"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." Ibrani 12:14
Seberapa sering kita mendengar kotbah atau membaca renungan tentang kekudusan? Sangat sering tentunya. Mengapa harus terus dan selalu disampaikan? Karena firman Tuhan tegas menyatakan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Jadi hidup dalam kekudusan adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya tanpa terkecuali. Rasul Petrus juga mengingatkan, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,...Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:15, 18-19). Hal ini menunjukkan bahwa kekudusan adalah panggilan Tuhan dan kita. Bagian Tuhan adalah melakukan tugas penebusan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, dan mengerjakan proses pengudusan di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus. Adapun bagian kita adalah melalukan kehendak Tuhan dengan berhenti berbuat dosa. Kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus berkata, "...marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." (2 Korintus 7:1). Dunia penuh dengan dosa dan segala macam kecemaran, karena itu melalui karya penebusanNya Tuhan hendak memisahkan kita dari dunia ini.
Kata kudus bisa diartikan: suci, murni, tidak bercela. Sedangkan kata kudus dalam bahasa Ibrani 'qadosy' atau bahasa Yunani 'hagios': dipisahkan, dikhususkan atau terpotong dari. Artinya setiap orang percaya dipisahkan dari dunia ini untuk Tuhan. "Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku." (Imamat 20:26). Hidup kudus berarti sakit buat daging kita, tapi inilah harga yang harus kita bayar!
Karena itu kita harus mempersembahkan seluruh kehidupan kita sebagai senjata kebenaran!
Seberapa sering kita mendengar kotbah atau membaca renungan tentang kekudusan? Sangat sering tentunya. Mengapa harus terus dan selalu disampaikan? Karena firman Tuhan tegas menyatakan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Jadi hidup dalam kekudusan adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya tanpa terkecuali. Rasul Petrus juga mengingatkan, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,...Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:15, 18-19). Hal ini menunjukkan bahwa kekudusan adalah panggilan Tuhan dan kita. Bagian Tuhan adalah melakukan tugas penebusan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, dan mengerjakan proses pengudusan di dalam kita melalui kuasa Roh Kudus. Adapun bagian kita adalah melalukan kehendak Tuhan dengan berhenti berbuat dosa. Kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus berkata, "...marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah." (2 Korintus 7:1). Dunia penuh dengan dosa dan segala macam kecemaran, karena itu melalui karya penebusanNya Tuhan hendak memisahkan kita dari dunia ini.
Kata kudus bisa diartikan: suci, murni, tidak bercela. Sedangkan kata kudus dalam bahasa Ibrani 'qadosy' atau bahasa Yunani 'hagios': dipisahkan, dikhususkan atau terpotong dari. Artinya setiap orang percaya dipisahkan dari dunia ini untuk Tuhan. "Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku." (Imamat 20:26). Hidup kudus berarti sakit buat daging kita, tapi inilah harga yang harus kita bayar!
Karena itu kita harus mempersembahkan seluruh kehidupan kita sebagai senjata kebenaran!
No comments:
Post a Comment