HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Thursday, March 5, 2015

KEMENANGAN BAGI ORANG PERCAYA

"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang."  Yosua 5:14
Bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian.  Yerikho adalah gambaran masalah yang besar.  Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu.  Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan.

     Meski berada dalam masalah besar Yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan.  Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan:  "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."  (Yosua 1:3).  Saat berada di dekat Yerikho  (masalah)  ini Yosua justru mengalami perkara-perkara yang ajaib, di mana ia bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan.  "Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: 'Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?'"  (ayat 14b).  Yosua belajar untuk peka akan suara Tuhan, dan ia juga belajar taat melakukan kehendakNya.  "'Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.' Dan Yosua berbuat demikian."  (Yosua 5:15).

     Ketika dalam permasalahan yang berat kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan dan memilih untuk tidak taat kepadaNya karena kita merasa bahwa perintah Tuhan itu tidak masuk di akal dan aneh.  Telinga kita pun tidak kita arahkan kepada Tuhan, tapi kepada suara Iblis yang membuat kita makin takut, kuatir dan cemas, padahal Tuhan telah berjanji,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Dalam keadaan yang demikian akhirnya ada banyak orang memilih untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan menggadaikan keselamatan demi mendapatkan materi/kekayaan yang berlimpah, jabatan, pasangan hidup atau pertolongan instan dari kuasa-kuasa gelap.  Padahal kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara belaka.  Apa pun bentuknya, perintah Tuhan itu demi kebaikan kita.  Ketika Yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, janji Tuhan itu pun digenapiNya.  Yerikho akhirnya dapat ditaklukkan, artinya kemenangan besar menjadi milik Yosua dan bangsa Israel.

Dibutuhkan ketekunan, karena sedikit waktu lagi Tuhan pasti akan memberikan kemenangan dan mujizatNya bagi kita, asal kita tetap taat kepadaNya!    

KUNCI MENGALAMI PEMULIHAN

"Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!"  Mazmur 126:4
Kita harus percaya bahwa di dalam Tuhan ada berkat, pertolongan, kesembuhan dan juga pemulihan di segala aspek kehidupan kita.  Tuhan Yesus sendiri berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Namun untuk mengalami berkat dan pemulihan Tuhan ada syaratnya, sebagaimana yang disampaikan Tuhan kepada bangsa Israel,  "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."  (2 Tawarikh 7:14).

     Inilah yang Tuhan kehendaki untuk kita perbuat supaya beroleh pemulihan:  pertama, kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui dosa-dosa kita.  Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa  "...barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."  (Matius 23:12).  Merendahkan diri memiliki arti yang berbeda dari rendah diri atau minder.  Merendahkan diri merupakan lawan kata dari meninggikan diri;  merendahkan diri berarti membiarkan diri kita berada di tempat yang lebih rendah dari orang lain, di mana kita bersikap apa adanya, terbuka dengan kelemahan kita.  Merendahkan diri di hadapan Tuhan berarti menyadari akan kekurangan, keterbatasan dan ketergantungan kita sepenuhnya kepada Tuhan;  kita sadar bahwa di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa  (baca  Yohanes 15:5).  Juga berarti menyadari akan keberadaan kita sebagai orang berdosa dan memohon pengampunanNya.  Dan  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).  Merendahkan diri di hadapan Tuhan disebut pula sebagai orang yang rendah hati dan  "...orang yang rendah hati dikasihani-Nya."  (Amsal 3:34).  Oleh karena itu marilah kita berkata jujur kepada Tuhan, mengakui segala dosa dan pelanggaran yang telah kita perbuat, maka Dia akan mengampuni dan memulihkan kita.

     Merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui dosa adalah awal menuju kepada pemulihan!  


"Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu."  Yoel 2:25
Alkitab menyatakan bahwa jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak pernah dipandang hina oleh Tuhan  (baca  Mazmur 51:19).  Sebaliknya Tuhan sangat membenci orang yang suka meninggikan diri, angkuh dan sombong seperti yang diperbuat oleh seorang Farisi saat berdoa  (baca  Lukas 18:9-14).  Kesombongan adalah salah satu penyebab Tuhan memalingkan mukaNya terhadap seseorang, padahal yang meninggikan diri juga sulit mengakui segala kelemahan dan dosa-dosanya.  Jika demikian, sampai kapan pun kita tidak akan pernah menemukan pemulihan.  "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;"  (Yesaya 2:11).  Jadi  "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."   (Yakobus 4:6).

     Yang kedua, kita harus memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan.  Banyak orang Kristen yang tekun berdoa ketika dalam masalah saja, namun saat segala sesuatunya berjalan baik dan lancar mereka tidak lagi sungguh-sungguh mencari Tuhan.  Tuhan mau kita berdoa dengan tiada berkeputusan dan tidak jemu-jemu di segala keadaan.  Itulah jawaban mengapa kita jarang beroleh jawaban atas doa-doa kita, yaitu karena kita tidak tekun berdoa.  Mencari Tuhan harus menjadi fokus utama dalam kehidupan kita,  "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."  (Mazmur 9:11), oleh karena itu,  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  (Mazmur 105:4).  Jangan hanya menginginkan berkatNya saja, sementara kita tidak mau mencari wajah-nya.  "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?"  (Lukas 18:7).

     Selanjutnya, kita harus bertobat dengan sungguh:  meninggalkan kehidupan lama dan hidup sebagai manusia baru  (baca  2 Korintus 5:17), artinya tidak lagi hidup menurut keinginan daging, tetapi menurut pimpinan Roh Kudus.

Tuhan pasti pulihkan hidup kita asal kita melakukan apa yang Tuhan kehendaki!