Kisah Para Rasul 6:1-7
"Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka." Kisah 6:6
Dalam Alkitab ada dua nama Filipus yang termasuk dua belas murid Yesus (baca Matius 10:1-4) dan Filipus yang diangkat Petrus menjadi pelayan meja (pelayanan diakonia), bisa kita baca dalam Kisah 6:1-7. Yang kita bahas hari ini adalah Filipus si pelayan meja.
Untuk bisa dipercaya sebagai pelayan meja tidaklah mudah dan tentunya bukan sembarangan orang bisa dipercaya. Alkitab menyatakan bahwa seorang pelayan meja haruslah seorang yang "...terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat," (Kisah 6:3). Terkenal baik berarti memiliki reputasi yang baik atau nama baik, hidup tidak bercela sehingga menjadi kesaksian bagi banyak orang dan lingkungannya. Ada tertulis: "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1). Selain itu ia haruslah seorang yang hidup penuh Roh dan hikmat, ini berarti senantiasa hidup dalam pimpinan Roh Kudus, yaitu hidup dalam ketaatan. Filipus telah memenuhi kriteria itu. Nama 'Filipus' sendiri berarti 'penerobos'. Sungguh, arti nama yang sesuai dengan kenyataan yang ada di mana Filipus telah mengalami terobosan baru dalam hidupnya: Tuhan memakai hidupnya sebagai alatNya yang luar biasa. Dengan penuh komitmen dan semangat yang menyala-nyala Filipus merespons panggilan Tuhan ini sebagaimana firman Tuhan menasihati: "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11).
Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan? Ataukah selama ini Anda hanya duduk dan menjadi penonton saja di gereja? Sering kita jumpai banyak sekali orang Kristen yang lebih suka menjadi penonton daripada menjadi pemain, lebih suka banyak berkomentar, mengkritik dan membicarakan kelemahan (kekurangan) para pelayan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan, "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain." (Galatia 6:4). Bukan saatnya lagi menjadi penonton dan komentator dalam pelayanan!
Mari belajar dari Filipus yang setia dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk melayani Tuhan!
"Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka." Kisah 6:6
Dalam Alkitab ada dua nama Filipus yang termasuk dua belas murid Yesus (baca Matius 10:1-4) dan Filipus yang diangkat Petrus menjadi pelayan meja (pelayanan diakonia), bisa kita baca dalam Kisah 6:1-7. Yang kita bahas hari ini adalah Filipus si pelayan meja.
Untuk bisa dipercaya sebagai pelayan meja tidaklah mudah dan tentunya bukan sembarangan orang bisa dipercaya. Alkitab menyatakan bahwa seorang pelayan meja haruslah seorang yang "...terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat," (Kisah 6:3). Terkenal baik berarti memiliki reputasi yang baik atau nama baik, hidup tidak bercela sehingga menjadi kesaksian bagi banyak orang dan lingkungannya. Ada tertulis: "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1). Selain itu ia haruslah seorang yang hidup penuh Roh dan hikmat, ini berarti senantiasa hidup dalam pimpinan Roh Kudus, yaitu hidup dalam ketaatan. Filipus telah memenuhi kriteria itu. Nama 'Filipus' sendiri berarti 'penerobos'. Sungguh, arti nama yang sesuai dengan kenyataan yang ada di mana Filipus telah mengalami terobosan baru dalam hidupnya: Tuhan memakai hidupnya sebagai alatNya yang luar biasa. Dengan penuh komitmen dan semangat yang menyala-nyala Filipus merespons panggilan Tuhan ini sebagaimana firman Tuhan menasihati: "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11).
Bagaimana dengan Saudara? Sudahkah terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan? Ataukah selama ini Anda hanya duduk dan menjadi penonton saja di gereja? Sering kita jumpai banyak sekali orang Kristen yang lebih suka menjadi penonton daripada menjadi pemain, lebih suka banyak berkomentar, mengkritik dan membicarakan kelemahan (kekurangan) para pelayan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan, "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain." (Galatia 6:4). Bukan saatnya lagi menjadi penonton dan komentator dalam pelayanan!
Mari belajar dari Filipus yang setia dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada untuk melayani Tuhan!
No comments:
Post a Comment