HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Thursday, March 27, 2014

KEMENANGAN BAGI ORANG PERCAYA

"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang."  Yosua 5:14

Bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian.  Yerikho adalah gambaran masalah yang besar.  Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu.  Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan.

     Meski berada dalam masalah besar Yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan.  Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan:  "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."  (Yosua 1:3).  Saat berada di dekat Yerikho  (masalah)  ini Yosua justru mengalami perkara-perkara yang ajaib, di mana ia bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan.  "Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: 'Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?'"  (ayat 14b).  Yosua belajar untuk peka akan suara Tuhan, dan ia juga belajar taat melakukan kehendakNya.  "'Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.' Dan Yosua berbuat demikian."  (Yosua 5:15).

     Ketika dalam permasalahan yang berat kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan dan memilih untuk tidak taat kepadaNya karena kita merasa bahwa perintah Tuhan itu tidak masuk di akal dan aneh.  Telinga kita pun tidak kita arahkan kepada Tuhan, tapi kepada suara Iblis yang membuat kita makin takut, kuatir dan cemas, padahal Tuhan telah berjanji,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Dalam keadaan yang demikian akhirnya ada banyak orang memilih untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan menggadaikan keselamatan demi mendapatkan materi/kekayaan yang berlimpah, jabatan, pasangan hidup atau pertolongan instan dari kuasa-kuasa gelap.  Padahal kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara belaka.  Apa pun bentuknya, perintah Tuhan itu demi kebaikan kita.  Ketika Yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, janji Tuhan itu pun digenapiNya.  Yerikho akhirnya dapat ditaklukkan, artinya kemenangan besar menjadi milik Yosua dan bangsa Israel.

Dibutuhkan ketekunan, karena sedikit waktu lagi Tuhan pasti akan memberikan kemenangan dan mujizatNya bagi kita, asal kita tetap taat kepadaNya!  

Monday, March 3, 2014

ORANG PERCAYA: Melakukan Kehendak Tuhan

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Matius 7:21

Seberapa lama kita menjadi Kristen, seberapa sibuk kita melayani pekerjaan Tuhan, seberapa pintar kita memainkan alat musik di gereja, seberapa bagus suara kita saat memimpin pujian atau seberapa tinggi ilmu teologia kita tidak menjadi jaminan bahwa kehidupan kita berkenan pada Tuhan dan menyenangkan hatiNya.  Yang menyita perhatian Tuhan dan membuat mataNya tertuju kepada kita adalah ketaatan kita dalam melakukan kehendakNya.  "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar,"  (Mazmur 34:16).  Namun bukanlah perkara yang mudah melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini, terlebih-lebih kita berada di tengah-tengah dunia yang dipenuhi keinginan daging, keinginan mata dan segala keangkuhan hidup  (baca  1 Yohanes 2:16).

     Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak aturan-aturan yang dibuat dengan tujuan untuk ditaati.  Contohnya rambu-rambu lalu lintas.  Banyak orang patuh pada rambu-rambu hanya karena mereka takut pada polisi/petugas atau takut kena tilang/hukuman.  Jadi yang mendasari mereka untuk taat kepada peraturan bukanlah kesadaran dari dalam diri sendiri.  Tuhan senang jika anak-anakNya melakukan kehendakNya dan taat kepadaNya bukan karena takut kepadaNya, mengira Ia Pribadi yang kejam dengan murka yang menyala-nyala, siap menghukum siapa saja yang melanggar firmanNya.  Namun sebagai Bapa yang baik Dia lebih senang jika Ia dikasihi, dihormati dan dipercayai daripada ditakuti.  Tanda seorang anak mengasihi menghormati dan mempercayai Bapanya adalah melalui ketaatannya.  Sebaliknya bukti anak yang tidak mengasihi, tidak menghormati dan tidak menghargai bapanya adalah ketidaktaatan.

     Pertanyaan:  sudahkah aktivas-aktivitas rohani yang kita lakukan selama ini berjalan beriringan dengan ketaatan kita melakukan kehendak Tuhan?  Orang kristen disebut juga sebagai orang percaya.  Tapi bila pengiringan kita kepada Tuhan tidak disertai ketaatan kita akan disebut sebagai orang yang tidak percaya, sebab ketidaktaatan adalah bukti ketidakpercayaan, sekalipun kita percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. 


"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku..."  Yohanes 14:23

Ketika kita mengasihi seseorang atau pasangan kita, segala cara akan kita tempuh untuk memenuhi setiap keinginan dan kehendak orang yang kita cintai.  Atas dasar cinta inilah segala sesuatu tidak ada yang dirasa berat, bahkan kita akan rela mengorbankan apa saja.  Begitu juga jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan kita akan melakukan apa pun yang menjadi kehendakNya.  Seringkali kita begitu mudah berkata,  "Aku mengasihi Tuhan!"  Namun kita tidak mau melakukan kehendakNya dengan alasan bahwa kehendak Tuhan itu sangat berat.  "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia."  (1 Yohanes 5:3-4a).  Dengan kekuatan sendiri memang kita tidak akan mampu melakukan kehendak Tuhan dengan sempurna.  Bukankah di dalam diri orang percaya ada Roh kudus?  "...yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13).

     Tujuan kehendak Tuhan sesungguhnya semata-mata untuk kebaikan kita.  Tidak ada satu pun yang merugikan, apalagi mencelakai kita.  Seringkali kita beranggapan bahwa kehendak Tuhan bertujuan mengekang dan membatasi kebebasan kita.  Padahal Tuhan memberikan 'rambu-rambu' atau aturan-aturan justru untuk memberkati dan melindungi kita dari hal-hal yang jahat.  Ketika kita taat melakukan kehendak Tuhan ada banyak keuntungan dan berkat yang tersedia bagi kita.  Jadi tidak ada kata rugi atau sia-sia!  Itulah sebabnya Daud berkata,  "aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."  (Mazmur 40:9).  Karena itu kita harus punya banyak waktu bersekutu dengan Tuhan supaya kita dapat mengerti kehendak Tuhan.

     Banyak orang kristen membuang-buang waktu mereka untuk hal-hal yang tak berfaedah.  Firman Tuhan mengingatkan,  "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus 5:15-16).  Perhatikanlah Maria yang lebih memilih  "...duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,"  (Lukas 10:39b), itu adalah langkah awal mencari kehendak Tuhan.

Tanpa ketaatan melakukan kehendak Tuhan kekristenan kita tidak ada artinya!