HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Sunday, September 9, 2012

TETAP SETIA DI SEGALA KEADAAN




Baca:  2 Timotius 1:3-18

"Itulah sebabnya aku (Paulus - red.) menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan."   2 Timotius 1:12

Ayat nas di atas menunjukkan komitmen rasul Paulus dalam mengikut Kristus; apa pun yang terjadi dan resiko apa pun yang harus ditanggung, Paulus tidak pernah berubah sikap, karena ia tahu kepada siapa ia percaya.

     Seperti Pauluskah komitmen kita selama ini?  Belum menghadapi aniaya dan penderitaan seperti yang dialami Paulus kita sudah enggan mengikut Tuhan.  Menyediakan sedikit waktu untuk bersaat teduh dan membaca Alkitab kita tidak disiplin dan malas melakukannya, sedangkan untuk menonton TV atau nongkrongdengan teman, kita betah berlama-lama; ketika tertegur oleh firman yang keras kita langsung tersinggung dan ngambek tidak mau ke gereja lagi; dihimbau untuk terlibat dalam pelayanan, kita sudah menyiapkan 1001 alasan sebagai jurus menghindar.  Adalah omong kosong jika kita berkata Kristus yang utama jika tidak disertai tindakan nyata yang menunjukkan kita mengutamakanNya dalam segala hal.  Kita masih enggan melepaskan dunia dengan segala kenyamanannya.  Tuhan tidak ingin ada 'ilah' lain di hadapanNya, sebab hal itu adalah perzinahan rohani.  FirmanNya menegaskan:  "...persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.  Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4b-c).

     Tidak mudah menjadi pengikut Kristus.  Kita berpikir jika kita mengikut Dia perjalanan hidup kita akan enak dan bisa semau gue.  Tidak!  Ada tanggung jawab besar berada di pundak kita yaitu pikul salib dan memiliki kehidupan yang 'berbeda' dengan dunia, karena sebagai orang Kristen kita ini adalah 'Kristus-Kristus kecil' di bumi yang artinya kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Kristus.  Adalah anugerah dan sukacita tersendiri bila kita dipercaya Tuhan menjadi saksi-saksiNya.

Inilah yang memacu Paulus tetap setia melayani Tuhan di segala keadaan; ia tahu penderitaan yang dialaminya tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan kelak!  Baca Roma 8:1

JANGAN MENJAMAH YANG NAJIS


Baca: Yesaya 52:1-12

"Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu,..."   Yesaya 52:11

Walaupun kita telah ditebus oleh darah Kristus, sulitlah bagi kita menyucikan diri bila kita sendiri tak mau melangkah ke luar meninggalkan 'dunia'.  Dengan keras Tuhan memerintahkan kita tak lagi bermain-main dengan dosa:  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."   (2 Korintus 6:17).

     Sebagai umat yang telah diselamatkan kita harus menjauhkan diri dari hala-hal yang najis dan mau memisahkan diri dari 'dunia' ini.  Banyak orang kurang paham akan istilah dunia dalam kekristenan.  Apa sih 'dunia' itu?  Dunia yang dimaksud bukanlah bumi tempat di mana kita berpijak atau suatu negara.  'Dunia' berbicara tentang pola hidup atau segala sesuatu yang mencondongkan hati kita semakin menjauh dari Tuhan;  perkara yang membuat kita tidak lagi bergairah berdoa atau membaca firman Tuhan, itulah 'dunia'.  Kesimpulannya ialah segala sesuatu yang membuat kasih kita kepada Tuhan menjadi dingin, itulah 'dunia'.  Ini bukan hanya berbicara tentang dosa, tapi semua perkara yang membuat kehidupan rohani seseorang padam adalah 'dunia'.  Tuhan tidak begitu saja memerintahkan umatNya ke luar memisahkan diri dari 'dunia', namun Dia memberikan jaminan apabila kita mau memisahkan diri dari kehidupan dunia:  "...Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan..."  (2 Korintus 6:18).  Hidup kita tak akan terlantar karena Dia menjadi Bapa kita.  Sebagai anak kita akan menjadi obyek perhatianNya, kasihNya, kebaikanNya.

     Banyak orang Kristen nampaknya sudah berada di luar 'Mesir', padahal sebenarnya masih berada di dalamnya.  Mereka tidak menghiraukan seruan Tuhan,  "Jangan menjamah yang najis".  Menjamah yang 'najis' bukan terbatas pada dosa perzinahan secara fisik, tapi termasuk perzinahan rohani:  ada yang masih terikat pada tradisi, primbon-primbon, hari 'baik', percaya pada suhu, horoskop.  Bukankah itu menunjukkan kehidupan di 'Mesir' dan menyembah kepada berhala atau roh-roh yang bukan dari Tuhan?  Bukankah hal ini merupakan kenajisan di mata Tuhan?

Segeralah bertobat, sebelum terlambat!

ORANG KRISTEN: Manusia Baru

Baca: Efesus 4:17-24

"Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia."   Efesus 4:17b

Berapa lama saudara menjadi Kristen?  Ada yang menjawab, "Sudah bertahun-tahun, bahkan sejak lahir aku sudah Kristen."  Namun tidaklah cukup sekedar menjadi Kristen atau membanggakan diri hanya karena kita berlabel Kristen jika tidak disertai perubahan hidup yang benar-benar nyata.

     Yang dikehendaki Tuhan adalah orang Kristen yang telah meninggalkan kehidupan lamanya dan menjadi manusia baru.  Yang dimaksud adalah manusia yang telah mengalami pembaharuan dalam hidupnya melalui proses pertobatan, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus Kristus:  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:  yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Sebagai manusia baru sudah seharusnya kita tidak lagi mengenakan tabiat manusia lama kita, tetapi mengenakan tabiat Kristus dan hidup menurut pimpinan Roh Kudus.  Namun banyak orang Kristen masih bertabiat manusia lama.  Buktinya adalah seperti gambaran Alkitab:  ada percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya (baca Galatia 5:19-21).

     Untuk bertumbuh menjadi manusia baru, langkah yang harus kita lakukan adalah membuang cara hidup manusia lama itu menjadi serupa dengan Kristus dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus.  Jelas bahwa dosa adalah faktor penghalang utama persekutuan kita dengan Tuhan.  Maka dari itu jangan pernah menyimpan dosa-dosa masa lalu yang terus menghantui dan menghambat pertumbuhan rohani; akuilah supaya darah Kristus bekerja menyucikan dosa-dosa kita, sebab "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).  Sediakan banyak waktu untuk belajar firman dan bersekutu dengan Tuhan sehingga kita semakin mengenal pribadiNya lebih mendalam dan bisa meneladani hidupnya; ini juga berarti kita mau dipimpin oleh Roh Kudus dan tidak lagi menuruti keinginan sendiri.

Jika kita tetap mengenakan 'manusia lama', sia-sialah kekristenan kita.

MENDENGAR, MENDENGAR DAN MENDENGAR

Baca: Ulangan 31:9-13

"Seluruh bangsa itu berkumpul,...supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini,"   Ulangan 31:12

Bukan tanpa tujuan bila Tuhan menciptakan 2 telinga dan 1 mulut kepada manusia, yaitu supaya kita lebih banyak mendengar daripada berucap atau berkata-kata.  Meski demikian, kebanyakan orang lebih mudah menggunakan mulutnya untuk hal-hal yang sia-sia, menghakimi orang lain, mengumpat, menggosip, marah, mengeluh, tetapi sangat sulit membuka telinganya terhadap teguran, nasihat, terlebih lagi firman Tuhan.

     Itulah sebabnya Musa memerintahkan seluruh umat Israel, tanpa terkecuali, berkumpul supaya mereka mendengarkan hukum Tuhan dan belajar takut akan Dia.  Alkitab menyatakan,  "...perhatikanlah cara kamu mendengar.  Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."  (Lukas 8:18).  Mendengarkan firman Tuhan adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan orang percaya.  Lebih penting lagi adalah mendengarkan dengan baik apa yang kita dengar.  Jika tidak, firman yang kita dengar itu tidak akan berdampak apa pun dalam hidup kita.  Semakin banyak mendengar kita akan semakin mengerti;  semakin mengerti membuat kita semakin percaya dan percaya membuat kita bertindak.

     Ada contoh perempuan dengan pendarahan 12 tahun yang lalu menerima kesembuhan karena terlebih dahulu banyak mendengar berita tentang Yesus.  Kemampuannya mendengar perbuatan-perbuatan ajaib yang dikerjakan Yesus membuat imannya semakin bertumbuh, sehingga ia memiliki keberanian menerobos kerumunan orang dan menyentuh jumbai jubah Yesus, meskipun ia dipandang najis menurut hukum saat itu yang melarang dirinya menyentuh siapa saja;  "...di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubahNya.  Sebab katanya: 'Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh.'  Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya."  (Markus 5:27-29).

"Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  Roma 10:17