HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Thursday, February 21, 2013

MENGAPA SULIT MENGAMPUNI ORANG LAIN?

Mazmur 32

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!"  Mazmur 32:1
Hampir semua orang mengatakan bahwa memberikan pengampunan kepada orang lain yang bersalah kepada kita adalah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan.  Banyak orang berkata,  "Aku tidak memaafkan dia, hatiku sudah terlanjur sakit.  Mengampuni?  Kok enak, dia sudah berbuat jahat dan menyakiti aku."  Harus kita akui bahwa hal mengampuni ini memang hal yang tidak mudah untuk dilakukan, terlebih lagi jika orang yang menyakiti dan berbuat jahat kepada kita adalah orang-orang terdekat atau orang yang kita kasihi:  sahabat, suami, isteri, anak, rekan sepelayanan, rekan kerja dan lain-lain.  Rasa sakit karena dikhianati masih membekas begitu dalam di hati kita.

     Firman Tuhan mengajar kita untuk memberi pengampunan kepada orang yang telah melukai kita.  Kita sering berkata,  "Oke saya maafkan kesalahannya, tapi jangan harap saya mau ketemu dia lagi."  Namun Alkitab menyatakan bahwa kita harus memberi pengampunan kepada orang lain tidak hanya sekali, dua kali, atau sampai tujuh kali.  "Bukan!  Aku berkata kepadamu:  Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."  (Matius 18:22).  Tidak peduli betapa dalam luka yang telah mereka tancapkan di hati kita, tugas kita tetaplah memberikan pengampunan.  Mengapa kita harus memberi pengampunan?  Karena dosa-dosa kita telah diampuni oleh Tuhan Yesus melalui pengorbananNya di atas kayu salib.  Sebesar apa pun dosa atau pelangaran yang telah kita perbuat, darah Yesus selalu menyucikan kita ketika kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat.  FirmanNya,  "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;  sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  (Yesaya 1:18).  Luar biasa!

     Penampunan telah dilepaskan Tuhan bagi kita, masakan kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita?  Coba hitung:  berapa banyak pelangaran kita kepada Tuhan?  Berapa kali kita menyakiti hati Tuhan dengan ketidaktaatan kita?  Sejahat apa pun dan seberapa besar kesalahan orang lain kepada kita, kita harus bisa mengampuni, karena Tuhan Yesus telah mengampuni kita tanpa syarat.

Ingatlah ini:  "...jikalau kamu tidak mengampuni orang,  Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."  Matius 6:15

KESUKSESAN SEJATI: Melakukan Kehendak Tuhan!

Amsal 3:1-26

"Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan."  Amsal 3:7

Menjadi orang yang sukses adalah impian setiap orang.  Seorang pelajar atau mahasiswa belajar giat dengan harapan kelak bisa sukses menggapai cita-citanya;  para pebisnis rela kerja ekstra dan berusaha menyusun strategi bagaimana caranya supaya usahanya sukses dan bertambah maju;  setiap atlit harus menyantap menu latihan berjam-jam dalam sehari demi meraih sukses di lapangan pertandingan.  Semua orang berorientasi kepada kesuksesan.  Namun, pada umumnya semua orang di dunia ini berpendapat bahwa sukses identik dengan uang yang banyak, rumah dan mobil mewah, terkenal dan memiliki jabatan yang tinggi.  Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus,  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya."  (Markus 8:36).

     Ternyata, orang yang memiliki kekayaan melimpah atau bahkan telah memiliki seluruh isi dunia ini pun belum bisa disebut orang yang sukses, karena tidak ada gunanya seseorang memiliki segala-galanya tapi pada akhirnya harus mengalami kematian kekal.  Jadi, uang atau kekayaan dan segala hal yang duniawi bukanlah ukuran sukses bagi kita.  Seseorang dapat dikatakan sukses apabila ia mampu menjadi pelaku firman, artinya melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya.  FirmanNya menyatakan,  "Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu."  (Amsal 3:1-2) dan "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."  (Amsal 3:5).

     Jadi kalau kita ingin sukses di hadapan manusia, terlebih lagi di mata Tuhan, tidak ada jalan lain selain harus percaya kepada Tuhan dengan segenap hati di segala keadaan.  Acapkali ketika tantangan datang, banyak dari kita yang tidak lagi percaya kepada Tuhan tapi lebih bersandar pada kekuatan dan kepintaran diri sendiri, padahal pikiran dan kekuatan manusia itu terbatas.  Firman Tuhan mengajarkan supaya kita tetap mengandalkan Tuhan.  Jangan bersandar kepada pengertian sendiri, tetapi biarlah kita bersandar kepada firman Tuhan.

Jika saat ini kita berhasil dalam segala bidang, bahkan memiliki harta yang melimpah, biarlah kita sadar dan mengakui semua itu datangnya dari Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita.

HIDUP TANPA KEKUATIRAN, MUNGKINKAH?

 Amsal 12

"Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,"  Amsal 12:25a

Bagi orang dunia, memiliki kekuatiran adalah hal yang biasa atau sesuatu yang normal, namun TIDAK bagi orang percaya.  Firman Tuhan menyatakan,   "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).  Perlu diketahui bahwa kekuatiran adalah salah satu bentuk dari intimidasi Iblis.  Berbagai upaya dilakukan Iblis untuk melemahkan iman kita, salah satunya melalui kekuatiran ini.  Ketika kita sedang kuatir berarti kita sedang meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita.  Meragukan kuasa Tuhan sama artinya tidak percaya!  Normalnya, kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang bebas dari kekuatiran, karena kita memiliki Tuhan yang adalah Jehovah Jireh, Tuhan yang menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita, sebagaimana disampaikan oleh Paulus,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).

     Bagaimana kita bisa terbebas dari kekuatiran?  Kita harus mengambil suatu tindakan seperti yang Alkitab sampaikan:  "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu,"  (Matius 6:33).  Jadi kalau kita mencari, di dalamnya ada tindakan meminta.  Kalau kita mencari maka kita akan mendapat;  apabila kita mengetuk maka pintu akan dibukakan bagi kita (baca Matius 7:7-8).  Di akhir zaman ini, menanamkan kekuatiran adalah agenda kerja Iblis.  Iblis sangat suka bila ada orang Kristen yang selalu kuatir setiap hari, sebab bila seseorang kuatir, hidupnya pasti tidak akan tenang, tidak ada damai sejahtera, sehingga mereka pun akan mengeluh dan bersungut-sungut kepada Tuhan.  Itulah yang dimaui Iblis!  Rasa kuatir menyerang ketika mata kita hanya tertuju pada masalah dan situasi yang ada di sekitar kita.

     Arahkan pandangan kepada Tuhan saja!  Sebesar apa pun masalah yang kita alami tidak sebanding dengan besarnya kuasa Tuhan.  Karena itu jangan terpengaruh oleh situasi dan fakta yang ada.  Ketika berhadapan dengan Goliat (pahlawan Filistin), Daud tidak kuatir sedikit pun, karena ia tahu bahwa Tuhan menyertainya.  Dan terbukti Daud mampu mengalahkan Goliat.  Seandainya Daud kuatir, perkara besar tidak akan pernah terjadi!

Kekuatiran menghambat Tuhan bekerja!

Wednesday, February 20, 2013

TEGUH DALAM IMAN DAN BERSIKAP SEBAGAI LAKI-LAKI!

 2 Tesalonika 2:13-17

"Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis."  2 Tesalonika 2:15

Berpegang teguh di dalam iman yang dimaksudkan Paulus di sini adalah berpegang teguh pada kebenaran atau isi dari Injil Kristus.  Setan tidak dapat merebut iman keselamatan kita, namun ia dapat dan seringkali membuat orang Kristen mudah bimbang atau ragu akan kualitas imannya sendiri.

     Apabila kita tidak berakar kuat di dalam firman dan tidak berpegang teguh pada Injil, kita akan mudah terpedaya dan mulai mengkompromikan hal-hal di luar kebenaran.  Hal ini terjadi dan dialami oleh orang-orang di Korintus pada waktu itu, di mana mereka menganggap bahwa kebenaran Injil adalah sebuah kebodohan, sehingga mereka pun lebih condong mengandalkan filsafat dan hikmat manusia sebagai pegangan hidup mereka.  Karena keadaan itulah Rasul Paulus menegur mereka dengan keras dan memberikan perintah kepada mereka agar berdiri teguh di dalam iman dan tetap berpegang pada kebenaran Injil Kristus.  Bertindak sebagai laki-laki artinya bertindak berprilaku selayaknya sebagai orang yang dewasa.  Orang dewasa seharusnyalah memiliki penguasaan diri, pola pikir yang sudah matang, serta mampu membedakan mana yang baik dan tidak, serta memiliki semangat yang tidak dimiliki oleh seorang anak kecil, apalagi bayi.  Jadi  "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu.  Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!"  (1 Korintus 14:20).  Kekristenan yang hidup adalah kekristenan yang terus bertumbuh, makin hari makin dewasa.  Kedewasaan adalah salah satu tanda dari kasih  (1 Korintus 13:11).

     Bagaimana seorang percaya dapat bertumbuh dan menjadi dewasa?  Milikilah rasa haus dan lapar akan susu yang murni dan yang rohani  (baca  1 Petrus 2:2).  Alkitab menyediakan segala kebutuhan rohani kita, sebab  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."  (2 Timotius 3:16-17).

Untuk menjadi seorang Kristen yang dewasa kita harus berpegang teguh pada firman Tuhan dan menjadi pelaku dari firman itu!

HIDUP PENUH KUASA: Berjaga-jaga Senantiasa!

1 Korintus 16:13-18

"Berjaga-jagalah!  Berdirilah dengan teguh dalam iman!  Bersikaplah sebagai laki-laki!  Dan tetap kuat!  Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!"  1 Korintus 16:13-14

Rasul Paulus memberikan perintah terakhirnya kepada jemaat di Korintus supaya mereka berjaga-jaga, berdiri teguh dalam iman, bersikap sebagai laki-laki, tetap kuat dan melakukan segala sesuatu di dalam kasih.

     Mengapa kita harus senantiasa berjaga-jaga?  Dalam bahasa aslinya, kataberjaga-jaga itu dapat diartikan berhati-hatibangun dan waspada.  Berjaga-jaga terhadap apa?  Kita harus berjaga-jaga terhadap si Iblis, sebab ia (Iblis) "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.  Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama."  (1 Petrus 5:8,9).  Karena itu kita harus dapat memahami strategi dari Iblis yang, walaupun secara halus dan perlahan, pasti akan berusaha untuk menghancurkan manusia.  Selain itu kita juga harus berjaga-jaga terhadap pencobaan sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;  roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Markus 14:38).

     Apabila kita tidak berjaga-jaga serta melekat kepada Tuhan melalui doa-doa kita, seringkali kita terlambat untuk menyadari ternyata pencobaan telah menimpa kita.  Karena itu bangun terus hubungan dengan Tuhan.  Jangan hanya berdoa pas ada masalah saja, sementara ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik, kita tidak lagi berdoa.  Itulah sebabnya Tuhan menegur jemaat yang ada di Sardis karena mereka beranggapakan bahwa mereka memiliki kehidupan rohani yang berkenan kepada Tuhan, padahal mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka mengalami kematian rohani;  pekerjaan atau pelayanan yang mereka lakukan hanya sebatas rutinitas belaka.  Tuhan berkata,  "Aku tahu segala pekerjaanmu:  engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!  Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku."  (Wahyu 3:1-2).  Jika saat ini kita merasa bahwa kerohanian kita sudah mapan, berhati-hatilah!  Jangan pernah berpuas diri.

Yang menilai kualitas iman kita, pekerjaan kita dan jaga pelayanan kita adalah Tuhan, bukan diri kita sendiri, karena itu jangan sekali-kali memegahkan diri!

HATI YANG MAU DIBENTUK

 Mazmur 51

"Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku."  Mazmur 51:5

Adalah tidak mudah bagi kita untuk menerima teguran dari orang lain.  Seringkali kita menjadi marah, tersinggung atau merasa direndahkan ketika orang lain menegur dan mengingatkan kesalahan yang telah kita perbuat.

     Ada teguran yang mendidik yang membuat seseorang sadar akan kesalahannya, namun ada pula teguran yang justru mematahkan semangat.  Teguran yang bertujuan untuk mendidik dan meluruskan jalan yang bengkok adalah yang sesuai dengan firman Tuhan, seperti teguran Natan terhadap Daud berkenaan dengan perselingkuhannya dengan Betsyeba:  "Mengapa engkau menghina Tuhan dengan melakukan apa yang jahat dimataNya?  Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang;  isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon."  (2 Samuel 12:9).  Meski sebagai raja atau pemimpin besar, Daud tidak tersinggung dengan teguran itu.  Sebagai seorang pemimpin besar pun, kita harus siap menerima teguran.  Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau diajar dan ditegur.  Inilah yang disebut kerendahan hati.  Alkitab menegaskan,  "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."  (Yakobus 4:6).  Daud menerima teguran keras dari nabi Natan tersebut yang akhirnya membuat Daud bertobat dan menulis Mazmur 51 ini sebagai doa pengakuannya.  Dengan hati yang hancur Daud datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan atas segala dosa-dosanya, memohon pengudusan serta perkenanan Tuhan.  Daud juga senantiasa membuka hati untuk dikoreksi dan diselidiki oleh Tuhan.  "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"  (Mazmur 51:12).  Hati yang terbuka artinya hati yang siap ditegur dan dikoreksi oleh Roh Kudus.

     Karena memiliki hati yang tulus dan jujur mengakui dosa-dosanya di hadapan seluruh rakyat dan tidak takut dipermalukan oleh manusia, Daud beroleh pengampunan dari Tuhan.  Pertobatan menghasilkan pemulihan dan urapan yang baru!  Setelah jatuh, Daud tidak membiarkan dirinya terpuruk, ia tetap bangkit sekalipun harus bayar harga yang sangat mahal.

Asal kita mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, siap ditegur dan bertobat dengan sungguh, Tuhan pasti akan memulihkan keadaan kita!

Tuesday, February 19, 2013

ADAM AKHIR YANG MEMBERI HIDUP


Didalam Alkitab menuliskan 2 pribadi yang kontradiktif antara Adam manusia pertama yang jatuh dalam dosa dan Adam akhir yang membereskan dosa. Adam manusia pertama, tidak hanya menjadi bapa (cikal-bakal) bagi semua umat manusia sekaligus menularkan "dosa asal" yang diperbuatnya kepada seluruh manusia di dunia ini. Dosa pertama/ dosa asal, yaitu dosa Adam, mempunyai makna dampak yang khas bagi seluruh umat manusia :

* Roma 5:12, 14-19 
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. 
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. 



Ayat-ayat diatas memberi penekanan pada pelanggaran yang satu itu oleh manusia yang satu itu, dan hanya karena pelanggalan yang satu itu adalah dosa, hukuman dan maut berkuasa dan menimpa segenap umat manusia. Dosa itu disebut 'seperti telah dibuat oleh Adam', 'pelanggaran sartu orang', 'satu pelanggaran', ' ketidaktaatan satu orang' (Roma 5:14,15,16,19). Pasti yang dimaksudkan adalah pelanggaran pertama dari Adam. Jadi kalimat dalam Roma 5:12 ' karena semua orang telah berbuat dosa ', menunjuk kepada dosa-dosa segenap umat manusia yang terhisap dalam dosa Adam. Itu tidak menunjuk kepada dosa-dosa nyata segenap umat manusia, apalagi kepada kebusukan hati yang diwarisi oleh manusia. Lagipula anak kalimat dari ayat 12 itu tadi jelas menyatakan bagaimana 'semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut' (ayat 15), dan ayat-ayat berikutnya ditekankan 'pelanggaran yangsatu itu (TBI 'satu pelanggaran itu').

* 1 Korintus 15:22 
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus



Jika bukan dosa yang satu itu yang dimaksudkan, maka Paulus telah menandaskan dua hal yang berlainan dengan mengkaitkannya pada pokok yang sama dalam konteks naskah yang sama. Justru satu-satunya keterangan terhadap kedua bentuk pernyataan ini, ialah semua orang terhisap dalam dosa Adam. Kesimpulan itu juga harus diambil dari 1 Korintus 15:22 'didalam Adam semua orang mati'. Maut adalah upah dosa, dan melulu akibat dosa (Roma 6:23). Karena semua orang mati di dalam Adam, maka penyebabnya adalah karena semua berdosa di dalam Adam.

* Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita



Menurut Alkitab, Jenis solidaritas pada keterhisapan dengan Adam, yang menerangkan segenap umat manusia terhisap dalam dosa Adam, sama dengan jenis solidaritas dengan Kristus, yakni tersisap dalam karya penyelamatan Kristus bagi semua orang yang dipersatukan dengan Dia. Gambaran kesejajaran Adam dengan Kristus dalam Roma 5:12-19; 1 Korintus 15:22, 45-49 menjelaskan jenis hubungan yang sama antara kedua Tokoh itu dengan manusia :

* 1 Korintus 15:45-49
Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. The first man is of the earth, earthy; the second man is the Lord from heaven.Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.


Dalam 1 Korintus 15:45-49 kita melihat ada Adam manusia pertama, dan ada Adam akhir yaitu Kristus. Adam pertama diciptakan dari debu tanah. 

* Kejadian 2:7 
LAI TB, ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 


Ada perbedaan yang lain antara Adam yang pertama dan Adam yang akhir. Adam yang pertama hanya manusia yang diberi nafas hidup oleh Allah. Tetapi Adam yang akhir adalah Roh yang menghidupkan. Adam akhir bukan diciptakan dari debu tanah tapi disebut Ia lahir dari Roh Kudus :

* Matius 1:20 
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus 

* Lukas 1:35 
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 


Perbedaan antara Adam yang pertama dan Adam yang akhir ditulis dalam Roma 5:15-18. Adam yang pertama penuh pelanggaran dan mengakibatkan semua orang berada di dalam kuasa maut. Sedangkan Adam yang akhir penuh kasih karunia yang membenarkan hidup kita. Oleh pelanggaran satu orang semua turut dihukum, tetapi oleh kasih karunia satu orang semua memperoleh hidup dalam kebenaran.

Kita tidak perlu mendalilkan sesuatu kenyataan dalam hal Adam dan umat manusia melebihi apa yang kita jumpai dalam hal Kristus dan UmatNya. Kristus adalah Kepala yang mewakili umatNya. Ke-kepala-an demikianlah yang mutlak mendasari solidaritas segenap umat manusia dalam keterhisapannya berdosa dalam dosa Adam. Kesejajaran Adam sebagai manusia pertama dengan Kristus sebagai Adam terakhir, menunjukkan bahwa azas yang berlaku dan mendasari tercapainya keselamatan dalam Kristus, adalah sama dengan azas yang berlaku yang menghisabkan manusia berdosa dan pewaris kerajaan maut.


Adam akhir, yaitu Kristus, yang menjadi roh yang menghidupkan. Kebangkitan Kristus, dengan kuasa Roh, menandai permulaan dari suatu umat manusia yang baru yang ikut serta dalam kehidupan baru yang merupakan pemberian kuasa Roh yang menghidupkan. Sejarah umat manusia dapat diterangkan sebagai dua sisi yang bertentangan yaitu :

(1) Dosa – kutuk maut
(2) Keadil-benaran pembenaran – hidup

Yang pertama timbul dari kesatuan manusia dengan Adam, yang kedua dari kesatuan dengan Kristus. Hanya kedua inilah sarana yang ada, yang didalamnya manusia hidup dan bergerak. Pemerintahan Allah terhadap manusia ditata sesuai bentuk kedua sisi itu. Jika kita mengabaikan Adam, maka kita tak akan mengerti Kristus dengan sesungguhnya. Semua yang mati – mati didalam Adam; semua yang dihidupkan – dihidupkan dalam Kristus.

Yang kedua adalah Adam akhir yaitu Kristus yang adalah Allah itu sendiri. Kalau orang belum menerima Kristus sebagai Tuhan didalam kehidupan-nya ia hanya Adam yang pertama yaitu manusia yang diciptakan dari debu tanah. Ada hukum debu kembali kepada debu (Kejadian 3:19). Mati kembali menjadi debu :

* Kejadian 3:19
dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." 


Tetapi Adam yang akhir, membangkitkan, melahirkan kita dari air dan roh. Ada benih ilahi dalam kehidupan kita yang mengakibatkan kita tidak bisa mati tetapi akan hidup kekal bersama-sama dengan Dia. Manusia baru tidak berbuat dosa lagi karena kuasa dosa mati di dalam Dia. Manusia baru lepas dari kuasa dosa. 

* 2 Korintus 5:17-18
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. 




Amin.

Monday, February 18, 2013

SAKSI YEHOVA/YEHUWA


I. Siapakah Saksi Yehova/Yehuwa itu?

Banyak anggota gereja di Indonesia yang bertanya: siapakah saksi Yehova itu? Pertanyaan ini ada karena banyak orang Kristen di Indonesia yang pernah berjumpa serta berdialog dengan mereka. Saksi Yehova dikenal dengan kegiatan mereka yang sering menyebarkan doktrin-doktrin aliran mereka itu.

Dilihat dari luar, Organisasi saksi Yehova sepertinya dapat diartikan sebagai salah satu aliran Kristen. Mereka membaca Alkitab dan menghormati Jesus Kristus.
Akan tetapi apabila diselidiki lebih lanjut, gerakan tersebut lebih tepat disebut sebagai suatu bidat dalam agama Kristen. Mereka tidak menerima Jesus sebagai penjelmaan Tuhan Allah, menolak paham Trinitas/Tritunggal, serta banyak lagi ajaran saksi Yehova yang secara umum ditolak oleh umat Kristen (termasuk umat Katolik).

Bidat saksi Yehova tidak bisa dianggap remeh. Diantara semua bidat yang berlatar belakang kristen di seluruh dunia, saksi Yehova inilah salah satunya yang paling cepat bertumbuh besar.
Apakah yang menyebabkan saksi Yehova bertumbuh pesat? Ada beberapa sebabnya.
1. Saksi Yehova tidak membedakan antara kaum pendeta dengan kaum awam. Tiap anggota dilatih menjadi penyebar ajaran mereka.
2. Saksi Yehova mengaku sebagai pelajar Firman Allah. Maka itu, banyak orang berlatar belakang kristen (juga yang berlatar belakang agama lain) tertarik untuk mempelajari kitab suci.
3. Ada beberapa ajaran saksi Yehova yang menarik perhatian orang. Misalnya saksi Yehova menolak ke-Ilahian Jesus, menolak paham Trinitas/Tritunggal. Orang yang berlatar belakang Islam, atau orang yang menganggap paham Trinitas terlalu rumit untuk diterima, mungkin akan menyambut baik ajaran saksi Yehova .
4. Penganut saksi Yehova diberikan indoktrinasi, atau suatu rentetan pengajaran dan pelatihan, yang cukup meyakinkan. Sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang kuat akan keyakinannya itu.

Oleh karena itu, ada sebagian orang kristen yang menolak untuk bersaksi kepada saksi Yehovah. Bahkan ada dikalangan penginjil dan pendeta yang menolak untuk menginjili mereka. Sayangnya, justru sikap demikian yang membantu pertumbuhan bidat yang menyesatkan ini.

Ingat: Tiap penganut saksi Yehova--- sama seperti manusia lainnya, adalah manusia yang berharga di hadapan Allah! Sangat berharganya sehingga Jesus Kristus mati untuk mereka! Kita orang kristen juga punya kewajiban untuk bersaksi kepada mereka.

Kadang-kadang ada saksi Yehova yang seolah-olah menyombongkan diri, karena ada tokoh-tokoh Kristen yang menolak bercakap-cakap dengan mereka. Saksi Yehova menganggap bahwa mereka sedang dianiaya oleh dunia ini, ketika orang Kristen menjauhi mereka.

Kita sebagai orang kristen:
1. Tiap orang kristen--- tidak hanya pendeta, diberikan Amanat Agung Tuhan Jesus: "Kamu akan menjadi saksi-Ku" (Kis 1:8)
2. Mari kita meningkatkan usaha kita dalam belajar dan mengajar Firman Tuhan. Jangan sampai penganut bidat justru yang lebih giat daripada kita, orang kristen.
3. Mari kita mempelajari soal-soal doktrin, dan tidak menganggap hal itu hanya urusan para Theolog saja. Jika kita rajin belajar, maka kita akan menemukan bahwa doktrin-doktrin saksi Yehova sesungguhnya tidak lebih sederhana dan tidak lebih mudah diterima, daripada ajaran-ajaran kristen umumnya.
4. Mari kita mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sehingga kita memiliki iman yang teguh dan memiliki pengetahuan tentang Firman Tuhan yang baik. Sehingga kita dapat menjadi saksi Kristus.


II. Darimana Asal Saksi Yehova/Yehuwa?

Sejarah saksi Yehova berkisar pada 3 orang Amerika: Charles Taze Russell, Joseph Franklin Rutherford dan Nathan Homer Knorr.

1.Charles Taze Russell
Charles Taze Russell lahir di kota Pittsburgh, negara bagian Pennsylvania, pada tahun 1852. Ia di-didik di sekolah-sekolah umum dan oleh guru-guru pribadi. Charles dan orang tuanya adalah anggota gereja yang giat. Pada usia muda, ia mulai tertarik akan soal-soal theologia. Ia juga aktif dalam pekabaran Injil setempat.
Ketika Charles berumur belasan tahun, ia meninggalkan gereja dan mengaku sebagai orang yang tidak beragama. Hal yang membuat pikirannya susah adalah doktrin adanya neraka dan hukuman bagi orang-orang jahat. Jika Allah adalah kasih---demikian pemikiran Charles T Russell---pasti Ia (Allah) tidak akan menyuruh seseorang untuk masuk ke tempat penyiksaan abadi.

Charles T Russell lalu belajar macam-macam agama. Dalam tiap kepercayaan ia menemukan suatu kepuasan. Lalu ia menghadiri pertemuan di gereja Advent (meski ia tidak mau mengakui pengaruh doktrin gereja Advent pada ajaran-ajarannya). Pada umurnya yang masih dua puluhan, ia berkeyakinan kalau Tuhan telah menunjuk ia sebagai satu-satunya penafsir Alkitab yang benar. Semua aliran kristen adalah salah, begitu pendapatnya. Ketika ia mulai memimpin suatu kelas Alkitab, siswa-siswanya menamakan ia "Pdt Russell", walau ia belum pernah ditahbiskan.

Pada tahun 1879 Russell mulai menerbitkan majalah Menara Pengawal, yang masih beredar hingga kini. Beberapa tahun kemudian ia mengorganisir gerakannya secara resmi. [perhatikan! bahwa nama saksi Yehovah belum terpikirkan pada masa permulaan itu]. Russell adalah seorang pendekar agama yang giat. Ia bepergian ke mana-mana, baik di Amerika serikat maupun negara-negara lain, sambil mendirikan pos-pos alirannya yang baru. Banyak buku dan surat selebaran yang ia karang. Ia mengirim penceramah-penceramah secara teratur untuk menyebarkan ajaran-ajarannya. Ia juga menulis di kolom-kolom surat kabar.

Sayang, kehidupannya tidak sesuai dengan ajarannya sendiri. Ny. Russell (istrinya) pernah menuntut suaminya untuk diceraikan. Karena hubungannya dengan seorang wanita bernama Rose Ball. Ia menyangkal tuduhan itu, dan baru mengaku ketika ia terjepit. Setelah peristiwa perceraian itu, Russell ditangkap karena ia memindahkan hak milik harta bendanya kepada perseroan-perseroan dan lembaga-lembaga yang dikuasainya secara mutlak. Hal itu dilakukannya supaya dapat menghindarkan diri dari membayar uang penyelesaian perceraian kepada istrinya.

Sebuah surat kabar di kota New York pernah menuduh bahwa Russell menjual "gandum ajaib" seharga kira-kira 4 kali lipat harga pasaran. Ketika di pengadilan, ia mengakui hal tersebut.

Pada tahun 1912, seorang pendeta gereja Baptis bangsa Kanada menerbitkan surat selebaran yang menyerang ajaran C.T. Russell. Russell lalu menuntut pendeta Baptis itu. Namun hakim akhirnya membenarkan isi dan makna terbitan itu.

Tak mengherankan bahwa ada saksi Yehova sendiri yang tidak mengakui hubungan mereka dengan Charles Taze Russell. Mereka menolak nama julukan yang dulunya diberikan kepada aliran mereka, yaitu: "Russellisme". Walaupun demikian, pendeta dan sarjana Alkitab gadungan itu masih tetap dijunjung tinggi dalam tulisan-tulisan saksi Yehova.
Russell dan pengikut-pengikutnya berkali-kali meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 1914. Ketika ramalan ini meleset, gerakan itu hampir punah. Jumlah peredaran terbitan-terbitan mereka berkurang dari 71 juta eksemplar dalam tahun 1914 menjadi 30 juta dalam tahun 1916.
Dalam tahun 1916 itu juga, Charles Taze Russell meninggal. Meski kecewa dan bingung atas kegagaln ramalannya, ia masih tetap bergiat. Ia meninggal pada waktu naik kereta api, sedang bepergian untuk menyebarkan doktrin-doktrinnya.

2.Joseph Franklin Rutherford
Joseph Franklin Rutherford dilahirkan di daerah pertanian, di negara bagian Missouri, pada tahun 1869. ayahnya membujuk ia untuk menjadi petani, tetapi pemuda itu ingin terus menuntut ilmu. Akhirnya ayahnya setuju, jika Joseph dapat menggaji seorang buruh sebagai gantinya, serta membayar sendiri uang kuliahnya. Dari seorang teman, ia meminjam uang yang dibutuhkan, dan ia mulai belajar mandiri pada umur 16 tahun.
Setelah tamat dari perguruan tinggi, J.P. Rutherford berguru pada seorang sarjana hukum yang tersohor. Kemudian ia menjadi seorang penulis pengadilan, lalu advokat, dan akhirnya seorang hakim. Karena jabatannya itu, ia tetap digelari orang: "Hakim Rutherford" sepanjang umurnya.

Pada tahun 1894, Rutherford membeli 3 buku karangan C.T. Russell. Beberapa tahun kemudian, ia sempat berkenalan secara pribadi dengan pengarang itu. Pada tahun 1906, baik Rutherford maupun istrinya membaktikan diri mereka kepada gerakan Russell. Tahun berikutnya, Russell menunjuk Rutherford sebagai salah seorang penceramah yang dikirimnya ke sana-ke mari. Dalam tahun-tahun itu juga, Rutherford sering diminta untuk membela langganannya di depan meja hijau. Ia berhasil baik sebagai pejuang bidatnya, yang dikenal pandai berpidato.
Hanya 2 bulan setelah kematian Russell, Rutherford ditunjuk sebagai penggantinya. Masa itu adalah masa yang gelap bagi gerakannya. Banyak anggota yang mundur setelah gagalnya ramalan hari kiamat pada tahun 1914, serta meninggalnya orang yang telah meramalkannya. Lagipula Rutherford menolak pemberian hormat kepada bendera negara atau kewajiban masuk militer. Dalam suasana tegang selama perang dunia I, ia dengan beberapa rekannya dipenjarakan.

Setelah dibebaskan pula (pada tahun 1919), Rutherford lebih giat lagi dalam menyebarkan doktrin-doktrin Russell, ditambahi dengan ajaran-ajarannya sendiri. Selama 25 tahun sebagai ketua gerakannya, ia menghasilkan rata-rata sebuah buku tiap tahun. Selain banyak surat selebaran dan artikel majalah. Ia pun mendirikan majalah populer Sedarlah! Sebagai pelengkap Menara Pengawal.
Ceramah-ceramah Rutherford disiarkan melalui jaringan radio yang paling luas yang pernah dipakai pada masa itu untuk siaran keagamaan. Piringan-piringan hitam khotbahnya diputar oleh pengikut-pengikutnya pada saat mereka berkunjung dari rumah ke rumah.
Dalam pertemuan antar bangsa dari aliran Rutherford yang diselenggarakan pada tahun 1931, untuk pertama kali bidat itu mulai memakai nama "Saksi Yehova/Yehuwa." Nama itu berdasarkan nubuat dalam Yesaya 43:10-12, yang (menurut anggapan mereka) telah digenapi dengan adanya gerakan mereka. Nama "Yehuwa" untuk Tuhan Allah, mereka memetik dari terjemahan-terjemahan lama (seperti misalnya Kejadian 15:3 dalam terjemahan bahasa Indonesia karya Klinkert).
Pada saat J.F. Rutherford meninggal dalam tahun 1942, ia sudah terlebih dulu memilih penggantinya sebagai ketua saksi Yehova/Yehuwa.

3.Nathan Homer Knorr
Sama seperti C.T. Russell dulu, Nathan Knorr dilahirkan di negara bagian Pennsylvania, di kota Bethlehem, pada tahun 1905. Ketika belajar di SMA, untuk pertama kalinya ia mengenal ajaran saksi Yehova.
Sama seperti kebanyakan saksi Yehova/Yehuwa, Nathan Knorr tidak meneruskan pendidikannya di sekolah tinggi. Ia diterima sebagai pekerja di penerbitan gerakannya (saksi Yehova) di kota New York, dan segera mulai naik pangkat.

Pada tahun 1932, ketika ia berumur 27 tahun, Knorr menjadi direktur penerbitan tersebut. Ia pun mulai berpengaruh sekali dalam usaha-usaha saksi Yehova di seluruh dunia. Ketika J.F Rutherford meninggal dunia pada tahun 1942, Knorr langsung menggantikannya.
Masa kepimpinan yang panjang dari Nathan Knorr, ditandai dengan pertumbuhan yang sangat pesat serta penataran organisasi secara kokoh. Utusan-utusan dikirim ke banyak tempat yang baru. Penyebar-penyebar ajaran saksi Yehova yang tadinya hanya sekedar memutarkan pelat-pelat perekaman suara pimpinan mereka, atas usul Knorr diberi indoktrinasi yang kuat. Dengan demikian mereka dapat menjawab pertanyaan dan keberatan yang diajukan pada mereka.

Ada 2 "prestasi" lagi dalam masa jabatan Nathan Knorr, yaitu:

1. mulai tahun 1945, Knorr mengajar bahwa transfusi darah tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Hal ini dibuktikannya dengan beberapa ayat dalam Perjanjian Lama, yang dikutipnya di luar hubungan kalimat. Berkali-kali saksi Yehova telah dituntut ke pengadilan, karena mereka tidak mengizinkan transfusi darah untuk orang yang berada dalam pengasuhan mereka, seperti misalnya anak atau orang tua---meski menurut dokter transfusi itu diperlukan.

2. Pada tahun 1950, saksi Yehova menerbitkan Alkitab terjemahannya sendiri dari kitab Perjanjian Baru. Perjanjian Lama menyusul 10 tahun kemudian. Versi itu disebut New World Translation. Terjemahan itu sering dikutip (dengan singkatan NW) dalam terbitan-terbitan perkumpulan siswa-siswa Alkitab di Jakarta.

III. Indoktrinasi Saksi Yehova/Yehuwa

Saksi Yehova/ Yehuwa menggunakan 7 langkah indoktrinasi, atau rentetan pengajaran dan latihan-latihan yang bertujuan menjangkau dan meyakinkan penganut-penganut baru. Cara-cara mereka hendaknya dipelajari oleh orang Kristen, agar dapat memahami sepenuhnya metode "penginjilan" yang digunakan oleh aliran yang menyesatkan itu.

1] Menjual Bahan Cetakan
Mungkin belum pernah ada gerakan keagamaan yang lebih memanfaatkan bahan cetakan, daripada saksi Yehova. Kebanyakan buku dan majalah mereka tidak dihadiahkan, tetapi dijual; dengan demikian orang yang menerimanya merasa bahwa dia sendiri harus berikhtiar/ berusaha sedikit untuk barang yang bermutu itu. Harganya cukup pantas, karena saksi Yehova hendak menutup ongkos cetak, dan mereka biasa mencetak bahannya dalam jumlah yang cukup banyak.
Saksi-saksi Yehova bukan hanya sekedar menjual bahan cetakan; para penjual itu siap sedia untuk mengadakan diskusi dengan pembeli mengenai doktrin-doktrin mereka, dan untuk menyanggah ajaran-ajaran Kristen yang mereka anggap tidak sesuai.
Ada banyak buku dan terbitan-terbitan dari saksi Yehova. Majalah-majalah saksi Yehova/Yehuwa lebih dikenal, daripada buku atau traktat mereka. Diantaranya ialah: Menara pengawal dan Sedarlah!

2] Kunjungan Kepada Pembeli
Pemimpin-pemimpin daerah dari aliran saksi Yehova/Yehuwa membuat catatan yang teliti mengenai semua majalah dan buku yang telah dibeli orang. Lalu para pembeli itu dikunjungi, dengan harapan bahwa mereka akan membeli bahan cetakan yang lain.
Sementara itu, penjual selalu siap sedia untuk menjawab semua pertanyaan pembeli, dengan menggunakan ayat-ayat kitab suci sebagai bukti. Ayat-ayat itu ada banyak yang dikutip satu-satu serta dikutip di luar hubungan kalimat, dalam usaha untuk mengindoktrinasi pembeli agar masuk bidat itu.

3] Pelajaran di Rumah
Saksi Yehova menantikan kesempatan untuk datang ke rumah, demi menolong pembeli memahami bahan cetakan yang telah dibelinya. Mereka meyakinkan orang, bahwa mereka sudah terlatih, dan sanggup menolong untuk menjelaskan mengenai isi bacaan tersebut. Saksi Yehova bersedia untuk datang setiap saat. Dengan menggunakan buku pedoman "Karena Allah itu benar adanya", mereka memberikan indoktrinasi sedikit demi sedikit tentang ajaran-ajaran mereka.
Biasanya pelajaran itu diberikan secara pribadi kepada calon anggota. Calon anggota tersebut harus mengalami "pencucian otak"; yaitu pikirannya harus dibersihkan dari semua paham Kristen dan ajaran Alkitab yang bertentangan dengan doktrin saksi Yehova.

4] Pelajaran Sedaerah
Sesudah pelajaran diberikan secara pribadi di rumah, maka calon itu dipimpin selangkah lebih maju, yakni: mengikuti pelajaran indoktrinasi sedaerah. Sampai disini masih belum ada tekanan terhadap calon anggota itu, agar ia hadir di sebuah "Balai Kerajaan" (nama gereja atau tempat pertemuan saksi Yehova). Dengan hati-hati, calon tersebut dipimpin setahap demi setahap, sampai ia mengalami pencucian otak dan indoktrinasi.
Kelompok belajar (studi grup) itu merupakan satu kumpulan dari semua calon anggota di daerah yang berdekatan, yaitu perhimpunan orang-orang yang sudah terlebih dahulu belajar di rumah masing-masing. Pelajaran-pelajaran diberikan oleh anggota saksi Yehova senior dan yang cukup pandai menjawab pertanyaan dan keberatan yang diajukan.

5] Undangan ke Balai Kerajaan

Calon tersebut siap untuk di-didik di Balai Kerajaan. Selain pelajaran Alkitab, disitu juga diberikan pelajaran tentang doktrin dan organisasi saksi Yehova. Dijelaskan kepada dia, tentang pekerjaan gerakan itu, serta tanggung jawabnya sendiri jika ia menjadi anggota.
Pelajaran-pelajaran di Balai Kerajaan tidak selesai-selesai. Belum pernah ada seorang pun yang tamat. Minimal seminggu sekali mereka menerima pengajaran. Ada juga pelajaran Alkitab, yang tentu saja---dengan cara saksi Yehova---yang seringkali menyimpangkan artinya.
Ada juga pelajaran berpidato, yang bermanfaat, baik dalam perkumpulan umum maupun dalam pelayanan kepada calon anggota secara pribadi. Ada juga semacam pertemuan kebaktian, dimana calon anggota itu dilatih dalam tiap segi pekerjaan saksi Yehova. Majalah Menara Pengawal merupakan bahan pelajaran yang utama.

6] Calon itu diutus sebagai Penjual
Sekarang calon itu siap untuk keluar sebagai penjual bahan cetakan. Dengan demikian ia akan mengulang kembali langkah-langkah indoktrinasi itu. Mula-mula ia diutus dengan didampingi oleh seorang anggota yang terlatih dan dapat dipercaya.
Saksi Yehova tidak membedakan antara kaum pendeta dengan kaum awam. Tiap penjual akan mengaku semacam "pendeta" atau "penginjil" yang telah ditetapkan. Memang ada anggota yang malas, sama seperti organisasi yang lain. Tapi kenyataannya, persentase anggota mereka yang keluar untuk bersaksi, mencapai rata-rata 65 persen! Di manakah kiranya ada gereja yang keanggotaannya serajin itu?

7] Calon itu dibaptiskan ke dalam Theokrasi

Saksi Yehova menggunakan istilah Theokrasi; artinya: wilayah kekuasaan ilahi. Mereka beranggapan, bahwa theokrasi atau Kerajaan Allah itu, tak lain dan tak bukan adalah organisasi mereka sendiri.
Sekarang calon itu siap dibaptiskan ke dalam theokrasi tersebut. Anehnya, saksi Yehova menyangkal Trinitas/Tritunggal, namun mereka tetap memakai rumusan pembaptisan dari Matius 28:19, yang jelas menyebutkan ketiga pribadi Tuhan Allah itu.
Sekarang calon anggota itu sudah menjadi seorang saksi Yehova yang lengkap. Ia juga siap untuk menjangkau dan meyakinkan orang-orang baru, supaya mereka mengikuti ajarannya yang sesat itu.

IV. Saksi Yehova dan Firman Allah: Soal Terjemahan

Salah satu soal yang terbesar dalam pembahasan mengenai agama ialah, "Apakah patokan kita dalam menentukan azas-azas kepercayaan yang benar?"

Ada orang yang melandaskan kepada buku suci ini atau itu. Ada yang menjunjung tinggi perkataan-perkataan manusia, seperti misalnya titah Paus atau keputusan dewan pemimpin-pemimpin Gereja. Ada juga yang mengutamakan pimpinan Roh Kudus yang langsung diberikan-Nya kepada orang percaya.

Bila saksi Yehova ditanyai mengenai patokan kepercayaan mereka, mereka akan menjawab: "Firman Allah itulah patokan kami, yaitu Alkitab."
Oleh karena itulah, ada banyak orang yang tertarik kepada aliran saksi Yehova. Mereka ingin mencari kebenaran dari sumber yang tepat, yaitu dari Kitab Suci yang diilhamkan oleh Tuhan Allah sendiri.


Mari kita soroti beberapa prinsip yang dipakai oleh saksi Yehova dalam menyelidiki Alkitab. Mungkin ada diantaranya yang disangkali oleh penganut saksi Yehova. Namun pada kenyataannya, telah terbukti berkali-kali bahwa prinsip-prinsip berikut ini diterapkan oleh saksi Yehova dalam memperalat Firman Allah.

1] Jika ada ayat yang kurang cocok dengan kepercayaan yang dianut, ayat itu diberi terjemahan yang dibuat sendiri, dengan alasan bahwa terjemahan itulah yang tepat menurut bahasa asli.

2] Mustahil Alkitab dibaca dengan pengertian atau ditafsirkan dengan tepat, kecuali dengan bimbingan terbitan-terbitan lainnya yang telah ditentukan.

3] Setiap ayat diberi penilaian yang sama, tidak perduli oleh siapa diucapkan mula-mula, kepada siapa, di mana, pada zaman yang mana, atau dalam keadaan bagaimana.

4] Setiap ayat biasanya ditafsirkan secara harfiah, tidak perduli apakah dalam bahasa aslinya memakai bentuk syair atau bahasa kiasan; atau, kadang-kadang sebaliknya, ayat yang mempunyai arti letterlijk yang terang justru diberi kiasan/ simbol, agar cocok dengan kepercayaan yang dianut.

5] Ayat-ayat dikutip satu-satu, lepas dari hubungan kalimat, lalu dipaksakan berderetan kembali secara kaku, menjadi bukti-bukti yang mendukung kepercayaan yang dianut.

6] Nubuat-nubuat dan bagian-bagian lain yang agak kabur artinya diutamakan---tentu saja dengan tafsiran yang dikehendaki. Sedangkan bagian-bagian Alkitab yang jelas dan mudah dipahami, kurang diperhatikan.


Mari kita paparkan cara-cara saksi Yehova.

# Terjemahan sendiri = Yang tepat
Bertahun-tahun, para penganut saksi Yehova menggunakan terjemahan-terjemahan Alkitab yang sama dengan orang lain. Tapi ada ayat-ayat yang sulit dicocokkan dengan ajaran bidat itu. Mungkin itu sebabnya pemimpin-pemimpin bidat ini, mulai memikirkan terjemahannya sendiri.

Sejak masa C.T. Russell, pendiri bidat itu, ada juga suatu terjemahan yang banyak mempengaruhi mereka, yaitu The Emphatic Diaglott, karya Benyamin Wilson. Kata Diaglott berarti dua bahasa; karangan itu terdiri dari kitab Perjanjian Baru dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, dengan terjemahan dalam bahasa Inggris kata demi kata yang dicetak diantara baris-baris bahasa aslinya.

Siapakah Benyamin Wilson itu? Anehnya, saksi Yehova tidak mau banyak membicarakan dia. Ternyata Benyamin Wilson bukanlah seorang sarjana Alkitab yang diakui, melainkan seorang penganut bidat lain lagi, yaitu aliran Kristadelphia, yang didirikan pada tahun 1848. Bidat Kristadelphia itu belum pernah menjadi besar dan terkenal seperti bidat saksi Yehova. Akan tetapi, terjemahan Perjanjian Baru dua bahasa tadi masih banyak dipakai oleh saksi Yehova.

Baru pada tahun 1950, keluarlah The New World Translation of the Holy Scriptures, bagian Perjanjian Baru; Perjanjian Lama menyusul pada tahun 1960, dan keseluruhannya direvisi dan diterbitkan lagi pada tahun 1961.
The New World Translation of the Holy Scriptures yang lengkap (PL+PB) diterbitkan tahun 1961 adalah revisi pertama dari edisi sebelumnya dan setelah direvisi kedua kali pada tahun 1970, direvisi kembali pada tahun 1971, dan akhirnya direvisi secara menyeluruh menjadi edisi yang diterbitkan pada tahun 1984.

Siapakah para penterjemah versi New World itu? Lama sekali nama-nama mereka dirahasiakan. Akhirnya, dalam rangka suatu perkara hukum yang diadili di Skotlandia, diumumkan bahwa penterjemahnya ada 5 orang. Salah satu diantaranya adalah Nathan H Knorr, ketua aliran itu, yang riwayatnya telah diuraikan dalam pasal 2 diatas. Diantara mereka semua, tidak ada seorang pun yang sungguh ahli dalam bidang-bidang kesarjanaan yang mutlak diperlukan untuk tugas menterjemahkan Alkitab.

Terjemahan New World sudah berkali-kali dibuktikan salah---bukan hanya salah karena tidak tahu benarnya, melainkan juga salah karena sengaja memalsukan atau menyelewengkan arti yang benar. Namun demikian, saksi Yehova sering mengutip Alkitab versi ini (NW).

Mari kita lihat bagaimana Alkitab versi "Terjemahan Dunia Baru" (NW) tidak dapat dibenarkan. Sebagai bahan perbandingan, digunakan Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (TB-LAI) dan Alkitab Terjemahan Lama (TL).

Adapun Alkitab "Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru"(NW) versi Saksi Yehova ini berdasarkan edisi revisi bahasa Inggris tahun 1984, yang telah dialih bahasakan ke bahasa Indonesia, cetakan 2006.

Dalam kutipan-kutipan dari terjemahan saksi Yehova ini, redaksi telah memasukkan huruf-huruf miring untuk menunjukkan bagian-bagian yang telah dibuat menyimpang.

Salah satu soal terbesar yang harus dihadapi oleh saksi Yehova ialah: Perjanjian Baru jelas mengajarkan ke-ilahian Kristus, padahal mereka (saksi Yehova) jelas-jelas menolak hal itu.

Filipi 2
[NW]
2:5 Peliharalah sikap mental ini dalam dirimu, yang juga ada dalam Kristus Yesus,
2:6 yang, walaupun ada dalam wujud Allah, tidak pernah mempertimbangkan untuk merebut kedudukan, yakni agar ia setara dengan Allah.
2:7 Tidak, tetapi ia mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Lebih daripada itu, ketika ia berada dalam wujud sebagai manusia, ia merendahkan dirinya dan taat sampai mati, ya, mati pada tiang siksaan.
2:9 Untuk alasan ini juga Allah meninggikan dia kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain,

[TB-LAI]
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

[TL]
2:5 Taruhlah di dalam hatimu ingatan ini yang sudah ada di dalam Kristus Yesus,
2:6 yang, walaupun Ia dengan keadaan Allah, tiada mengirakan hal itu sebagai suatu keuntungan menjadi setara dengan Allah,
2:7 melainkan menghampakan diri-Nya menjadi hamba di dalam keadaan sama dengan manusia, dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia;
2:8 Ia sudah merendahkan diri-Nya dan taat sehingga sampai kepada maut, yaitu mati tersalib.
2:9 Sebab itulah juga Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan Dia suatu nama yang di atas segala nama,


Yohanes 1
[NW]
1:1 Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah.
1:2 Pribadi ini pada mulanya bersama Allah.

[TB-LAI]
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

[TL]
1:1 Maka pada awal pertama adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itulah juga Allah.
1:2 Adalah Ia pada mulanya beserta dengan Allah.


Hal lain yang menyusahkan saksi Yehova dalam menyelidiki Alkitab ialah ayat-ayat mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Menurut saksi Yehova, Kristus sudah datang kembali pada tahun 1914. Jadi, dalam banyak ayat mereka menggantikan kata "kedatangan" sebagaimana terdapat dalam terjemahan TB-LAI dan TL (Terjemahan Lama); dengan kata "kehadiran."

Matius 24:3
[NW]
Pada waktu dia sedang duduk di atas Gunung Zaitun, murid-murid mendekati dia secara pribadi, dan mengatakan, "Beri tahu kami: Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan tanda penutup sistem ini? "

[TB-LAI]
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

[TL]
Tatkala Ia duduk di atas Bukit Zaitun, maka murid-murid itu datang kepada-Nya ketika sama sendiri, serta berkata, "Nyatakanlah kiranya kepada kami, masa manakah perkara ini berlaku kelak, dan apakah alamat kedatangan-Mu dan kesudahan alam ini?"


Matius 24:37
[NW]
Sebab sama seperti zaman Nuh, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak.

[TB-LAI]
Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

[TL]
Maka sebagaimana keadaan pada zaman Nuh itu, demikian juga hal kedatangan Anak manusia.


I Tesalonika 4:15
[NW]
Sebab inilah yang kami beri tahukan kepadamu melalui firman Yehuwa, bahwa kita yang hidup, yang masih akan hidup sampai kehadiran TUAN, tidak akan mendahului mereka yang telah tidur dalam kematian;

[TB-LAI]
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.

[TL]
Karena kami mengatakan demikian ini kepadamu dengan firman Tuhan, bahwa kita yang sedang hidup ini dan yang tertinggal hingga kepada kedatangan Tuhan, tiada akan mendahului orang yang sudah mati.




Dikutip dengan beberapa perubahan dari:
Tim Redaksi LLB(Lembaga Literatur Baptis), Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa, Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1998.

Referensi:
Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru cetakan 2006
Artikel soal saksi Yehova/ Yehuwa
http://www.yabina.org/artikel/A1_26.htm

20 POINT KERAGUAN KITAB BARNABAS

Pertama

Judul dan pendahuluan :
INJIL YANG BENAR TENTANG YESUS YANG BERGELAR KRISTUS, SEORANG NABI BARU YANG DIUTUS ALLAH KE DUNIA : MENURUT URAIAN BARNABAS, RASULNYA.
Barnabas, rasul Yesus orang Nazaret yang bergelar Kristus, beramanat kepada segenap umat, yang berbenah di persada bumi menginginkan kedamaian serta penghiburan.

------------------------------------------------------------
Dapat dicatat, judul "injil" dan pendahuluannya di atas memuat dua kesalahan serius.
Pertama, Barnabas bukan salah seorang dari antara ke12 murid pertama Yesus. Ia baru muncul pada generasi sesudah kebangkitan Kristus.
Kedua, dalam judul dan pendahuluan Yesus diakui sebagai Kristus (=Mesias). Tapi di pasal 96 Yesus disangkal sebagai Mesias, dengan gaya sumpah Nabi Muhammad, sebagaimana tertulis dalam hadits-hadits, Yesus berkata : "Demi Allah, pada diri-Nya, jiwaku berdiri, bahwa Aku bukanlah Mesias itu". Mustahil seorang Barnabas tidak mengetahui bahwa Kristus (bahasa Yunani) merupakan terjemahan dari Massiakh (bahasa Ibrani).


Kedua

Pasal 152 "injil" ini menceritakan bahwa pada suatu hari Sabat, Yesus masuk ke Bait Allah di Yerusalem dan para militer Romawi datang masuk ke rumah ibadah itu untuk mengganggu Dia.
------------------------------------------------------------------
Hal ini jelas TIDAK MUNGKIN TERJADI, sebab agama Yahudi melarang orang kafir untuk masuk ke bait Allah. Dalam fakta sejarah, para militer Romawi SANGAT HATI-HATI dalam menjalankan strategi politiknya atas orang-orang Yahudi dan agamanya. Sebab kalau hal ini sampai terjadi akan timbul pemberontakan dari mereka terhadap kekaisaran Romawi.


Ketiga

Orang-orang Parisi dalam pasal 144-150 "injil" ini digambarkan oleh pengarangnya sebagai biarawan-biarawan abad pertengahan, yang hidup tidak kawin dan mengenakan pakaian-pakaian khusus. Bahkan dilukiskan pada zaman nabi Elia, 12 gunung waktu itu didiami oleh 17.000 orang Parisi (????). Bukti sejarah dengan jelas mengatakan bahwa sekte Parisi baru timbul abad ke 2 SM, sedangkan nabi Elia hidup pada abad ke 8 SM. Sekte Parisi juga TIDAK PERNAH HIDUP MEMBIARA. Sekte agama Yahudi yang membiara adalah sekte Esena di Kirbeth-Qumran (Sekte ini yang meninggalkan warisan bagi kita berupa naskah laut Mati/Dead Sea scroll yang menghebohkan itu).


Keempat

Pasal 98 menyatakan 200 keping emas (dirham/drakhma, berat kira-kira 8 gram) tidak cukup memberi makan 5000 orang ??????????? Penulis tidak mampu membedakan mata uang emas (dirham) dan perak (dinar).


Kelima

Model liturgi gerejani.
Dalam pasal 91 dan 92, Yesus dan para muridNya dikisahkan "memelihara" dan melakukan syariah puasa 40 hari di gunung Sinai. Sejarah mencatat bahwa waktu Yesus melakukan puasa 40 hari (Matius 4:2 dan Lukas 4:2), cara berpuasa demikian belum menjadi kebiasaan. Baru pada abad-abad belakangan gereja Katolik menetapkan puasa 40 hari menjelang paskah.


Keenam

Pada pasal 3 "injil" ini dimuat hikayat kelahiran Yesus sbb :
"Di sana ketika itu Herodes memerintah atas tanah Yudea dengan titah Kaisar Agustus dan Pilatus adalah gubernur, sedangkan jabatan kepala agama dipegang oleh Hannas dan Kayafas"
-----------------------------------------------------------
Menurut penanggalan sejarah, Pilatus menjabat sebagai gubernur atau wali negeri di wilayah itu pada tahun 29 Masehi, sedangkan Yesus lahir kira-kira tahun 4 Sebelum Masehi. Kaisar Agustus sendiri baru menetapkan pemerintahan langsung atas Yudea di bawah seorang wali negeri sendiri, pada tahun 6 Masehi.


Ketujuh

Pasal 20 :
Maka pergilah Yesus ke laut Galilea, dan turunlah ia ke dalam sebuah perahu untuk berlayar ke Nazaret, kotanya (Yesus went to the sea of Galilee and having embarked in a ship sailed to his city of Nazareth);Dalam pada itu terjadilah taufan besar di laut sehingga nyaris menenggelamkan perahu tersebut.
-----------------------------------------------------------
Nazaret adalah kota yang terletak di dataran tinggi, dengan jarak antara Nazaret dan Laut Galilea 20 km -> Nazaret tidak pernah disinggahi oleh perahu.


Kedelapan

Pasal 21 :
Mendakilah Yesus ke Kapernaum (Jesus went up to Capernaum), seraya pula ia telah mendekat dengan negeri. Tiba-tiba ada seorang yang keluar di antara kubur-kubur itu, kerasukan setan dan tidak ada satu rantai pun yang mengikatnya karena parahnya sehingga menyebabkan bahaya bagi banyak orang. Maka menjeritlah Setan-setan dari mulutnya, katanya :"Ya Kudus Allah, mengapa engkau datang sebelum waktunya untuk menggusarkan kita ?"
------------------------------------------------------------
Kap ernaum adalah kota pesisir yang terletak di tepi pantai Galilea, dengan ketinggian jauh lebih rendah dari Nazaret. Mestinya "went down" dan bukan "went up".


Kesembilan

Pasal 194 : Lazarus dan kedua saudarinya digambarkan memiliki 2 desa, yaitu Magdala dan Betania. Hal ini merupakan gambaran situasi kapitalisme Eropa di abad-abad pertengahan. Dalam kekuasaan kekaisaran Romawi, mustahil seorang Palestina dapat memiliki sebuah desa.


Kesepuluh

Pasal 152 : Cara pembersihan tempat untuk penyimpanan arak yang terbuat dari tong-tong kayu yang digelindingkan untuk diisinya lagi ("as one rolleth casks of wood when they are washed to refill them with wine"). Di Palestina pada masa itu, arak ditempatkan dalam tempayan atau guci-guci besar yang terbuat dari tanah liat. Tong-tong kayu untuk menyimpan arak baru dikenal pada abad-abad pertengahan.


Kesebelas

Bahasa Itali yang digunakan injil ini ternyata banyak ditemui kesalahan-kesalahan. Beberapa kejanggalan : Acap kali huruf "H" ditambahkan, padahal dalam bahasa Itali tak lazim. Misal kata "ANNO" (artinya : tahun) ditulis "HANNO" dan "CHRISSTO" (artinya Kristus) dirulis dengan dua huruf "S", padahal lazimnya satu saja. Jadi penulisannya bukan bahasa Itali yang baik. Banyak susunan kalimatnya memperlihatkan dengan jelas dialek Toscan dan Venezian. Kesalahan tersebut adalah khas bagi seorang yang menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa ibu (Lingua franca). Pastilah manuskrip Itali itu bukan hasil terjemahan bahasa lain, sebab sebuah karya terjemahan biasanya bahasa asli masih nampak samar-samar. Bahasa Itali dialek Toscan dan Venezian itulah yang menjadi bahasa asli injil Barnabas, bahasa yang baru muncul pada abad 13 Masehi


Keduabelas

Pasal 54 : Pembicaraan Yesus dengan para muridNya : "Barangsiapa menukarkan satu 'Denarius' ia mesti memperoleh 60 'Minuti'.
Kedua istilah di atas merupakan pembagian dalam satuan mata uang Spanyol kuno


Ketigabelas

Pasal 105 dan 106 : Pengaruh filsafat Scholastik yang mengalami kejayaan pada abad 13 Masehi, yaitu filsafat Aristoteles yang dibawa oleh orang-orang Arab ke Spanyol.


Keempatbelas

Pasal 52,57,59,178 : Persamaan-persamaan dengan sajak ciptaan Dante, yaitu ada tujuh tingkat neraka yang berbeda-beda, menurut besar kecilnya ketujuh macam dosa (teologi moral pada abad pertengahan) yang menyebabkan seorang manusia disiksa karenanya. Di sana disebut bahwa langit-langit bertingkat sembilan dan bahwa surga di puncaknya pada tingkat kesepuluh.


Kelimabelas

Pasal 82 : Sesudah sembahyang malam murid-murid datang mendekat kepada Yesus, kemudian Yeus bersabda : "Malam ini tepat waktunya bagi Messias, Pesuruh Allah itu, akan menjadikan tahum Yobel dirayakan tiap-tiap tahun, yang sekarang ini jatuh pada setiap 100 tahun" ("This night shall be the time of Messiah, messenger of God, the Jubilee every year that now cometh hundredyear")
------------------------------------------------------- -----------------
Penetapan tahun Yobel = 100 tahun merupakan penetapan yang baru ada pada masa Paus Bonifacius VIII (1300), dan setelah mengalami beberapa penetapan tahun yang berbeda, mulai dari Paus Clement VI (1340) = 50 tahun, dan Paus Paulus II (1470) = 25 tahun, barulah Paus Sixtus V (1585-1590) kembali menetapkan tahun Yobel = 100 tahun sekali, sekaligus memperingati pengangkatannya sebagai paus.


Keenambelas

Pasal 3 injil ini menggambarkan peristiwa kelahiran Yesus dari perawan Maria, ditandai dengan berbagai kemujizatan. Perawan Maria dikelilingi oleh cahaya terang cuaca luar biasa seraya melahirkan putranya tanpa sakit. Pengajaran tentang proses kelahiran tanpa rasa sakit ini tidak ada pada abad-abad awal, dan baru mendapat perhatian pada abad-abad pertengahan, berkaitan dengan penghormatan khusus kepada Santa Maria.


Ketujuhbelas

Pasal 35 : Demonstrasi iblis yang meludahi manusia dan malaikat Jibril kemudian mengangkat ludah itu dengan mencampurkan sedikit tanah, sehingga manusia (yang diciptakan Tuhan dari tanah) mempunyai pusat pada perutnya.


Kedelapanbelas

Pasal 61 : Sembahyang malam Yesus, menggunakan ungkapan 1 Petrus 5:8 bahwa sesungguhnya syaitan (iblis) itu ibarat seekor singa meraung yang berjalan hilir mudik sedang mencari siapa yang menjadi mangsanya.
Model doa malam ini tidak ada pada abad-abad awal, dan baru dipakai pada abad pertengahan.


Kesembilanbelas

Beberapa kisah-kisah abad pertengahan, seperti panen yang diiringi dengan nyanyian-nyanyian para biduan, yang mengesankan kebiasaan yang sampai sekarang masih berlaku di Tasyikania (Tuska) dan Tito di Italia. Juga mengenai pengambilan dan pengukiran batu-batu gunung untuk bangunan rumah, menggambarkan suatu masyarakat yang berpengalaman dengan soal-soal arsitektur modern.


Keduapuluh

Pasal 112 : Yesus mengisyaratkan bahwa Allah akan mengambilnya dari pergaulan di bumi (God shall take me from the earth), tanpa melalui kematian.
Tetapi dalam pasal 193 ia kurang hati-hati mengerjakan sumbernya, sehingga dalam hikayat pembangkitan Lazarus Yesus justru mengisyaratkan kebangkitannya. Ia berkata, bahwa bila saatnya akan tiba, ia akan tertidur dengan cara seperti Lazarus, dan secepatnya pula akan dibangkitkan kembali.

Siapa yang Tidak Mempunyai Pedang, Hendaklah Ia Membeli Pedang

* Lukas 22:24-38 Percakapan waktu Perjamuan Malam

22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
22:25 Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
22:26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
22:27 Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.
22:28 Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
22:29 Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
22:33 Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
22:34 Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"
22:36 Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
22:37 Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
22:38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."



Ini perkataan yang keras dalam arti sukar untuk menyelaraskan dengan ajaran Tuhan Yesus yang pada umumnya tidak menyetujui kekerasan. Kekerasan bukanlah jalan yang harus dianut oleh murid-muridNya. Banyak orang menganggap bahwa kata-kata ini tidak dimaksudkan supaya diterima secara harfiah. Kalau bagitu, apa maksud yang sesungguhnya?

Kata-kata ini hanya muncul dalam Injil Lukas. Lukas melaporkannya sebagai bagian dari percakapan antara Tuhan Yesus dan murid-muridNya pada Perjamuan Malam Terakhir. Tuhan Yesus mengingatkan mereka pada sebuah peristiwa yang terjadi sebelumnya. Waktu itu Ia mengutus mereka dalam sebuah perjalanan penginjilan dan Ia berkata kepada mereka agar mereka jangan membawa dompet (untuk uang), dan tas (untuk makanan), dll :

* Lukas 9:3
kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.


Boleh jadi, mereka bisa mengandalkan kesediaan orang-orang yang mereka temui di sepanjang perjalanan mereka untuk mencukupi kebutuhan mereka (Lukas 10:4-7). Tetapi sekarang keadaan telah berubah. Orang tidak lagi suka bermurah-hati kepada mereka, karena dengan berbuat hal seperti itu, mereka bisa mengalami kesulitan. Pada saat itu, seperti diakui murid-murid sekarang , mereka tidak kekurangan apapun. "Tetapi sekarang ini", kata Tuhan Yesus, "siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal". Mereka harus menghidupi diri sendiri. Bahkan lebih dari itu, Tuhan Yesus berkata, "siapa yang tidak mempunyai pedang hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang". Kalau kata-kata ini mengejutkan kita, lebih-lebih lagi ialah alasan yang ia berikan atas perubahan kebijaksanaanNya. Katanya "Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi" .

Diragukan, apakah murid-murid mengerti apa yang Tuhan Yesus maksudkan disini. Tetapi pokok mengenai pedang, rasa-rasanya mereka mengerti. Tidak perlu kuatir tentang hal itu. Kata mereka, "Tuhan, ini dua pedang". Dan jawaban Tuhan Yesus atas pernyataan ini berbunyi "sudah cukup", 'Cukup kita berbicara mengenai hal ini'.

Lukas pasti tidak bermaksud agar para pembaca mengartikan kata-kata ini secara harfiah. Ia melanjutkan bagaimana beberapa jam kemudian, ketika Tuhan Yesus ditangkap, salah seorang muridNya menghunus pedang – mungkin salah satu dari dua pedang yang mereka tunjukkan pada meja perjamuan – dan memotong telinga hamba Imam Besar. Tetapi Tuhan Yesus berkata, "Sesudah itu", lalu Ia menajmah telinga orang itu dan menyembuhkannya (Lukas 22:49-51).

Jadi, apa maksud Tuhan dengan kata-kataNya agar muridNya menjual jubahnya dan membeli pedang? Ia sendiri akan dihukum sebagai penjahat, terhitung diantara pemberontak-pemberontak, begitulah bahasa yang dipakai untuk menggambarkan Hamba Tuhan dalam Yesaya 53:12. Barangsiapa yang sampai saat itu terhitung sebagai teman sekerjaNya, akan diperlakukan juga sebagai penjahat. Mereka tidak bisa lagi mengharapkan kemurahan hati sesama orang Israel yang bersimpati kepada mereka. Dompet dan tas sekarang diperlukan.

Josephus mengisahkan bahwa ketika kaum Esenes berpergian, mereka tak perlu membawa bekal, karena mereka tahu bahwa kebutuhan mereka akan dicukupkan oleh sesama anggota mereka. Tetapi mereka membawa senjata untuk membela diri terhadap penyamun (reff. : Josephus, Jewish War, 2.125).

Tetapi Tuhan Yesus tidak memandang penyamun sebagai orang-orang yang membahayakan murid-muridNya sehingga murid-murid perlu dilindungi terhadap mereka.
Murid-murid sendiri akan dikelompokkan bersama penyamun oleh penguasa setempat, dan supaya mereka benar-benar bertingkah laku seperti penyamun, baiklah mereka membawa senjata seperti penyamun. Murid-murid itu menanggapi kata-kata Tuhan Yesus secara harfiah, menunjukkan bahwa mereka telah mengantisipasi nasehat Tuhan Yesus : mereka mempunyai 2 pedang. Hal ini langsung menggambarkan betapa mereka sama sekali tidak mirip dengan sekelompok pemberontak yang jahat. Kelompok semacam itu tentu akan mempersenjatai diri mereka dengan seperangkat senjata yang lebih lengkap/ banyak, dan kata-kata yang yang dipakai Tuhan Yesus untuk menutup pembicaraan mereka tidak berarti bahwa 2 pedang itu sudah cukup. Jumlah sekecil itu sungguh tidak memadai guna menghadapi sekelompok orang yang datang untuk menangkap Dia, yang bersejatakan pedang dan pentungan. Maksud Tuhan Yesus 'Cukup kita berbicara mengenai hal ini' – murid-murid telah menyalah-artikan ironiNya yang sedih, dan tiba waktunya untuk tidak membicarakanya lagi.
TW Manson menerjemahkan kata-kata ini dengan 'Waduh'. berlawanan dengan masa sewaktu mereka ikut ambil bagian dalam popularitas Guru mereka, "Mereka sekarang dikelilingi oleh musuh-musuh yang begitu bengis sehingga mempunyai 2 bilah pedang tak akan menolong mereka" (reff. TW Manson, Ethics & The Gospel, London, 1960, p.90)

Apa yang ditulis dalam Lukas 22:36, Tuhan Yesus sedang mempersiapkan murid-murid-Nya menghadapi kepergian-Nya. Ia mengatakan bahwa mereka harus mempersiapkan diri dengan persediaan dan bahkan jika perlu harus membela diri. Pada waktu para murid mendengar perkataan ini, segala sesuatu yang mereka butuhkan masih tersedia. Tetapi, setelah penyaliban dan kenaikan-Nya, mereka akan "sendirian". Maka, mereka harus siap bekerja, menunjang keluarga mereka sendiri, dan, jika perlu, membela diri; sehingga, kata 'pedang' disinggung-singgung di sini. Tentu saja, Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen harus mencintai perdamaian, mengasihi, dan mengampuni. Tetapi Alkitab juga tidak mengajurkan kita agar duduk diam ketika kita dianiaya secara tidak benar.