada TUHAN, "Sekalipun saya tidak mendapatkan semua pekerjaan itu saya akan tetap berjuang mengucap syukur."
Seminggu berlalu pekerjaan tersebut benar-benar di batalkan. Kembali saya berdoa dan mengucap syukur. Saya berpikir Tuhan pasti akan segera menggantikan dengan pekerjaan lain. Memang tidak salah, satu hari setelah pembatalan tersebut teman saya yang berada di Kalimantan Tengah menelepon saya dan menawarkan pekerjaan serta jaminan uang transportasi jika saya bersedia bekerjasama. Kesaksian saya sudah saya kirim di situs e-Artikel dengan judul Berjuang dalam Pertandingan Iman
Saya mengerti kenapa saya sampai di bawa ke Kalimantan Tengah dan mengalami peristiwa yang sangat mengecewakan, itu semua karena Tuhan ingin melihat sikap hati saya, apakah benar kalau saya tidak mendapatkan apa-apa dari semua pekerjaan tersebut saya tetap berusaha mengucap syukur? Sekalipun dalam kondisi kesakitan dan pengorbanan, saat itu saya menyadari, di tengah-tengah kekecewaan, kesakitan dan kekurangan, saya benar-benar harus berjuang untuk tetap mengucap syukur, karena pengucapan syukur di tengah kesakitan adalah persembahan yang harum di hadapanNya.
Saya belajar bahwa pengalaman petualangan ini adalah petualangan saya mengejar harta sorgawi dimana saya benar-benar melihat bahwa Tuhan Yesus yang saya sembah benar-benar hidup. Dan hal yang membuat saya lebih terkesan lagi adalah saya memiliki petualangan pribadi bersama dengan Dia. Saya tahu petualangan pribadi ini adalah senjata untuk saya menghadapi peristiwa di akhir zaman, karena satu-satunya yang bisa membuat orang berakar dalam Tuhan adalah memiliki perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Sehingga, meskipun bumi bergoncang dan laut bergelora, kita tetap bisa mengatakan bahwa Yesus tetap Tuhan dan Juru Selamat dalam hidup setiap kita. AMIN.

Harga Diri


Manusia sering salah dalam menilai harga dirinya, kadangkala terlampau tinggi, kadangkala terlalu rendah. Sangat jarang seseorang dapat dengan tepat menilai harga dirinya. Sebagai sebuah contoh perenungan mari kita lihat kesalahan orang dalam menilai harga dirinya, yaitu dalam keluarga.

Situasi ini dalam kasus tertentu bisa berganti posisi yaitu istri yang merasa dirinya lebih bernilai dibandingkan suaminya. Coba kita pikirkan secara mendalam, benarkah jika orang yang bekerja lalu menghasilkan uang, dia lebih berharga dibandingkan orang yang tidak bekerja? Jika perbandingan ini dilakukan diantara orang bekerja dan pengangguran, maka jawabannya, ya. Namun apabila perbandingan ini dilakukan dalam hubungan suami istri, maka telah terjadi kesalahan yang fatal. Suami dan istri dalam sebuah keluarga tidak ada yang lebih utama, mereka sejajar. Jika hubungan ini tidak sejajar maka keluarga ini tidak beres. Suami yang bekerja dan mendapatkan uang tidak berhak mengklaim dia lebih berharga dibanding si istri. Suami bekerja dan punya uang itu sudah menjadi kewajibannya. Apa yang merupakan kewajiban tidak bisa kita tuntut sebagai sebuah keunggulan.
Seorang suami cenderung merasa bahwa dia lebih bernilai dari istrinya, sebab suami merasa dia adalah orang yang mencari uang. Jadi karena suami merasa semua kebutuhan keluarga baru bisa dipenuhi karena uang yang diperolehnya maka dia berpikir dirinya lebih berharga daripada istrinya. Perasaan lebih berharga ini kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan-tindakan yang menempatkan istrinya lebih rendah dari suami. Ketika makan harus dilayani istri, jika tidak dilakukan suami marah. Ketika istri minta uang, dengan gaya interogasi menanyakan untuk keperluan apa uang yang diminta tersebut. Bahkan tidak jarang ada suami yang tidak mengijinkan istrinya mengambil putusan apapun dalam keluarga, semua harus suami yang memutuskan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Hal ini dianggap wajar dalam sebuah hubungan suami istri, padahal ini adalah wujud dari penilaian suami yang terlampau tinggi pada dirinya. Suami merasa wajar kalau harga dirinya lebih utama dari istrinya.
Sebagai ilustrasi: tukang becak kita bayar lalu dia antar kita ke tujuan, sesampai di tujuan apakah boleh tukang becak tersebut berkata saya berjasa sudah mengantar penumpang. Tukang becak tidak dapat mengatakan dia sudah berjasa, karena dia wajib mengantar penumpang yang sudah membayarnya. Sebuah pelaksanaan kewajiban tidak bisa dikatakan perbuatan yang hebat. Orang tua wajib mengurus anaknya, maka ketika orang tua mengurus anak dengan baik itu bukanlah hal-hal yang harus mendapat penghargaan, hal itu sudah seharusnya dan biasa saja. Jadi boleh saja suami minta dilayani istrinya, namun dalam sudut pandang bahwa suami merasa perlu adanya orang yang menolong dia. Sebaliknya istri mau melayani suami karena mau menjadi penolong suami.
Kegagalan dalam menilai harga diri secara tepat ini menjadi sumber dari kehancuran dalam banyak rumah tangga. Ketika seseorang merasa harga dirinya lebih tinggi dari orang lain maka cenderung orang tersebut akan mendominasi orang lainnya. Setelah kita melihat fakta bahwa di dalam hubungan suami-istri persoalan harga diri seringkali salah tempat, tapi untuk selanjutnya pembahasan tidak akan mengenai persoalan harga diri dalam keluarga. Namun kami ingin mencari akar dari salahnya persepsi manusia akan harga diri dan bagaimana Tuhan memperbaiki kesalahan manusia ini.
Sejarah penyimpangan manusia sehingga gagal untuk bisa menilai harga dirinya dengan tepat adalah saat manusia ingin seperti Allah (waktu kamu memakannya.kamu akan menjadi seperti Allah Kejadian 3:5). Pada saat Allah menciptakan manusia, maka terjadi suatu hubungan yang istimewa antara pencipta dan ciptaan. Namun hubungan istimewa ini tidaklah berarti bahwa terjadi kesetaraan antara pencipta dan ciptaan. Pencipta adalah otonom, Dia tidak tergantung kepada ciptaan. Keberadaannya mandiri, bebas dari intervensi siapapun karena Dia yang berdaulat.
Pencipta tidak bisa diatur karena Dia adalah aturan itu sendiri. Sedangkan ciptaan adalah makhluk yang bergantung kepada pencipta. Ciptaan tidak mandiri namun tunduk pada pencipta dan diatur oleh pencipta. Keberadaan manusia dalam taman eden adalah wujud daripada kesempurnaan Allah dalam menempatkan ciptaan. Namun kesempurnaan rancangan Allah di hancurkan oleh ambisi manusia. Ciptaan yang sempurna menjadi gagal dihadapan Allah yaitu ketika menerima tawaran iblis supaya harga dirinya meningkat menjadi sama dengan pencipta.
Manusia yang dijadikan dari tidak ada menjadi ada ingin supaya menjadi setara dengan Allah yang maha ada. Ketika pikiran ingin menjadi seperti Allah ini diwujudkan maka bukan keberhasilan yang diperolehnya namun sebuah kegagalan yang didapatkan. Ketika manusia gagal dan dinyatakan sudah berdosa, maka ukuran harga dirinyapun menjadi kacau. Ambisi manusia untuk menjadi seperti Allah terus tertanam menjadi sifat egois, mau menang sendiri, merasa dirinya lebih utama dari yang lain dan ini terus diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena persoalan harga diri, bangsa dengan bangsa berperang. Karena harga diri Hitler menjadi pembantai 6 juta orang Yahudi. Demi harga diri terjadi pembantaian suku suku dan etnis diberbagai belahan dunia. Oleh karena harga diri banyak orang rela membunuh orang lain demi membela iman kepercayaannya.
Harga diri manusia harus dikembalikan pada posisi yang tepat, untuk hal ini Allah sangat mengerti. Harga diri manusia oleh Allah mau dikembalikan pada posisi yang sebenarnya yaitu sebagai ciptaan yang berharga di mata Allah. Apa tindakan Allah yang maha mulia dan kudus, untuk mengembalikan posisi manusia? Dia datang pada malam natal menjadi manusia. Ini bukan peristiwa biasa, tetapi ini adalah tindakan Allah yang mau menurunkan harga dirinya sehingga sama dengan manusia. Ketika Allah menurunkan harga dirinya ini, Dia sangat mengerti konsekuensinya yaitu ciptaannya itu bahkan akan menghinanya dan menyalibkannya.
Seseorang yang di salib adalah orang yang dipandang sangat hina dari segi kualitas kejahatannya, maka hukumannya pun haruslah yang paling menghinakan. Apakah Yesus telah memenuhi kriteria ini untuk menerima hukuman sehina itu? Jawabnya adalah tidak, karena Pontius Pilatus dengan jelas mengatakan bahwa ia tidak mendapati kesalahan pada Yesus. Akan tetapi mengapa Yesus harus di salib? Yesus harus disalibkan karena Allah Maha Suci. Kesucian Allah tidak dapat berkompromi dengan keberdosaan manusia. Dosa adalah tindakan yang sangat hina di hadapan Allah, oleh karenanya harus ada hukuman yang sepadan dengan hinanya dosa tersebut.
Pilihan Allah untuk mengembalikan harga diri manusia hingga dapat kembali seperti pada saat diciptakan membawa sebuah konsekuensi, Allah harus beinkarnasi menjadi manusia dan mati menanggung hukuman dosa dengan cara yang paling hina. Allah tetap mengerjakan rencananya tidak bergantung kepada reaksi dari ciptaannya, sebab ketika ciptaan itu mengerti maksud dari tindakan Allah, maka akan ada orang-orang yang bisa dikembalikan harga dirinya menjadi ciptaan yang baru. Ciptaan baru adalah orang-orang yang bisa kembali berhubungan dengan Allah sama seperti ketika manusia pertama kali diciptakan. Menikmati sorga, dan tahu harga diri yang sebenarnya yaitu makhluk yang berharga di mata Tuhan. Inilah esensi paling penting dari peristiwa penebusan dosa oleh Yesus di atas kayu salib.
Setelah kita tahu bahwa Yesus telah bertindak untuk mengembalikan harga diri manusia yang paling penting yaitu menjadi makhluk yang berharga di mata Tuhan, bagi yang menerimanya menjadi Juru Selamat maka berhak berada di sorga bersama dengan Allah. Maka masih perlukah kita menginginkan harga diri yang lain? Menginginkan orang-orang di gereja menghormati karena posisi pelayanan yang melekat pada diri kita? Mengejar popularitas tertentu supaya harga diri kita menonjol? Mengejar kekayaan sehingga orang lain terkagum-kagum atas apa yang kita miliki?
Sadarilah, ketika harga diri kita sudah dipulihkan oleh Tuhan, maka yang diperlukan adalah sikap rendah hati karena kita yang tidak layak dijadikan layak oleh Allah yang menciptakan alam semesta ini Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.(Wahyu 4:11). Pekerjaan kita yang utama di bumi ini adalah menjadi rekan sekerja Allah (karena kami adalah kawan sekerja Allah I Korintus 3:8-9), mau meneladani kerendahan hati Allah yang meninggalkan sorga demi umat manusia. Maka menjadi rekan sekerja Allah adalah menjadi PELAYAN (Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya Markus 9:35) dan HAMBA (..dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.. Markus 10:44), bukan menjadi tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang sombong. Jadikan orang lain lebih utama daripada diri sendiri. Bangsiapa meninggikan diri, dia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:12, Lukas 14:11).

Bangunlah dan Berjalanlah


Yohanes 5:1 9 & 14
  • 5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.

  • 5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya

  • 5:3 dan di serambi serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang orang buta, orang orang timpang dan orang orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.

  • 5:4 Sebab sewaktu waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.

  • 5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.

  • 5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"

  • 5:7 Jawab orang sakit itu kepada Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

  • 5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

  • 5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.

  • 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; ajangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Yohanes 5 dimulai dengan kedatangan Yesus ke Yerusalem iaitu pada waktu Hari Raya orang Yahudi. Di Yerusalem dekat pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam yang bernama Betesda iaitu beerti Rumah Belas Kasihan Di situ terdapat banyak orang sakit yang menunggu goncangan air kolam yang dilakukan oleh malaikat supaya siapa yang masuk ke kolam itu akan disembuhkan apapun juga penyakit mereka. Salah satu orang yang menunggu goncangan air kolam itu ialah orang sakit yang sudah sakit selama 38 tahun. Nama orang ini tidak disebutkan dalam alkitab tetapi kita akan belajar sesuatu yang bermakna daripada peristiwa yang berlaku antara orang sakit ini dengan Yesus. Kalau alkitab terjemahan King James, orang sakit itu digelar The impotent man(ayat 7) iaitu dalam bahasa Yunani disebut Ëœadunatos" yang bermaksud tiada kekuatan(powerless), tidak mampu bergerak dan berada dalam keadaan yang mustahil untuk melakukan sesuatu. Nah, pada masa ini betapa banyak orang kristian yang mengalami keadaan seperti orang sakit ini yang seolah olah tiada kekuatan, pertumbuhan yang terbantut, lumpuh secara rohani, tidak mengalami kemenangan di dalam kehidupan kristian mereka dan mudah saja jatuh ke dalam perangkap iblis serta diikat oleh kuasa kegelapan. Ini menyebabkan orang kristian tidak maju dalam hidup rohani dan fizikal mereka. Orang kristian yang impotent tidak akan berhasil dalam menjangkau jiwa jiwa orang lain karena tiada kesaksian yang baik dari kehidupan mereka yang mampu menarik orang lain kepada Kristus. Bagaimanakah kita dapat mendemonstrasikan kuasa Tuhan dalam hidup kita sedangkan diri kita hidup dalam keadaan yang tidak bertumbuh dan lemah secara rohani? Kita tidak akan dapat menjadi saksi Kristus yang efektif jika kita dalam keadaan yang sakit secara rohani. Mari kita menyelidiki keadaan hidup kita. Adakah kita terus bertumbuh dan semakin matang di dalam Tuhan atau kita semakin jauh daripada Tuhan dan lemah seperti orang sakit itu? Firman Tuhan ini bukan sahaja ditujukan kepada kita secara individu, tetapi juga untuk sesebuah jemaat(gereja), persekutuan kristian dan juga keluarga kristian.
Seperti mana firman yang di dalam kitab nabi Hagai 1:5, perhatikanlah keadaanmu!, mari kita lihat di manakah posisi kehidupan kristian kita. Di ayat yang ke 6 dikatakan bahawa Yesus melihat keadaan orang sakit itu dan Yesus tahu bahwa dia sudah lama sakit, lalu Yesus bertanya kepadanya maukah engkau sembuh? Ini merupakan suatu berita yang baik bagi kita semua. Sesungguhnya Yesus sangat prihatin terhadap apa yang terjadi kepada diri kita. Dia tidak mau keadaan kita yang lemah berterusan tetapi Dia datang untuk memulihkan kehidupan kita. Apa yang harus kita ketahui ialah bahawa Yesus berinisiatif untuk datang menolong kita. Seperti keaadaan orang sakit ini, dia tidak mampu untuk datang kepada Yesus karena dengan kekuatannya sendiri karena dia sangat lemah dan memang mustahil. Selama 38 tahun orang sakit itu menderita dan mungkin sudah beribu kali dia mencoba mencari jalan untuk mendapat kesembuhan namun dia tidak berdaya. Dia juga sudah berusaha untuk masuk ke kolam Betesda(rumah pengampunan) untuk mendapat pemulihan tetapi tidak juga berjaya. Begitu juga dengan hidup kita tanpa Tuhan. Kita tidak dapat pergi kepada Bapa dengan usaha kita sendiri karena kita memang lemah tetapi Tuhan sendiri yang bertindak untuk datang ke dalam dunia untuk memulihkan kehidupan kita dan supaya kita dapat pergi kepada Bapa yang di syurga. Yesus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup(yoh 14:6). Belas kasihan(betesda) juga datang melalui Yesus sendiri yang menjadi pendamai antara kita dengan Tuhan.
Kesakitan pada tubuh kita atau lemah secara rohani boleh disebabkan oleh dosa-dosa kita. Seperti yang terjadi kepada orang sakit itu, dia sakit disebabkan oleh dosanya. Oleh sebab itu Yesus berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." (yohanes 5:14). Di dalam kitab Mazmur 107:17 juga ad a mengatakan: Ada orang orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan kesalahan mereka Kadang kadang kita boleh sakit karena kita masih sakit hati dengan orang lain ataupun dengan kata lain kita tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Awas! Sikap tidak mengampuni adalah suatu DOSA! Mengampuni atau memaafkan adalah suatu perintah dalam firman Tuhan. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius 6:14 15 Bukankah ngeri akibatnya jikalau kita tidak mau berdamai dan mengampuni orang lain? Saya sudah melihat hal yang seperti ini berlaku di mana orang tersebut tidak mau berdamai, meminta maaf dan memaafkan orang yang menyakiti hatinya. Perkara yang amat menyedihkan adalah mereka ini adalah orang yang melayani Tuhan.
Suatu hal yang saya pelajari dari hal tersebut, kita sebagai manusia masing masing mempunyai ego di dalam hati kita. Kita susah untuk mengampuni orang lain karena kita merasa diri kita betul dan kita mau orang lain yang mengikuti keinginan kita. Ini yang dinamakan kesombongan. Sekalipun kita adalah orang yang melayani Tuhan, ego ataupun kesombongan itu boleh wujud di dalam diri kita. Ego ini harus dikikis dan dibuang dari dalam diri kita. Mari kita selidiki hati kita, adakah kita masih menyimpan kesalahan orang lain atau sakit hati kepada orang lain termasuk orang yang sama sama melayani dengan kita suatu ketika dahulu? Pilihan terletak di dalam tangan kita. Jikalau kita mengambil keputusan untuk mengampuni, maka kita juga akan di ampuni oleh Tuhan tetapi jikalau kita tidak mau berdamai dan memaafkan orang yang menyakiti hati kita, maka Tuhan juga tidak akan mengampuni kita. Apabila kita tidak di ampuni oleh Tuhan, sesungguhnya api neraka adalah tempat yang akan kita pergi sesudah di hakimi.
Maukah kita mengalami hal yang seperti itu? Saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan, jikalau Tuhan sudah sanggup mengampuni dosa kita bahkan melupakan dosa dosa kita itu, apakah alasan kita untuk tidak mau memaafkan orang lain? Tidak ada ruginya jika kita memaafkan dan berdamai dengan orang lain malah saya percaya kita akan memiliki damai di dalam hati kita. Salah satu kompenen di dalam kasih ialah tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
1 Korintus 13:4-6
Jikalau kita masih marah akan perbuatan orang terhadap diri kita maka itu bermakna bahawa kita tidak memenuhi tuntutan kasih. Mari kita berbalik semula kepada kisah orang sakit itu. Apabila Yesus datang kepadanya dan bertanya maukah engkau sembuh?, orang sakit itu menjawab: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Nah, mari kita perhatikan betul-betul. Orang sakit ini tidak menjawab pertanyaan Yesus tetapi dia memberi alasan. Seharusnya orang sakit itu cuma perlu menjawab "ya" atau "tidak" . Orang sakit itu seolah olah menyalahkan orang lain dengan alasan yang dia beri. Seringkali apabila kita menghadapi suatu masalah, kita mencari alasan dan tidak kurang juga yang menuduh orang lain untuk membela dirinya. Kita juga suka menuding jari kepada orang lain daripada merenung sedalam dalamnya perihal mengenai diri kita sendiri. Sejak zaman Adam dan Hawa, sikap tuduh menuduh sudah wujud dalam manusia setelah mereka berdosa memakan buah pengetahuan akan apa yang baik dan jahat. Apabila Tuhan bertanya kepada Adam, Adam menyalahkan Hawa dan Hawa pula menyalahkan ular.
Perhatikan:
Firman Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kau perbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.
Kejadian 3:11,13
Sikap ini telah diwarisi oleh manusia sampai pada hari ini. Begitu susah untuk manusia mengakui kesilapannya sendiri sebaliknya menuduh orang lain seperti yang dilakukan juga oleh orang sakit itu. Hal ini mengingatkan saya tentang sebuah lagu kanak kanak yang berjudul "Bangau oh bangau". Lagunya seperti ini:
Bangau oh bangau,kenapa engkau kurus?
Macam mana aku tak kurus,ikan tidak timbul.
Ikan oh ikan kenapa kau tak timbul?
Macam mana aku nak timbul,rumput panjang sangat.
Rumput oh rumput,kenapa kau panjang sangat?
Macam mana aku tak panjang,kerbau tak makan aku.
Kerbau oh kerbau,kenapa kau tak makan rumput?
Macam mana aku nak makan,perut aku sakit?
Perut oh perut,kenapa engkau sakit?
Macam mana aku tak sakit,makan nasi mentah?
Nasi oh nasi kenapa engkau mentah?
Macam mana aku tak mentah,kayu abi basah?
Kayu oh kayu,kenapa engkau basah?
Macam mana aku tak basah,hujan timpa aku?
Hujan oh hujan kenapa timpa kayu?
Macam mana aku tak timpa,katak panggil aku.
Katak oh katak kenapa panggil hujan?
Macam mana aku tak panggil,ular nak makan aku.
Ular oh ular,kenapa nak makan katak?
Macam mana aku tak makan,memang makanan aku!
Walaupun lirik lagu itu menceritakan kisah binatang tetapi ilham lagu itu adalah dari manusia. Di sini terbukti sekali lagi bahawa manusia memang suka menuduh. Daripada lagu itu adalah lebih baik untuk kita belajar daripada ular yang mengaku saja perbuatannya walaupun di dalam alkitab ular selalu melambangkan iblis namun saya ingin katakan tidak semestinya begitu. Adakah anda setuju? Pada masa sekarang ini, banyak orang sudah berhenti melayani Tuhan. Apabila mereka di tanya, ada yang mengatakan mereka sudah jemu dengan sikap pelayan Tuhan yang lain, rasa diri mereka tidak di hargai dalam memberi pendapat, merasakan pelayanan mereka di suatu tempat itu tidak berbaloi dan hanya membuang masa. Memang tidak dinafikan ada waktunya kita melayani bersama pelayan Tuhan yang lain yang mempunyai kerenah yang berbeda-beda dan kadang kadang menyakitkan hati kita dan ada juga waktunya pelayanan yang kita lakukan seolah olah tidak dihargai. Namun begitu, kita harus kembali kepada dasar kita iaitu Yesus sendiri. Siapakah yang sedang kita layani sebenarnya? Kita bukan ingin memuaskan hati manusia dan mendapat penghargaan dari manusia tetapi semuanya untuk Tuhan. Amen?
Di dalam sesebuah pelayanan, kita harus belajar untuk saling menghormati pelayan Tuhan yang lain. Jangan kita menunggu orang lain supaya menghormati kita dahulu maka baru kita mau menghormati orang lain. Perhatikan firman Tuhan ini: "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat"
Roma 12:10
Jika kita saling mendahului dalam memberi hormat, setiap konflik dapat di selesaikan. Saya pernah mengalami saat saat kekecewaan dan hampir putus asa dalam pelayanan. Saya kecewa melihat sikap pelayan pelayan Tuhan yang seolah-olah tidak mengambil serius hal pelayanan mereka dan membuat saya kadang-kadang marah dan rasa tidak mau meneruskan pelayanan saya di tempat tersebut. Namun satu hal yang saya lakukan dan di sini saya ingin mengongsikannya bersama dengan saudara dan saudari yang membaca penulisan saya ini. Di saat saya merasa kecewa melihat sikap pelayan Tuhan yang lain, saya membawa semua hal itu ke hadapan Tuhan melalui doa. Dalam doalah saya sering meluapkan segala perasaan saya pada Tuhan dan sering kali saya meluapkannya dengan tangisan. Ingin saya nyatakan di sini bahawa tidak salah kita meluahkan isi hati kita kepada Tuhan karena Dia memang rindu kita berkongsi segala masalah dan beban kita kepada Nya. "Percayalah kepada Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita". Mazmur 62:9
Apabila kita selalu melakukannya maka hubungan kita dengan Tuhan juga akan semakin intim. Yesus sentiasa mengalu alukan kita yang berbeban berat untuk datang kepada Nya. "Marilah kepada Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu". Matius 11:28 Coba kita praktikkan hal ini. Luahkan segalanya kepada Tuhan walaupun itu kekecewaan dan kemarahan. Jika kita melakukannya, kita akan beroleh kekuatan daripada Tuhan untuk bersabar,tekun dalam pelayanan,bahkan memaafkan orang yang menyakiti hati kita. Memang berat rasanya untuk memaafkan orang tetapi jika kita membawa hal itu kepada Tuhan maka Dia akan memampukan kita untuk memaafkan orang lain. Setelah saya meluahkan segalanya kepada Tuhan, tibalah saatnya untuk saya berdiam diri di hadapan Tuhan. Untuk apa? Untuk mendengar isi hati Tuhan. Ingin saya tegaskan di sini bahawa sangat penting untuk mendengar isi hati Bapa kita yang di Syurga. Jangan kita hanya tahu untuk berdoa bla bla bla tetapi selepas itu tidak memberi ruang kepada Tuhan untuk berbicara kepada kita. Mendengar isi hati Tuhan boleh dilakukan dengan merenung firman Tuhan dan suara Roh Kudusnya. Pada waktu itulah kita akan belajar banyak perkara yang akan mengubah persepsi fikiran kita dan juga motivasi yang benar dalam melayani Tuhan.
Kita harus merelakan supaya hati kita dibentuk oleh Tuhan. Lalu apakah yang saya dengar daripada Tuhan? Roh Kudus mulai berbicara: "Engkau harus berfokus kepada Ku. Pelayananmu harus tertuju kepada Ku. Mengenai hamba hamba Ku yang lain, Aku juga mengasihi mereka sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Belajarlah untuk mengasihi dan menerima mereka". Dari kata kata itu saya belajar sesuatu yang sangat berharga. Saya belajar untuk melayani Tuhan dalam keadaan apapun saya berada dan siapapun orang yang di sekeliling saya. Tuhan mengajar saya supaya menerima kelemahan orang lain sebagaimana Tuhan juga telah menerima seadanya diri saya ini.
Kita sebagai manusia masing masing mempunyai kelemahan yang tersendiri dan sebab itulah kita harus saling mendukung dan melengkapi satu dengan yang lain. Saya berpendapat bahwa ada waktunya kelemahan itu baik. 3 sebab yang menyebabkan saya mengatakan demikian yaitu:
  1. Kelemahan kita akan mengajar kita bahawa kita memerlukan orang lain.

  2. Mengelakkan kita daripada bersikap sombong dan mementingkan diri
    sendiri. Jika kita tiada kelemahan, boleh menyebabkan kita merasa tidak memerlukan bantuan orang lain bahkan kita akan menolak Tuhan karena kita merasa mampu untuk melakukan banyak perkara.

  3. Menggalakkan persekutuan yang membentuk satu tubuh Kristus yang
    sempurna. Masing masing kita memainkan peranan untuk memberi faedah
    kepada tubuh Kristus secara bersama. Rujuk 1 korintus 12:12,30
Jika pada waktu ini kita merasa begitu lemah dan dan banyak kekurangan, kita harus bersandar kepada Tuhan dan mengimani Dia dengan sungguh sungguh karena hanya melalui Dia kita dapat melakukan segala hal walaupun yang mustahil bagi manusia. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13).
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17:7,8)
Marilah kita jangan berdalih lagi. Jangan kita terlalu banyak memberi alasan dalam hidup ini. Yesus sedang bertanya kepada kita baik yang mengalami kesakitan pada tubuh, lemah secara rohani, keadaan gereja yang mundur dan keadaan keluarga yang mungkin semakin retak, Yesus bertanya: Maukah engkau sembuh? Maukah kau dipulihkan? Maukah kau mendapat kekuatan yang baru daripada Ku? Jikalau anda sudah tidak melayani Tuhan disebabkan anda telah disakiti dan kecewa melihat karena hamba hamba Tuhan yang lain, pada saat ini Tuhan ingin bertanya: Maukah kau mengampuni orang yang menyakiti hatimu dan berdamai dengan mereka tanpa menyimpan sedikit rasa marah terhadap mereka? Maukah kau mengasihi mereka seperti mana Aku juga mengasihi mereka dan mengasihi engkau? Maukah kau kembali melayani Ku untuk kemuliaan Ku? Saudara dan saudari yang dikasihi, renungkan pertanyaan di atas dan ambillah keputusan yang wajar. Berdoalah dan renungkan firman Tuhan supaya anda mengetahui kehendak Nya.
Jika anda merasa Tuhan menjamah dan berbisik di dalam hati anda saat anda membaca penulisan ini, jangan keraskan hatimu. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara Nya, janganlah keraskan hatimu! Ibrani 4:7b. Saya juga ingin mengongsikan sedikit kalimat doa yang sering saya ucapkan kepada Tuhan iaitu begini: Tuhan,ajar aku melihat orang lain seperti mana Engkau melihat mereka. Ajarlah aku menerima keadaan mereka sebagaimana Engkau telah menerima apapun keadaan diri saya. Ajar juga saya mengasihi mereka seperti mana Engkau mengasihi mereka.
Apabila kita dengan sungguh-sungguh menginginkan hal seperti itu, Tuhan akan mengubah cara kita melihat orang lain, mengubah cara kita berfikir dan menilai serta membentuk hati kita dengan mengalirkan kasih Nya ke dalam hati kita supaya kita dapat mengasihi orang lain. Tuhan melihat manusia dengan penuh kasih sayang dan belas kasihan dan Dia menginginkan kita juga melakukan hal yang sama.
Berbalik kepada kisah orang sakit itu, di ayat yang ke 8, Yesus berkata kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Di ayat yang ke-9 pula mengatakan: Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Melalui ayat inilah kemuncak mesej yang ingin saya kongsikan bersama dengan saudara dan saudari. Kita dapat melihat reaksi Yesus yang tidak memberi respon kepada alasan orang sakit itu yang seolah olah menyalahkan orang lain. Ini karena Yesus tahu bahwa alasannya itu tidak dapat menyelesaikan apa apa dan tidak dapat memulihkan keadaannya itu. Marilah kita menyadari bahawa alasan dan rungutan kita tidak akan berhasil memulihkan keadaan kita. Namun ada berita baik bagi kita semua iaitu: Firman Tuhan mampu memulihkan kita. Kata kata yang keluar dari mulut Yesus adalah firman yang berkuasa yang menyembuhkan orang sakit itu dan keadaannya dipulihkan. Saya percaya hal itu juga dapat berlaku kepada kita karena Yesus yang kita sembah tidak pernah berubah dan Ia sama dari dahulu kala sebelum dunia dijadikan, hari ini, dan sampai selama lamanya.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selamalamanya. Ibrani 13:8, "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap. Maleakhi 3:6, Hanya firman Tuhan yang mampu melepaskan kita dari ikatan dosa dan iblis serta menyembuhkan kita. Jika pada saat ini kita berasa lemah dan tidak berdaya baik dari segi tubuh badan maupun dari segi rohani, marilah kita mulai tekun dalam merenungkan firman Tuhan serta hidup sesuai dengan firman Tuhan itu supaya segala ikatan dosa dan sakit penyakit kita dikalahkan. Bagi yang sakit pada tubuh badan, percayalah kepada firman Tuhan dan mulailah mengucapkan kata kata iman kepada dirimu sendiri. Contohnya begini: Dalam nama Yesus aku telah sembuh. Saya berdoa bagi yang sakit secara jasmani, di dalam nama Yesus Kristus, anda telah di sembuhkan. Kenapa Firman Tuhan itu sangat berkuasa untuk menyembuhkan? Jawapannya tertulis di dalam alkitab. Contohnya: disampaikan Nya firman Nya dan disembuhkan Nya mereka, diluputkan Nya mereka dari liang kubur. Mazmur 107:20, Firman Tuhan adalah Tuhan sendiri sebab itu Ia berkuasa. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Ia pada mulanya bersama sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yohanes 1:1,3). Bagi yang terikat dengan tabiat tabiat dosa seperti mabuk,ketagihan rokok,sikap pemarah,ketagihan seksual dan sebagainya, firman Tuhan juga mampu membebaskan kita asal saja kita tekun merenungkan dan mengamalkannya. Maka kata Nya kepada orang orang Yahudi yang percaya kepada Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar benar adalah murid Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yohanes 8:31,32).
Tabiat tabiat buruk memang sangat sukar dilepaskan kalau kita tidak mempunyai tekad yang kuat untuk ingin lepas dan tidak membenarkan kuasa Roh Kudus untuk bekerja dalam hidup kita. Roh Kudus bekerja melalui firman Tuhan yang kita baca dan renungkan. Perhatikan perkataan tetap, dan frasa kebenaran itu akan memerdekakan kamu di ayat yang di atas. Tetap dalam firman Tuhan berarti suatu tindakan yang berterusan dalam mendengar,merenungkan dan melakukan firman-Nya. Jangan sesekali mengamalkan rutin seminggu,sebulan atau setahun sekali dalam merenungkan firman Tuhan. Ia nya harus dilakukan secara berterusan dari hari ke hari.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Jika hal itu kita lakukan, saya percaya kita akan terlepas dari semua ikatan yang membelenggu kehidupan kita yang menyebabkan kita lumpuh rohani dan tidak dapat melangkah lebih jauh bersama Tuhan tetapi jika kita tidak melakukannya, itu bermakna kita tidak serius dalam hubungan kita dengan Tuhan dan keadaan kita juga sukar dipulihkan.Tuhan ingin memulihkan segala aspek kehidupan kita tetapi kita harus memberi respon yang positif kepada firman-Nya.
Pada waktu ini banyak orang kristian, gereja Tuhan dan persekutuan kristian yang sudah semakin tenggelam, ada yang suam suam kuku dan tidak kurang juga yang sudah berpaling daripada Tuhan. Perhatikanlah ke mana arah tuju gereja, persekutuan, keluarga dan hidup anda. Adakah semuanya semakin maju atau sebaliknya. Tuhan sebenarnya mau anak anak Nya semakin bertumbuh dalam mengenali Nya, semakin dewasa dalam iman dan berbuah lebat. Tuhan ingin supaya kita bangun daripada keadaan kita yang tidak mengalami kemajuan dan hanya melalui Yesus sahaja penerobosan( breakthrough) dapat terjadi di dalam kehidupan kita. Tuhan juga ingin kita bangun dari kekecewaan, penderitaan, kemiskinan dan dari apa saja yang menghalang kita untuk terus bertumbuh dan dimaksimakan sepenuhnya potensi kita bagi Kristus Yesus. Bangun juga berarti sadar dari keadaan yang seolah olah tidur, termenung, berangan angan dan di buai mimpi. Berjalan pula berarti kita melangkah dengan iman dan maju ke hadapan. Tuhan memang inginkan anak-anak-Nya supaya berhasil dalam kehidupan mereka. Kejayaan dan keberhasilan akan kita nikmati apabila kita tinggal di dalam Firman Nya karena di luar Yesus kita tidak dapat membuat apa apa(Yoh 15:5). Hanya di dalam Yesus sahaja ada harapan dan kemenangan. Seperti yang terjadi dengan orang sakit yang disembuhkan oleh Yesus itu, pasti dia tidak pernah menyangka bahwa keadaan hidupnya boleh berubah. Selama 38 tahun dia tidak melihat adanya harapan dan masa depan yang baik namun kehadiran Yesus telah mengubah segalanya. Begitu juga dengan kehidupan kita, jika Yesus hadir dalam hidup kita Dia mampu mengubah segala sesuatu yang tidak berpengharapan menjadi sesuatu yang penuh harapan.
Benarkanlah Yesus hadir dalam hidup anda. Untuk mengakhiri penulisan saya ini, sekali lagi saya ingin katakan: BANGUNLAH DAN BERJALANLAH!

Wednesday, February 22, 2012

KKSBE/FACEBOOK--dan TAMAT PENGAJIAN

hi all....
skang 20.46pm(22.02.2012)....egai blum makan lagi..takde selera plak...
banyak yang berada dalam minda ni..hehe..bak kata astro(macam-macam ada)...
Yesterday (21hb) egai da off mode admin dalam page KkSBE(Kisah-Kisah Seram by Egai)...mesti tertanya-tanya reason kan?...so egai statekan reason nya..
1)Susah egai nak online...
2)Dun wuri...KKSBE akan menjadi page seram yang paling best walaupun tanpa dihandle oleh "egai" sendiri..
3)Ada admin-admin yang egai percaya yang mampu gempakkan  .KKSBE ...(believe me!)..ehhe
4)Egai ada tanggungjawab lain yang perlu dilaksanakan..
Pesanan egai buat admin dan likers  .KKSBE ....dulu,masa first day egai "lahirkan" KKSBE  fan page...egai bertungkus lumus mengumpul semua data yang egai dapat dari internet,pengalaman sendiri,dan pengalaman kengkawan yang lain. Macam biasala..first2 memang sakit sebab belum gempak lagi...hanya berbelas likers jer masa tu...dalam seminggu page tu wujud..cuma ada 20 lebih likers jer..hehe..but egai tetap update...and tak sangka...cuma  10bulan...egai dapat TAMBAT 4k likers...so diharap masa yang mendatang...berjuta-juta likers akan berkongsi kisah seram,info, dan pengalaman seram kat  .KKSBE ...


FACEBOOK?....hehe..nak inform yang egai deactivated fb buat seketika...sbb egai nak rehatkan diri jap...maybe dalam berapa minggu ni..hehe..so buat kegkawan tu..korang ada number phone gua..so..text@hallo2 la gua....


lastly... Egai nak ucap CONGRATS kepada semua kengkawan egai dan egai sendiri yang dah officially tamat pengajian(degree) hari ni...yeay!..JUMPA KALIAN MASA KONVO NANTI!

Tuesday, February 21, 2012

Hal Kekuatiran


Mari kita buka Matius 6:25-34 mengenai hal kekuatiran. Dalam perikop ini firman Tuhan berkata, "Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai."
Ini adalah janji Tuhan buat umat-Nya. Lalu bagaimana dengan orang-orang dunia, apakah janji ini juga berlaku? Ya. Janji ini juga berlaku buat orang-orang dunia. Namun ada perbedaannya. Orang dunia hidup dalam kekuatiran mereka, sedangkan kita hidup dalam janji Tuhan. Dan bagaimana kita meraih janji Tuhan itu? Apakah kita menunggu saja sampai sesuatu jatuh dari langit (baca : tanpa melakukan sesuatu)? Atau kita menghabiskan waktu kita dalam khayalan dan impian kita terhadap janji Tuhan itu?

Dalam penciptaan langit dan bumi, Tuhan bekerja selama 6 hari. Tuhan tidak berpangku tangan, masakan kita berpangku tangan? Lalu, bagaimana dengan kita yang adalah ciptaan Nya yang sempurna? Tuhan ingin kita berkarya baik dalam pekerjaan kita atau pelayanan kita, di mana Tuhan telah memberikan tempat yang Dia inginkan kita berada. Berkarya /bekerja adalah sesuatu yang Tuhan inginkan dari kita. Berusahalah dan bertekun didalamnya, maka janji Tuhan akan digenapi. Amin.
Tidak. Kita perlu melakukan bagian kita yaitu berusaha, misalnya bekerja atau berkarya. Tanpa bermaksud menghakimi; kita sering melihat tayangan-tayangan reality show dimana sebuah keluarga atau seseorang yang miskin yang ditolong dengan sejumlah uang atau harta benda oleh program acara tersebut. Kalo kita simak baik-baik, anggota keluarga tersebut anak-anaknya telah berusia produktif namun tidak bekerja. Yah tidak heran kalo mereka jarang bisa makan atau bahkan harus puasa dan hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka telah menyia-nyiakan hidup mereka dengan hanya berpangku tangan.

Rendah Hati


Kalau saya lihat, Mother Theresa adalah orang yang tidak memiliki apa-apa. Hampir semua kekayaan yang dia miliki dia pergunakan untuk membantu orang lain. Tetapi di mata saya, Mother Theresa adalah orang yang sangat kaya. Bagaimana tidak, ketika dia ingin berangkat ke satu negara atau satu tempat, tanpa pusing-pusing pesawat jet pribadi sudah ada yang menyiapkan. Sampai di satu negara, berebut orang yang ingin menjemputnya dengan mobil terbaiknya. Ketika dia berkata bahwa dia ingin membantu orang di tempat mana yang sedang kesulitan, seketika itu juga terkumpul dana dalam jumlah yang sangat besar.

Alangkah senangnya memiliki hidup seperti itu. Mother Theresa memiliki kekayaan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, yang belum tentu dimiliki seorang oleh orang-orang kaya, yaitu memiliki kekayaan hati yang luar biasa. Rendah hati, peduli dengan sesama, tidak memandang rendah orang lain, adalah harta tak ternilai bagi seorang Mother Theresa. Mother Theresa tahu, bahwa pada saat Tuhan memanggilnya nanti, kekayaan tidak akan ikut dibawa mati. (http://love-tazmania.blog)
Mother Theresa tidak perlu memiliki mobil dan rumah mewah, tetapi hampir semua pemimpin negara mendengarkan apa yang dia ucapkan. Bahkan, tidak segan Mother Theresa menegur pemimpin negara yang menurut beliau sudah tidak mengindahkan etika dan moral. Theresa merasa tidak perlu untuk memiliki harta yang justru akan membuatnya tidak bebas.
Tuhan yesus menginginkan kita sebagai manusia untuk memiliki sikap rendah hati meneladani diri-Nya lihat firman Allah dalam Filipi 2:8 : " Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati dikayu salib dan kita lihat apa yang dikerjakan Allah pada manusia (Yesus) dalam ayat 9 dikatakan itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya Nama diatas segala nama supaya dalam Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada diatas bumi dan yang ada dibawah bumi" dan segala lidah mengaku: "Yesus kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa! "
Bayangkan dengan hanya merendahkan diri saja dan bukan karena kehebatan-Nya sebagai Allah/Tuhan, Ia amat sangat ditinggikan karena Allah amat sangat membenci manusia-manusia yang meninggikan diri/congkak dalam Yakobus 4:6b: "kerena itu Ia katakan "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Jadi jelas disini dapat kita lihat bahwa bukan orang yang merasa dirinya hebat karena memang ia melakukan hal-hal yang hebat yang ditinggikan Allah tapi justru orang yang merendahkan dirilah yang berkenan dihadapan Allah. "
Jadi intinya bila kita hidup merendahkan diri Allah bukannya diam saja tapi justru peninggian itu didapat dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang umat-Nya. Betapa bahagianya bagi kita umat-umat Allah, Ia memberi kemudahan pada kita dengan merendahkan diri saja kita mendapat penghormatan yang mulia dari pada-Nya. Amin.