Kejadian 1:1-31
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
Keberadaan kita di bumi ini bukanlah hasil evolusi, melainkan dirancang dan diciptakan oleh Tuhan. Bahkan kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia melebihi ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya, karena kita diciptakan serupa dan segambar dengan Dia. Jadi kita ada bukan karena kebetulan, di balik itu semua Tuhan memiliki rancangan yang indah dan luar biasa atas hidup kita.
Adapun rancangan Tuhan dalam hidup kita adalah: Pertama, untuk memperoleh berkat Tuhan. Tertulis: "Allah memberkati mereka," (ayat 28). Jika keadaan kita sepertinya belum berubah dan belum mengalami berkat-berkat Tuhan, jangan kecewa. Kita harus dengan iman berkata bahwa hidup kita pasti diberkati Tuhan. Memang, akibat dosa, manusia hidup di bawah kutuk, tapi Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengubah kutuk itu menjadi berkat. Ia datang untuk memulihkan segala sesuatu yang telah rusak. "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'" (Galatia 3:13). Tuhan Yesus sendiri menegaskan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).
Kedua, untuk beranak cucu dan hidup produktif. "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi..." (ayat 28). Kata 'produktif' di sini bukan hanya dalam hal keturunan, tetapi juga menghasilkan hal-hal yang baik bagi Tuhan sesuai dengan talenta dan karunia yang Dia berikan. "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Tuhan menghendaki kita menghasilkan keturunan-keturunan yang berkarakter Ilahi; dan melalui pekerjaan baik yang kita lakukan, kehidupan kita akan menjadi berkat dan kesaksian bagi dunia. Inilah kehendak Tuhan bagi kita, karena keberadaan kita di tengah-tengah dunia adalah sebagai terang dunia dan garam dunia (baca Matius 5:13-16). Kalau garam itu menjadi tawar, bukankah ia tidak berguna lagi, selain dibuang?
"Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu." Kejadian 2:8
Rancangan Tuhan bagi kita selanjutnya adalah untuk berkuasa. "...berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Kuasa untuk menaklukkan segala kedagingan; menaklukkan segala pikiran negatif; menaklukkan kegagalan, kemiskinan, sakit penyakit; menaklukkan segala tipu muslihat Iblis; menaklukkan segala rintangan yang menghalangi langkah kita untuk meraih kemenangan. Firman Tuhan menegaskan bahwa kita ini dirancang untuk menjadi pemenang dan bukan pecundang. "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37), karena Roh yang ada di dalam kita itu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia ini (baca 1 Yohanes 4:4), yaitu "...roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7).
Di samping itu Tuhan merancang kita untuk bekerja dan melayani Dia. Dikatakan, "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (Kejadian 2:15). Ketika Adam diciptakan, Tuhan menempatkan dia di taman Eden. Tuhan memberikan tugas kepadanya untuk mengusahakan dan merawat taman itu. Kata 'mengusahakan dan memelihara' memiliki arti melakukan pekerjaan. Jadi Tuhan menghendaki Adam bekerja, bukan bermalas-malasan atau berpangku tangan saja. Demikian pula kita ini dirancang Tuhan untuk bekerja bagi Dia. Bahkan rasul Paulus dengan keras mengatakan, "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10). Yakobus pun menambahkan bahwa, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17).
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bekerja bagi Tuhan, karena Tuhan telah memberikan kepada kita talenta dan karunia yang berbeda-beda. Jadi "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4).
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
Keberadaan kita di bumi ini bukanlah hasil evolusi, melainkan dirancang dan diciptakan oleh Tuhan. Bahkan kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia melebihi ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya, karena kita diciptakan serupa dan segambar dengan Dia. Jadi kita ada bukan karena kebetulan, di balik itu semua Tuhan memiliki rancangan yang indah dan luar biasa atas hidup kita.
Adapun rancangan Tuhan dalam hidup kita adalah: Pertama, untuk memperoleh berkat Tuhan. Tertulis: "Allah memberkati mereka," (ayat 28). Jika keadaan kita sepertinya belum berubah dan belum mengalami berkat-berkat Tuhan, jangan kecewa. Kita harus dengan iman berkata bahwa hidup kita pasti diberkati Tuhan. Memang, akibat dosa, manusia hidup di bawah kutuk, tapi Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mengubah kutuk itu menjadi berkat. Ia datang untuk memulihkan segala sesuatu yang telah rusak. "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'" (Galatia 3:13). Tuhan Yesus sendiri menegaskan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).
Kedua, untuk beranak cucu dan hidup produktif. "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi..." (ayat 28). Kata 'produktif' di sini bukan hanya dalam hal keturunan, tetapi juga menghasilkan hal-hal yang baik bagi Tuhan sesuai dengan talenta dan karunia yang Dia berikan. "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). Tuhan menghendaki kita menghasilkan keturunan-keturunan yang berkarakter Ilahi; dan melalui pekerjaan baik yang kita lakukan, kehidupan kita akan menjadi berkat dan kesaksian bagi dunia. Inilah kehendak Tuhan bagi kita, karena keberadaan kita di tengah-tengah dunia adalah sebagai terang dunia dan garam dunia (baca Matius 5:13-16). Kalau garam itu menjadi tawar, bukankah ia tidak berguna lagi, selain dibuang?
"Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu." Kejadian 2:8
Rancangan Tuhan bagi kita selanjutnya adalah untuk berkuasa. "...berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Kuasa untuk menaklukkan segala kedagingan; menaklukkan segala pikiran negatif; menaklukkan kegagalan, kemiskinan, sakit penyakit; menaklukkan segala tipu muslihat Iblis; menaklukkan segala rintangan yang menghalangi langkah kita untuk meraih kemenangan. Firman Tuhan menegaskan bahwa kita ini dirancang untuk menjadi pemenang dan bukan pecundang. "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37), karena Roh yang ada di dalam kita itu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia ini (baca 1 Yohanes 4:4), yaitu "...roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7).
Di samping itu Tuhan merancang kita untuk bekerja dan melayani Dia. Dikatakan, "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu." (Kejadian 2:15). Ketika Adam diciptakan, Tuhan menempatkan dia di taman Eden. Tuhan memberikan tugas kepadanya untuk mengusahakan dan merawat taman itu. Kata 'mengusahakan dan memelihara' memiliki arti melakukan pekerjaan. Jadi Tuhan menghendaki Adam bekerja, bukan bermalas-malasan atau berpangku tangan saja. Demikian pula kita ini dirancang Tuhan untuk bekerja bagi Dia. Bahkan rasul Paulus dengan keras mengatakan, "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10). Yakobus pun menambahkan bahwa, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17).
Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bekerja bagi Tuhan, karena Tuhan telah memberikan kepada kita talenta dan karunia yang berbeda-beda. Jadi "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4).
No comments:
Post a Comment