1 Tesalonika 5:23-28
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." 1 Tesalonika 5:23
Tuhan menghendaki kehidupan anak-anakNya senantiasa kudus dan terpisah dari hal-hal duniawi, atau bisa dikatakan hidup selaras dengan firmanNya. Karena itu kita harus menjaga seluruh roh, jiwa dan tubuh kita tanpa cacat cela setiap waktu dengan menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan (baca 1 Tesalonika 5:22).
Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kehidupan kita harus benar-benar berubah. Perubahan itu harus tampak jelas. Kita harus mengubah diri dari tingkah laku kita yang lama dan hal-hal yang biasa kita lakukan, termasuk juga dalam hal berpikir, "...tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2), karena "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Berjalan bersama Tuhan berarti hidup benar di hadapan Tuhan! Banyak orang berkata bahwa mereka sedang berjalan bersama Tuhan tapi tidak menjalani kehidupan sesuai standar Tuhan; mereka masih saja berkompromi dengan dosa. Satu-satunya yang membedakan mereka dengan orang-orang dunia adalah mereka pergi ke gereja setiap minggu, sedangkan orang-orang di luar Tuhan tidak. Berjalan bersama Tuhan juga berarti senantiasa membangun kekariban dengan Tuhan secara terus menerus, menit demi menit dan hari demi hari sampai nafas kita yang terakhir. Itulah yang disebut konsistensi dan ketekunan!
Tidak hanya itu, kita juga harus selalu menyenangkan hati Tuhan dan berserah penuh kepada kehendakNya di setiap aspek kehidupan. Ini berarti kita memiliki ketaatan penuh kepada Tuhan. Tidak peduli apa pun situasinya, kita tetap percaya kepada Tuhan dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Oleh karena itu rasul Paulus mengingatkan, "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji." (2 Korintus 13:5). Koreksi diri sendiri, jangan melihat keberadaan orang lain.
Saat kita mulai belajar tentang Tuhan dan apa yang Dia inginkan, kita bisa berjalan maju bersamaNya dan menjaga hidup tetap suci, atau kita tetap tinggal dan menjadi stagnan.
"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." 1 Tesalonika 5:23
Tuhan menghendaki kehidupan anak-anakNya senantiasa kudus dan terpisah dari hal-hal duniawi, atau bisa dikatakan hidup selaras dengan firmanNya. Karena itu kita harus menjaga seluruh roh, jiwa dan tubuh kita tanpa cacat cela setiap waktu dengan menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan (baca 1 Tesalonika 5:22).
Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, kehidupan kita harus benar-benar berubah. Perubahan itu harus tampak jelas. Kita harus mengubah diri dari tingkah laku kita yang lama dan hal-hal yang biasa kita lakukan, termasuk juga dalam hal berpikir, "...tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2), karena "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Berjalan bersama Tuhan berarti hidup benar di hadapan Tuhan! Banyak orang berkata bahwa mereka sedang berjalan bersama Tuhan tapi tidak menjalani kehidupan sesuai standar Tuhan; mereka masih saja berkompromi dengan dosa. Satu-satunya yang membedakan mereka dengan orang-orang dunia adalah mereka pergi ke gereja setiap minggu, sedangkan orang-orang di luar Tuhan tidak. Berjalan bersama Tuhan juga berarti senantiasa membangun kekariban dengan Tuhan secara terus menerus, menit demi menit dan hari demi hari sampai nafas kita yang terakhir. Itulah yang disebut konsistensi dan ketekunan!
Tidak hanya itu, kita juga harus selalu menyenangkan hati Tuhan dan berserah penuh kepada kehendakNya di setiap aspek kehidupan. Ini berarti kita memiliki ketaatan penuh kepada Tuhan. Tidak peduli apa pun situasinya, kita tetap percaya kepada Tuhan dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Oleh karena itu rasul Paulus mengingatkan, "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji." (2 Korintus 13:5). Koreksi diri sendiri, jangan melihat keberadaan orang lain.
Saat kita mulai belajar tentang Tuhan dan apa yang Dia inginkan, kita bisa berjalan maju bersamaNya dan menjaga hidup tetap suci, atau kita tetap tinggal dan menjadi stagnan.
No comments:
Post a Comment