HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Sunday, May 26, 2013

KEMATIAN YESUS KRISTUS

"Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah."  Roma 5:6

Peristiwa kematian manusia sesungguhnya sesuatu yang sangat alamiah dan merupakan bagian siklus kehidupan.  Namun mengapa kematian Yesus Kristus di kayu salib terasa istimewa dan dirayakan di seluruh dunia?  Bukankah kematianNya tidak jauh berbeda dengan kematian manusia lainnya, bahkan terlihat begitu tragis dan menyedihkan?  Meski cara kematian Yesus merupakan salah satu kematian yang tragis dan menyedihkan, tapi membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia di muka bumi ini.

     Kematian Yesus Kristus tidak bisa kita samakan atau bandingkan dengan kematian para nabi, rasul atau pun tokoh-tokoh besar dan ternama manapun di dunia.  Dalam Roma 5:10 dikatakan,  "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!"  (Roma 5:10).  Kematian Yesus Kristus adalah hakekat keselamatan bagi umat manusia karena melalui kematianNya kita diperdamaikan dengan Allah.  Alkitab menegaskan bahwa  "...oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,"  (Ibrani 10:19).  Oleh darah Yesus yang tercurah di kalvari kita dilayakkan untuk masuk ke dalam tempat kudus Allah.  Sebagai manusia berdosa seharusnya kita dihukum dan dimurkai Allah, tapi melalui kematian Yesus Kristus kita beroleh pengampunan dosa dan mendapatkan keselamatan kekal,  "...karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah."  (Roma 5:9).

     Jadi tanpa melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib semua umat manusia akan mengalami kebinasaan kekal, sebab  "...semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,"  (Roma 2:23).  Kita tahu bahwa dosa telah merusak seluruh aspek kehidupan manusia dan dosa itu mendatangkan murka dan hukuman Allah atas manusia,  "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."  (Roma 6:23).

Yesus Kristus rela mati bagi kita supaya kita diselamatkan!


"Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia."  1 Yohanes 2:2

Kita patut bersyukur karena mendapatkan jalan terlepas dari hukuman Allah yaitu melalui Kristus, yang rela datang ke dunia dan menyerahkan nyawaNya, mati ganti kita.  Dia satu-satunya jalan keselamatan itu!  "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Jadi setiap orang yang percaya kepadaNya tidak lagi berada di bawah penghukuman Allah.

     Banyak orang beranggapan bahwa dengan berbuat baik dan beramal sebanyak-banyaknya pasti beroleh keselamatan atau masuk sorga.  Benarkah?  Perhatikan ayat ini:  "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman."  (2 Timotius 1:9).  Jadi kita diselamatkan oleh kasih karunia di dalam Yesus Kristus, bukan karena perbuatan baik kita  (baca juga  Efesus 2:8).  Namun kita yang telah diselamatkan di dalam Yesus Kristus wajib dan harus berbuat baik.

     Dengan mengingat kembali pengorbanan Kristus di atas kayu salib, seharusnya kita sebagai umat tebusanNya tidak lagi hidup sembrono karena dosa-dosa kita telah dibayar lunas olehNya.  "...kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:18-19).  Dahulu sebelum kita percaya kepada Yesus, kita adalah hamba-hamba dosa, namun sekarang kita memiliki status baru yaitu hamba-hamba kebenaran.  Jadi kita harus hidup benar dan berkenan kepada Tuhan, tidak lagi menyerahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai senjata kelaliman, melainkan sebagai senjata kebenaran  (baca  Roma 6:13).

Jangan hanya terharu biru sembari menitikan air mata tatkala membayangkan penderitaan Kristus di kayu salib, tapi bagaimana komitmen kita membalas kasih dan pengorbananNya melalui tindakan nyata!

Wednesday, May 22, 2013

PUJIAN MELEPASKAN BELENGGU

"Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku."  Mazmur 30:2

Banyak orang-orang di luar Tuhan berkata,  "Orang Kristen itu aneh.  Setiap ibadah di gereja selalu bernyanyi, ada yang sambil bertepuk tangan dan bergoyang-goyang.  Di persekutuan mereka juga selalu bernyanyi."  Memang, puji-pujian tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Kristen.  Jika ada orang Kristen yang tidak suka memuji Tuhan atau hanya memuji Tuhan saat berada di gereja, berarti ia orang Kristen yang 'tidak normal'.  Normalnya, orang Kristen pasti suka memuji Tuhan di mana pun dan kapan pun.  Bahkan Daud memuji-muji Tuhan tujuh kali dalam sehari  (baca  Mazmur 119:164).  Jangan anggap remeh puji-pujian bagi Tuhan itu!  Ada kuasa yang dahsyat saat kita memuji Tuhan sebab Ia bersemayam di atas pujian yang dinaikkan oleh umatNya  (baca  Mazmur 22:4).

     Kapan waktu yang tepat memuji Tuhan?  Saat lagi happy, tidak ada masalah, sehat, menerima berkat?  Tidak.  Memuji Tuhan itu di segala keadaan dan setiap waktu, terutama waktu dalam kesesakan dan pergumulan berat.  Mengapa?  Karena dengan memuji-muji Tuhan iman kita kembali dibangkitkan;  segala kekuatiran dan ketakutan sirna oleh karena hati dan pikiran kita tertuju kepada Tuhan.  Dahsyatnya kuasa puji-pujian itu dirasakan oleh Paulus dan Silas.  Saat mereka dijebloskan dalam penjara karena memberitakan Injil,  "...kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka...terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua."  (Kisah 16:25-26).  Meski sedang terjepit dan dalam ujian yang berat Paulus tetap tegar dan masih bisa memuji-muji Tuhan.  Ketika mereka menaikkan pujian Tuhan hadir dan melawatnya.  Perkara besar pun terjadi:  Gempa bumi, sendi-sendi penjara goyah, pintu terbuka dan belenggu terlepaskan.

     Apa yang sedang membelenggu Saudara:  sakit-penyakit, kegagalan, kemiskinan?  Angkatlah suaramu dan pujilah Tuhan!  Ada kuasa yang memerdekakan kita saat kita memuji-muji Tuhan.

Memuji-muji Tuhan adalah kunci yang menggerakkan pintu sorga terbuka dan tanganNya terulur bagi kita!

TUHAN MENYEMBUNYIKAN WAJAHNYA?

Mazmur 143:1-12

"Jawablah aku dengan segera, ya Tuhan, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku,"  Mazmur 143:7

Saat dalam penderitaan dan kesesakan seringkali yang timbul adalah pikiran-pikiran negatif:  takut, kuatir, cemas, kecewa.  Tidak sedikit yang mulai ragu dan sangsi akan penyertaan Tuhan.  Kita pun mulai marah dan bertanya dalam hati seperti yang disampaikan pemazmur dalam ayat nas di atas.  Kita berpikir Tuhan telah meninggalkan dan membiarkan kita serta menyembunyikan wajahNya.  Benarkah demikian?

     FirmanNya menegaskan,  "Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku."  (Yesaya 49:15-16).  Tuhan sangat mengasihi kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita, umat pilihanNya, karena Dia adalah Imanuel, Tuhan yang menyertai kita, bahkan Ia akan menyertai kita "...senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b).

     Pengorbanan Kristus di atas kayu salib adalah bukti nyata betapa Ia sangat mengasihi kita sehingga nyawaNya pun rela Dia serahkan.  Apa yang harus kita lakukan supaya Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya dari kita? 


 1.  Mengoreksi diri.  Mungkin selama ini ada pelanggaran dan dosa yang telah kita perbuat, namun  "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."  (Yesaya 59:1-2).  Jika demikian kita harus segera datang kepada Tuhan untuk memohon ampun atas pelanggaran yang telah kita perbuat, seperti yang dilakukan Daud ini,  "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!  Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!  Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku."  (Mazmur 51:3-5).  Alkitab menyatakan bahwa jika kita dengan jujur mengakui dosa-dosa kita, Tuhan akan mengampuni kita  (baca  1 Yohanes 1:9).  

"Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga."  Ayub 23:13

Pelanggaran dan dosa adalah penyebab utama Tuhan serasa jauh dan menyembunyikan wajahNya.  Satu-satunya jalan memulihkan hubungan denganNya adalah pertobatan sungguh.

     2.  Mengungkapkan isi hati melalui doa.  Ketika kita merasa sendiri dan seolah-olah Tuhan tidak ada bersama kita, ungkapkan apa yang sedang bergejolak di dalam hati dan pikiran kita kepada Tuhan melalui doa, seperti Daud,  "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang."  (Mazmur 22:2-3).  Ayub juga demikian, "Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia;  di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia."  (Ayub 23:8-9).  Asal kita mencari Tuhan dengan segenap hati Dia akan menjawab segala keraguan kita dari sorgaNya yang kudus,  "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."  (Ibrani 13:5b).  Inilah janji Tuhan:  tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita!  Kita harus percaya bahwa Tuhan selalu ada di setiap pergumulan yang kita hadapi.  Manusia bisa saja dengan mudahnya lupa, ingkar dan mengecewakan sesamanya, tetapi Tuhan bukanlah manusia.  Segala yang Dia janjikan pasti akan ditepati dan digenapinya sebab firmanNya ya dan amin.  Maka dari itu arahkan hati, pikiran dan pandangan kita hanya kepada Tuhan karena Dia sungguh baik dan sangat mengasihi kita.  Apa pun masalah kita, Dia tahu persis karena Dia adalah Pengendali segala sesuatu.  Seburuk dan segelap apa pun perjalanan yang harus kita tempuh, tidak akan mengubah janji penyertaanNya.

     Ayub mengalami pergumulan yang sangat berat seolah-olah Tuhan meninggalkan dan menyembunyikan wajahNya.  Namun ia tidak patah arang dan putus asa, ia tetap menguatkan iman percayanya kepada Tuhan.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia menyembunyikan wajahNya ketika kita melakukan dosa!

Tuesday, May 21, 2013

PENGIKUT KRISTUS: Anak-Anak Terang!

Mazmur 97:1-12

"Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati."  Mazmur 97:11

Tuhan Yesus menegaskan,  "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."  (Yohanes 8:12).  Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak lagi berada di dalam kegelapan, melainkan berjalan di dalam terang, sebab Tuhan telah  "...memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."  (1 Petrus 2:9-10).  Dengan kata lain, jika seseorang mengikut Kristus, ia berjalan di dalam terang Tuhan.

     Mengikut Kristus berarti mengikuti jalan yang ditempuh Kristus.  Artinya harus mencontoh dan meneladani kehidupan Kristus dalam segala hal sebagaimana disampaikan rasul Yohanes,  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Inilah yang disebut Kristen sejati.  Banyak orang yang mengaku bahwa dirinya adalah orang Kristen atau pengikut Kristus, tapi dalam kehidupannya sehari-hari sama sekali tidak mencerminkan perbuatan atau karakter Kristus.  Mereka masih saja berkompromi dengan dosa dan hidup 'sama' seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, yang  "...lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."  (Yohanes 3:19).  Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mengikut Kristus dengan sepenuh hati.  Ironis sekali!  Bukankah ini sama saja dengan mencoreng nama Tuhan di mata dunia?  Padahal kita sering sekali membaca dan mendengarkan ayat firman Tuhan ini:  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (1 Korintus 5:17).

     Karena itu sebagai orang Kristen kita harus meninggalkan semua perbuatan dan karakter 'manusia lama' kita dan menjalani hidup sebagai 'manusia baru'.  Jika tidak, kita tidak layak disebut sebagai orang Kristen!

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang."  Efesus 5:8

INGIN MENGALAMI MUJIZAT? Datang Kepada Tuhan!

 Mazmur 77:1-21

"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala."  Mazmur 77:12

Mujizat-mujizat yang tertulis di dalam Alkitab bukanlah cerita fiksi pengantar tidur, tapi merupakan kisah nyata sebagai bukti bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang ajaib dan berkuasa.  Mengapa Alkitab mencatat tiap-tiap kejadian secara detil?  Supaya kita makin kuat dan teguh di dalam Tuhan.  Mungkin ada yang berkata,  "Ah, itu kan terjadi di masa lalu dan tak mungkin terulang, karena zaman sudah berubah!"  Penulis tegaskan:  dunia ini boleh saja berubah, tapi kuasa Tuhan tidak pernah berubah, kekal untuk selama-lamanya.  "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."  (Matius 24:35)  dan   "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya."  (Ibrani 13:8).  Meski dunia penuh goncangan, kita orang percaya,  "...menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."  (Ibrani 12:28).

     Contoh mujizat di masa lampau tertulis dalam 2 Raja-Raja 4:1-7.  Kisah seorang janda miskin yang sedang mengalami persoalan berat:  berutang banyak, menghadapi penagih utang dan anaknya hendak diambil sebagai jaminan.  Dalam keadaan terjepit mengadulah ia kepada Elisa, nabi yang mendapat pengurapan dua kali lipat.  Tanya Elisa,  "Apa yang kau punya?"  Janda itu menjawab ia hanya punya sedikit minyak dalam buli-buli.  Lalu Elisa memerintahkan janda itu untuk mengumpulkan bejana kosong sebanyak-banyaknya, sampai ia harus meminjam kepada tetangganya.  Apa yang terjadi?  Waktu minyak itu dituang, minyak itu mengalir terus-menerus sampai seluruh bejana kosong terisi penuh, hingga janda itu dapat membayar seluruh utangnya.

     Saat dalam pergumulan berat, janda itu datang ke alamat yang tepat  (nabi Tuhan), bukan mencari  'alamat palsu', artinya mencari Tuhan dan berseru kepadaNya.  Saat diperintahkan mengumpulkan bejana-bejana kosong, janda ini pun taat.  Inilah iman yang hidup yaitu iman yang disertai perbuatan.  Akhirnya ia pun mengalami mujizat luar biasa!

Yesus adalah Sumber mujizat, datanglah padaNya dengan iman, pasti ada pertolongan!

INJIL: Berita Salib Kristus

1 Korintus 1:18-31

"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."  1 Korintus 1:18

Mengapa Injil harus terus digemakan ke seluruh dunia?  Karena dalam Injil terkandung kuasa Allah yang menyelamatkan, menyembuhkan, memulihkan dan membebaskan.  Itulah sebabnya tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mujizat-mujizat senantiasa menyertai di mana saja Injil diberitakan.  Kekutan Allah dilepaskan ketika Injil disampaikan dengan penuh kuasa.

     Berbicara tentang Injil berarti juga berbicara tentang kebesaran kasih Allah kepada dunia sehingga Ia memberikan PuteraNya Yesus Kristus,  "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16).  Jadi inti dari Injil adalah berita salib Kristus.  Inilah pesan yang tidak boleh dikesampingkan oleh hamba Tuhan yang melayani.  Berita salib Kristus harus selalu diutamakan.  Para hamba Tuhan janganlah menggantikan berita salib ini dengan hal-hal yang hanya membuat jemaat terpingkal-pingkal dengan khotbah lucu;  atau khotbah yang meninabobokan jemaat karena yang dibicarakan hanya tentang berkat dan kekayaan saja, sehingga acapkali jemaat menjadi kecewa ketika apa yang mereka harapkan belum juga menjadi kenyataan.  Akhirnya berita tentang salib Kristus kehilangan kuasanya.

     Sesungguhnya berita Injil itu sangat sederhana, tapi mengandung kuasa yang dahsyat yaitu Tuhan Yesus datang ke dunia ini dan mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.  Barangsiapa yang percaya kepadaNya akan diselamatkan, sebab  "...di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,"  (Efesus 1:7).  Sayang, berita salib Kristus ini mendapat respons yang tidak baik dari orang-orang dan dianggap sebagai suatu kebodohan.  Mereka bukan saja tidak percaya, tetapi juga melecehkan Injil.  Tapi bagi kita orang percaya, berita salib Kristus adalah suatu anugerah yang tiada tara nilainya.

Tidak ada berita lain di dunia ini yang dapat memberikan jaminan pasti tentang keselamatan kekal;  tidak ada berita lain yang olehnya kita diperdamaikan dengan Allah dan diangkat sebagai anak-anakNya, selain berita salib Kristus!

Thursday, May 16, 2013

HIDUP UNTUK SEBUAH MISI


"supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa."  Mazmur 67:3

Jika menyadari bahwa hidup kita ini telah ditebus oleh darah Kristus, tidak seharusnya orang Kristen bersikap acuh tak acuh terhadap pelayanan.  Bukankah banyak di antara kita yang dengan sengaja menghindar atau menolak secara terang-terangan jika diimbau untuk melayani Tuhan?  Padahal  "...kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."  (Efesus 2:10).

     'Pekerjaan baik' yang dimaksud adalah pelayanan kita.  Jadi Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia dan memberikan sumbangsih bagi kerajaanNya dan sesama, sebagaimana dilakukan Yesus ketika ia berada di bumi yaitu melayani bapa.  "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya."  (Yohanes 17:4).  Yesus bukan saja mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa dengan taat dan setia, bahkan Ia sampai rela mati di atas kayu salib.  Sungguh,  "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  (Matius 20:28).  Pelayanan tidak selalu di atas mimbar.  Apa pun dan kapan pun kita melayani orang lain dengan penuh kasih dan ketulusan, seperti yang diperbuat oleh seorang Samaria  (baca  Lukas 10:25-37), ini juga wujud sebuah pelayanan.  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."  (Matius 25:40).

     Ingat!  Kita diselamatkan bukan untuk diri sendiri atau mementingkan diri sendiri, tapi untuk sebuah misi.  Ada amanat Agung yang harus kita kerjakan supaya kita memberitakan jalan-jalanNya dan berita keselamatan itu kepada bangsa-bangsa, sehingga nama Tuhan dipermuliakan dan kerajaanNya ditegakkan di atas muka bumi ini.  Tuhan Yesus berkata,  "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"  (Matius 28:19).

Keberadaan orang percaya di tengah dunia adalah untuk melayani dan mengerjakan misi Tuhan!

GEREJA: Sebuah Keluarga Allah

"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,"  Efesus 2:19

Setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki status baru dalam hidupnya, yaitu disebut sebagai anak-anak Allah:  "Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus."  (Galatia 3:26).  Dengan demikian Allah menjadi Bapa kita, kita menjadi anak-anakNya dan orang-orang percaya lainnya menjadi saudara-saudara kita dalam sebuah keluarga rohani.  Rasul Yohanes menambahkan, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah."  (1 Yohanes 3:1).  Jadi,  "...kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah."  (Galatia 4:7).

     Sebagai anak, kita membutuhkan suatu tempat untuk kita tinggal dan bertumbuh, dan tempat itu adalah sebuah keluarga (gereja).  Gereja, dalam bahasa Yunani disebutekklesia (ek = keluar, kaleo = memanggil), merupakan persekutuan orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk ke dalam terangNya yang ajaib  (baca 1 Petrus 2:9).  Itulah sebabnya orang Kristen harus tertanam dalam sebuah gereja lokal.  Masih banyak orang Kristen yang tidak tertanam dalam sebuah gereja lokal, yang lebih suka berpindah-pindah gereja, suka pilih-pilih siapa yang berkotbah.  Itu bisa diibaratkan seperti tanaman yang belum berakar terlalu kuat yang kemudian dicabut dan ditanam lagi di tempat lain.

     Sebagai anak-anak Tuhan yang mengalami kelahiran baru di dalam Kristus, kita ini diumpamakan seperti bayi yang baru lahir:  butuh susu dan makanan rohani, butuh perawatan dan perlindungan dari orang tua rohani dan juga kakak-kakak rohani kita.  Itulah pentingnya sebuah gereja lokal.  Jadi kita bukan hanya datang memenuhi bangku gereja yang kosong tanpa mengenal satu dengan yang lainnya.  Kita membutuhkan persekutuan dengan saudara seiman lainnya untuk membimbing kerohanian kita.  Janganlah ingin bebas sekehendak hati tanpa ada orang lain yang mengawasi hidup kita.  Jika kita takut memiliki komitmen dan takut dibentuk akan membuat kita tidak bisa bertumbuh dan menjadi dewasa rohani.

Ingat!  Seorang bayi tidak bisa bertumbuh dengan sehat tanpa adanya keluarga!

ORANG KRISTEN ADALAH GARAM DUNIA

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang."  Matius 5:13

Seringkali kita tidak menyadari bahwa sebagai seorang Kristen kehidupan kita selalu menjadi sorotan orang-orang di luar Tuhan.  Rasul Paulus mengatakan,  "Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang."  (2 Korintus 3:2).  Kita ini adalah surat yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.  Itulah sebabnya kita harus berhati-hati dalam menjaga sikap dan perilaku hidup kita sehari-hari.  Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi mereka atau menjadi buah mulut (negatif) sehingga nama Tuhan tercoreng karena perbuatan kita.  Ayat nas menegaskan bahwa keberadaan kita ini adalah sebagai garam di tengah-tengah dunia.  Apa nilai lebih dari garam sehingga Alkitab menggunakan kata ini untuk mengkiaskan kehidupan orang percaya?

     Dalam Perjanjian Lama garam sudah menjadi bagian dari korban sajian yang dipersembahkan oleh umat kepada Tuhan:  "Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam."  (Imamat 2:13).  Mengapa setiap korban sajian perlu dibubuhi garam?  Garam perlu ditambahkan di setiap sajian supaya menghasilkan bau yang harum dan sedap, dan kita tahu bahwa persembahan yang harum itu menyenangkan hati Tuhan:  "...kepada persembahan yang harum Aku berkenan kepadamu..."  (Yehezkiel 20:41).  Tuhan menghendaki agar kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepadaNya.  Kita adalah garam bagi dunia ini.  Namun perhatikanlah, garam akan bernilai guna jika ia berada pada keadaan aslinya yaitu asin.  Tetapi jika garam itu sudah menjadi tawar, ia tidak akan berguna lagi.

     Hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah seperti korban sajian yang dibubuhi garam, suatu kehidupan yang berdampak dan menjadi berkat bagi orang lain.  Oleh karena itu jangan pernah main-main dengan kekristenan Saudara.

Sudahkah hidup kita hasilkan  "...bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa."?  2 Korintus 2:15

Tuesday, May 14, 2013

TUHAN SANGGUP MEMULIHKAN

"Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi."  Mazmur 126:1

Saat ini dunia dipenuhi dengan goncangan-goncangan.  Goncangan tidak hanya melanda satu bidang kehidupan saja tapi hampir di seluruh aspek kehidupan.  Akibatnya banyak orang menjadi mudah frustasi, kecewa dan putus asa.  Tapi kita sebagai umat pilihanNya tidak perlu takut dan cemas karena  "...kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."  (Ibrani 12:28).

     Di masa-masa yang sulit ini kita harus makin mendekat dan melekat kepada Tuhan, sebab seberat dan seburuk apa pun keadaan kita Tuhan sanggup memulihkan.  Ia memiliki rancangan terbaik bagi setiap umatNya yang mau datang kepadaNya.  "Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya."  (Mazmur 126:5-6).  Tuhan berkata,  "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Jadi, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).

     Mengapa kita masih belum mengalami dan menikmati rancangan Tuhan yang baik ini?  Karena kita belum mengerti bagaimana meraih janji yang telah disediakan Tuhan itu!  Kita tahu bahwa Tuhan memberikan free will (kehendak bebas) kepada kita untuk membuat pilihan hidup:  taat atau tidak taat.  Jika kita taat atau menempuh jalan yang sudah Tuhan tentukan, semua janji Tuhan akan berlaku atas hidup kita.  Sebaliknya jika kita tidak taat dan menyimpang dari jalan-jalan Tuhan, janji-janji Tuhan itu tidak bisa kita nikmati.  Tuhan berkata,  "...apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;"  (Yeremia 29:12).

Berseru bukan sekedar berdoa meminta apa yang kita perlukan;  berseru berarti mengungkapkan isi hati dengan segenap kekuatan kita.


"Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu..."  Yeremia 29:14

Bagaimana kehidupan doa saudara?  Kita sering hanya berdoa saat bangun tidur, mau makan dan mau tidur.  Cukupkah demikian?  Sementara berdoa secara pribadi keapda Tuhan jarang kita lakukan.  Berdoa pribadi bukanlah suatu kewajiban agama, aktivitas rutin belaka atau karena keterpaksaan, tapi haruslah suatu kehidupan yang terpancar dari dalam hati kita bagaikan air sungai yang mengalir terus-menerus siang dan malam;  doa yang lahir dari kerinduan hati kita terdalam untuk bertemu Tuhan secara pribadi,  "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup."  (Mazmur 42:2-3a).

     Adakah kita rindu sedemikian saat berdoa?  Alkitab menjamin,  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).  Ketika kita hidup di jalur Tuhan pasti doa-doa kita diperhatikanNya.  Penghalang utama doa kita tidak dijawab adalah dosa dan pelanggaran kita sendiri (baca  Yesaya 59:1-2).

     Selain berseru kepada Tuhan kita harus mencari wajahNya senantiasa.  Dalam Yeremia 29:13 dikatakan,  "Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati."  Mencari wajah Tuhan berarti merindukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita setiap saat.  "Carilah wajah-Ku; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan."  (Mazmur 27:8).  Ketika Tuhan hadir dan melawat hidup kita sesuatu pasti terjadi:  pemulihan, kesembuhan, berkat, pertolongan, sukacita, ketenangan, pasti dinyatakan.  Ketika tabut Tuhan (lambang kehadiran Tuhan) berada di rumah Obed-Edom selama tiga bulan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi keluarganya secara luar biasa (baca  2 Samuel 6:11).

     Tuhan Yesus adalah jawaban bagi setiap persoalan hidup kita.  Tidak ada pribadi lain yang dapat memberikan jalan keluar terbaik selain Dia.  Karena itu tanggalkan segala hal yang tidak berkenan, maka Dia tidak akan menyembunyikan wajahNya terhadap kita.  Percayalah bahwa janji pemulihan bagi kita akan digenapi oleh Tuhan.

Jadikan doa sebagai kebutuhan pribadi dan rindukan kehadiran Tuhan selalu, maka hidup kita pasti dipulihkan!

Saturday, May 11, 2013

Buah Pertobatan


Jadi... Hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan...   (Matius 3 : 8)


Ketika Anda mengirimkan pikiran dan hati kepada Tuhan, tindakan Anda akan mulai berubah. Anda akan melahirkan buah yang merupakan karakter dari Allah. Alkitab memberitahu kita di Galatia bahwa buah Roh Allah (Roh Kudus) adalah : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri. Karakter ini adalah bukti bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita. Apakah Anda memiliki cinta kasih lebih dari sebelumnya? Apakah Anda lebih damai daripada dulu? Apakah Anda lebih lembut? dapat mengendalikan diri? 

Itu karena Tuhan sedang bekerja dalam hidup Anda dan membuat-Nya senang ketika Anda bertindak seperti yang Dia inginkan. Jika Anda ingin berkembang di salah satu daerah hari ini, cukup membuka hati dan meminta-Nya untuk bekerja dalam hidup Anda. Dia berjanji bahwa Dia akan menyelesaikan pekerjaan baik yang telah Dia mulai di dalam kamu. Jangan menyerah! Terus berdoa, terus percaya, terus bertobat dan menyerahkan hidup Anda kepada-Nya. Anda akan terus tumbuh dan menghasilkan buah-Nya, dan Anda akan hidup dalam berkat-berkat yang berlimpah dari pada-Nya dalam setiap bidang kehidupan.

Sukacita Datang di Pagi hari


"... sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai." (Mazmur 30 : 5b)


Alkitab mengatakan dalam Mazmur bahwa sukacita datang di pagi hari. Ketika Anda bangun setiap pagi, Allah mengirim paket khusus sukacita. Datang mengetuk di depan pintu Anda. Ketika Anda bangun dalam iman dan membuat pernyataan bahwa "ini akan menjadi hari yang baik," - kau tahu apa yang baru saja Anda lakukan?- dengan pernyataan tersebut sesungguhnya Anda telah membuka pintu bagi sukacita yang akan menghampiri anda. Anda baru saja menerima karunia sukacita yang Allah kirimkan kepada Anda. Masalahnya adalah bahwa beberapa orang tidak pernah membukakan pintu.  
Sukacita telah mengetuk selama berbulan-bulan, bertahun-tahun dan berkata, "Ayo Biarkan aku masuk!! Anda bisa bahagia! Anda dapat ceria! Anda dapat menikmati hidup Anda!" Tapi kenyataannya orang-orang tersebut tidak mau membukakan pintu...Aku tidak tahu tentang Anda, tapi aku memutuskan bahwa aku akan membuka pintu untuk kegembiraan/sukacita. Aku akan bangun setiap pagi dan berkata, "Bapa, terima kasih atas hari yang indah bagiku. Aku akan bahagia, Aku akan menikmati hari ini. Aku akan mencerahkan kehidupan orang lain. Aku memilih untuk menerima hadiah  sukacita yang dari pada-MU, hari ini! "

Kebaikan Tuhan


"Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!"
(Mazmur 27:13)

Daud sedang mengalami masa-masa sulit ketika ia membuat pernyataan dalam ayat hari ini. Semuanya tidak akan jalan. Namun dia mengatakan yang berlaku, "Aku tidak khawatir aku tidak marah.. Saya yakin saya akan melihat kebaikan Tuhan." Dengan kata lain, "Situasi saya mungkin sedang berat, tapi itu tidak akan mengubah visi saya. Itu tidak akan menyebabkan saya menyerah pada mimpi saya. Yakin bahwa tahun ini, saya akan melihat kebaikan Tuhan dalam cara baru. "

 

Itulah sikap kita hari ini karena apa yang Anda fokuskan adalah apa yang Anda akan lihat. Tidak peduli apa laporan medis mengatakan, tidak peduli apa yang terlihat pada keuangan Anda, tidak peduli seberapa buruk hubungan yang mungkin tampak, yakinlah bahwa Anda akan melihat kebaikan-Nya! Dia adalah mahakuasa, mahatahu, Pencipta alam semesta, dan Dia memegang Anda di telapak tangan-Nya. Tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya. Memegang kebenaran karena iman dan fokus pada kebaikan-Nya hari ini. Biarkan damai-Nya untuk menetap di hati dan pikiran Anda saat Anda bergerak maju dalam berkat-Nya setiap hari dalam hidup Anda!

CHRISTIANITY

“The difference between Christianity and 
every other faith in the world is that all other 

religions are about man trying to reach up to 

God. Christianity is about God reaching 

down to man.” 

HIDUP KUDUS: Panggilan Tuhan Bagi Kita!

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan."  Ibrani 12:14

Seberapa sering kita mendengar kotbah atau membaca renungan tentang kekudusan?  Sangat sering tentunya.  Mengapa harus terus dan selalu disampaikan?  Karena firman Tuhan tegas menyatakan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

     Jadi hidup dalam kekudusan adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya tanpa terkecuali.  Rasul Petrus juga mengingatkan,  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,...Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."  (1 Petrus 1:15, 18-19).  Hal ini menunjukkan bahwa kekudusan adalah panggilan Tuhan dan kita.  Bagian Tuhan adalah melakukan tugas penebusan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, dan mengerjakan proses pengudusan di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus.  Adapun bagian kita adalah melalukan kehendak Tuhan dengan berhenti berbuat dosa.  Kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus berkata,  "...marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah."  (2 Korintus 7:1).  Dunia penuh dengan dosa dan segala macam kecemaran, karena itu melalui karya penebusanNya Tuhan hendak memisahkan kita dari dunia ini.

     Kata kudus bisa diartikan:  suci, murni, tidak bercela.  Sedangkan kata kudus dalam bahasa Ibrani 'qadosy' atau bahasa Yunani 'hagios':  dipisahkan, dikhususkan atau terpotong dari.  Artinya setiap orang percaya dipisahkan dari dunia ini untuk Tuhan. "Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku."  (Imamat 20:26).  Hidup kudus berarti sakit buat daging kita, tapi inilah harga yang harus kita bayar!

Karena itu kita harus mempersembahkan seluruh kehidupan kita sebagai senjata kebenaran!

Berjalan Dalam Damai Sejahtera Allah


Sebagai single, pasangan, ibu atau ayah, kita semua menghadapi godaan untuk merasa cemas tentang keadaan, orang yang dicintai dan masa depan. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa kita bisa berjalan dalam damai sejahtera Tuhan Allah karena kita berada dalam Kristus Yesus. 
Yesus sendiri adalah Damai kita. Kita dapat menolak godaan untuk menyerah pada khawatir. Kita bisa memilih, sebaliknya, untuk tinggal dalam damai sejahtera Allah. Rasul Petrus menulis, "hilangkan seluruh kecemasanmu, semua kekhawatiranmu, serahkan semua kekhawatiran Anda pada-Nya;. Sebab Ia yang memelihara kamu, sayang dan peduli akan Anda " 
Ada tiga kebenaran yang dapat kita ambil dari ayat ini :
Tuhan tidak pernah membiarkan Anda untuk memikul beban Anda sendiri.
Tuhan ingin memikul semua beban itu untuk Anda.
Anda harus melakukan sesuatu ketika kekhawatiran itu datang.


Anda harus menghilangkan segala kekhawatiran dan percayakan pada Allahsemua masalah Anda. Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengatakan, Tuhan,saya taruhkan masalah ini kedalam tanganMU karena Engkau bisa mengurus jauh lebih baik dari yang saya bisa.
Tuhan tahu kepedulian dan kasih Bapa bagi Anda sebagai anak-Nya.Oleh karena itu kita patut melepaskan sepenuhnya setiap masalah kepada-Nya. Khawatir, dan juga pikiran negatif lainnya, sebenarnya adalah seseuatu yang dapat merenggut damai sejahtera kita, energi, waktu dan sukacita.

Bertahun-tahun lalu, setelah situasi tragis, aku dibombardir oleh pikiran negatif hampir 24 jam sehari. Tapi kemudian aku tersadar dan menyadari bahwa saya perlu untuk mengendalikan pikiran-pikiran itu. Rasanya seperti mustahil pada awalnya, tapi aku memutuskan untuk melakukannya, satu persatu pikiran negatif aku jauhkan. Setiap kali aku punya pikiran negatif, aku membawanya didalam doa. Aku berkata, aku menjauhkan pikiran-pikiran negatif ini, membuatnya taatkepada Yesus dan menolak untuk memikirkan hal itu. Aku percaya apa yangFirman Tuhan katakan bahwa Aku akan keluar dari situasi ini dengan 
kemenangan!

Ketika saya pertama kali mulai ini, ada badai dalam pikiran saya terus-menerus, tetapi setelah beberapa saat, pikiran saya menjadi lebih tenang. Setiap hari perlahan tapi pasti mulai berubah menjadi lebih baik, sampai suatu hari saya menyadari bahwa saya benar-benar telah 
bebas dari kehidupan yang selalu mencemaskan segala sesuatu Hal yang sama dapat berlaku untuk Anda. Tentukan hari ini bahwa Anda tidak akan membiarkan khawatir untuk mengendalikan hidup Anda, tetapi Anda akan percayakan pada Tuhan untuk memenangkan semua masalah anda sehingga Anda dapat berjalan dalam damai sejahtera Allah.