HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Tuesday, June 11, 2013

Tidakkah Kejadian 1 dan 2 meceritakan kisah penciptaan yang saling bertentangan

Kejadian 1

- Hari pertama - langit dan bumi diciptakan. "Jadilah terang". Siang dan malam.
- Hari kedua - Air di atmosfir dipisahkan dari air di bumi.
- Hari ketiga - Tanah dipisahkan dari laut.  Tumbuhan diciptakan.
- Hari keempat - Matahari, bulan, bintang-bintang diciptakan.
- Hari kelima - Makhluk laut dan burung diciptakan.
- Hari keenam - Binatang darat, binatang melata, dan manusia (laki-laki dan perempuan) diciptakan. 

Kejadian 2
Mengatakan bahwa lagit dan bumi diciptakan. Belum ada tumbuhan, hujan, atau pun manusia di bumi. Tetapi, kabut naik membasahi permukaan tanah. Lalu Allah membuat manusia dari debu tanah dan meniupkan nafas hidup ke dalam hidungnya. Setelah itu, Allah menciptakan Hawa.
Tidak ada kontradiksi antara Kejadian 1 dan 2. Kejadian satu mencatat secara detail penciptaan selama 6 hari itu. Kejadian 2 membuat ringkasannya dan lebih menekankan detail penjelasan mengenai penciptaan pada hari ke-6, ketika Adam dan Hawa diciptakan. Ringkasan ini dijelaskan dalam 2:4," Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --"  Lalu Musa menceritakan secara detail mengenai penciptaan Adam dan Hawa sebagaimana yang dijelaskannya dari ayat 7 hingga 24 dalam Kejadian 2. Bukti bahwa penjelasan dalam Kejadian 2 bukanlah catatan riwayat kronologis mengenai penciptaan adalah kenyataan bahwa binatang sama sekali tidak dibicarakan hingga sesudah penciptaan Adam. Mengapa? Mungkin sekali karena tujuan dari penciptaan binatang adalah untuk Adam. Binatang-binatang tidak dibicarakan hingga penciptaan Adam selesai dibicarakan.

Kronologi Penyaliban

KejadianMatius 27:33-56Markus 15:22-41Lukas 23:33-49Yohanes 19:17-30
membawa Dia ke tempat tengkorak33 Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.22 Mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak.33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
Perkataan Kristus yangPertama
Mengundi pakaian-Nya
  34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
(23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. 24 Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka)
anggur yang dicampur dengan empedu dan mur34Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.23 Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur 
tanda yang mengatakan Dia adalah Raja Israel35 Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
36 Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia.
37 Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."
24 Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing. 25 Hari jam sembilan ketika Ia disalibkan.
26 Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja orang Yahudi."
37 dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" 
38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi."
18 Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. 
19 Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
tanda tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani   20 Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani.
21 Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."
22 awab Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."
penyamun di kiri kanan-Nya38 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.
28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.")
  
menghujat Dia39Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala,
40 mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
41 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata:
42 "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.
43Ia menaruh harapan-Nya pada Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah."
44 Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
29 Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
30 turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
31 Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
32 " Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
 
Perkataan Kristus yangkedua  43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." 
Jam keenam45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. 
Perkataan Kristus yangketiga (atau keempat)46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?  
memanggil Elia47 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia."35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia."  
minuman lain48 Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
49 Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia."
36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."   
tiga wanita di dekat salib Yesus

Perkataan Kristus yangkeempat


 
25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
Perkataan Kristus yangkelima    28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Perkataan Kristus yangkeenam   30a Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai."
Perkataan Kristus yangketujuh  45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46a Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
 
Yesus mati50Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.37 Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya.46b Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.30b Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Tabir Bait Suci terbelah, bumi berguncang51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.38 Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.  
kubur-kubur terbuak dan orang bangkit dari kubur52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
53 Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.
   
Perwira berkata...54 Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."39 Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" 
Para wanita melihat dari kejauhan55 Dan ada di situ banyak perempuan yang melihat dari jauh, yaitu perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia.
56Di antara mereka terdapat Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu anak-anak Zebedeus.
40 AAda juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome.
41 Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-sama dengan Yesus.
48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
 

Penyucian Bait Allah

Kejadian
Matius 21:1-22Markus 11:1-18Lukas 19:28-38, 44-48
Mereka mendekati Yerusalem1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya.1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya.28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Mengambil anak keledai2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.  3 "Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."  4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda." 6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. 3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini." 4 Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya. 5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?" 6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.29 Ketika Ia telah dekat Betfage dan Betania, yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 30 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari. 31 Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya." 32 Lalu pergilah mereka yang disuruh itu, dan mereka mendapati segala sesuatu seperti yang telah dikatakan Yesus. 33 Ketika mereka melepaskan keledai itu, berkatalah orang yang empunya keledai itu: "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?"  34 Kata mereka: "Tuhan memerlukannya." 
mengalasi anak keledai itu7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.35 Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya. 
hamparan pakaian8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.36 Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu mereka menghamparkan pakaiannya di jalan.  
Hosana!
9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
37 Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat.
38 Kata mereka: "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!"
memasuki Yerusalem10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.      
Yesus menyucikan Bait Allah12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati 45 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, 
Yesus berbicara kepada orang banyak13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. 15 Tetapi ketika imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mujizat-mujizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak yang berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, 16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"  46 kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."
47 Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,
48 tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

meninggal- kan kota17 Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.  
Yesus mengutuk pohon ara18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.. 20 Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?" 21 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. 22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya. 
 
Yesus menyucikan Bait Allah 15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

Bagaimana menjadi seorang Kristen

Anda tidak serta-merta menjadi orang Kristen karena perbuatan anda. Anda juga tidak bisa menjadi orang Kristen hanya karena menjadi anggota gereja tertentu.  Anda juga tidak bisa menjadi orang Kristen hanya karena anda memiliki hati yang tulus. Anda tidak bisa menjadi orang Kristen berdasarkan apa yang anda ucapkan.
Lalu, apakah yang harus anda lakukan agar menjadi orang Kristen? Anda harus percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat; hanya Dia satu-satunya; anda harus menerima/ percaya bahwa hanya pengorbanan Kristus saja yang sanggup menghapus dosa-dosa anda.
Meskipun tidak ada aturan-aturan atau langkah-langkah upacara tertentu untuk menjadi orang Kristen, berikut ini adalah ringkasan dari Alkitab mengenai apakah yang mesti anda ketahui dan lakukan:
  1. Anda harus mengakui keberdosaan anda di hadapan Allah: "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (Roma 5:12)
  2. Anda harus memahami bahwa dosa-dosa anda telah memisahkan anda dari Allah: "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:2)
  3. Anda harus percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Allah: "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6).
  4. Anda harus meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda karena hanya Yesus yang memiliki otoritas untuk mengampuni dosa-dosa anda: "Yesus mendekati mereka dan berkata: 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.'" (Matius 28:18) dan... 
    1. Yesus mengatakan bahwa anda harus memohon kepada-Nya: "Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:14). dan...
    2. Yesuslah satu-satunya yang sanggup mengampuni dosa-dosa anda: "Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" (Markus 2:10-11).
    3. "Langkah" terakhir inilah yang disebut sebagai menerima Yesus. Yohanes 1:12 mengatakan, "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Yohanes 1:12).
  5. Anda harus berbalik dari dosa-dosa anda: "Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. (Kisah 17:30) 
    1. "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. (Matius 3:8)
Jika anda ingin menjadi seorang Kristen anda harus menerima Yesus sebagai Juru Selamat anda.  Anda harus berdoa kepada-Nya dan meminta Dia untuk mengampuni dosa-dosa anda dan meminta Ia masuk ke dalam hati anda.
Ia pasti melakukannya! Ia mengasihi anda. Keselamatan hanyalah sejauh doa yang penuh iman.

DAMAI SEJAHTERA KRISTUS

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah."  Kolose 3:15

Kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak berarti bebas dari masalah.  Kita dapat saja mengalami permasalahan apa pun tapi tetap merasakan damai sejahtera Tuhan dalam hati kita.  Mungkin saja kita menangis di tanah pekuburan karena kehilangan orang yang kita cintai, atau menitikkan air mata saat terbaring di tempat tidur karena sakit, tetapi kita masih memiliki damai sejahtera dan ketenangan dalam hati kita tanpa harus menyalahkan Tuhan.  Sebagai manusia kita mungkin kuatir akan sesuatu, tetapi segera setelah kesulitan menyerang kita harus secepatnya datang dalam doa kepada Tuhan dan meminta kepada Dia supaya memberikan kedamaian dalam hati.  Rasul Paulus menasihati,  "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  (Filipi 4:6).  Namun, berapa kali kita merasa takut dan kehilangan damai sejahtera ketika badai persoalan menerpa?

     Saudara, seberat apa pun beban yang menindih, kita tidak akan kehilangan damai sejahtera asal kita senantiasa melekat kepada Tuhan, karena Dia adalah Sumber damai sejahtera itu.  Ada tertulis:  "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya."  (Yesaya 32:17).  Oleh sebab itu,  "...marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun."  (Roma 14:19).  Apa yang Saudara kejar dan yang menjadi prioritas dalam hidup ini?  Uang, kekayaan, popularitas?  Sampai kapan kita hanya memikirkan kepentingan duniawi ini? "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia."  (Pengkotbah 5:9), sementara perkara-perkara rohani yang membawa kita kepada kehidupan yang dipenuhi dengan damai sejahtera, sukacita, ketenangan sejati kita kesampingkan.

     Tidak ada seorang pun dan apa pun yang ada di dunia ini yang dapat memberikan damai sejahtera bagi kita.  Hanya Tuhan, yang dengan kekuatannya yang ajaib mampu berkata,  "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."  (Yesaya 41:10).  Penyertaan Tuhan akan menjadi kekuatan kita di segala situasi.  Untuk itulah kita bisa tenang dan damai sebab tanganNya yang berkuasa senantiasa menopang kita.

"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,"  Yesaya 48:18

FIRMAN TUHAN MENYEMBUHKAN

Amsal 4:1-27

"Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka."  Amsal 4:22

Dalam dunia ini, tidak ada seorang pun yang dapat mengelak dari sakit-penyakit.  Penyakit tidak menyerang orang dengan spesifikasi tertentu, seperti warna kulit, usia, profesi, jabatan atau kaya miskin.  Demikian juga dengan orang Kristen, kita tidak dapat mengelak atau kebal dari sakit-penyakit, baik itu penyakit yang menyerang secara fisik maupun roh/jiwa.  Seseorang yang sakit secara roh menunjukkan beberapa gejala seperti suka bergosip, iri hati, dendam, menyimpan kepahitan, mudah tersakiti dan beberapa tingkah laku negatif lainnya.  Apakah hal ini hanya dialami oleh orang kristen 'awam'?  Apakah sakit semacam ini tidak dialami oleh para pelayan Tuhan?  Apakah mereka kebal terhadap penyakit-penyakit yang demikian?  Tidak!  Justru banyak di antara mereka yang juga sakit secara roh.  Kita dapat melihatnya dari reaksi mereka ketika melihat gereja lain yang lebih bertumbuh;  ketika menyaksikan keberhasilan dari pelayanan hamba Tuhan lain;  ketika rekan sepelayanan lebih dipakai Tuhan dan sebagainya, hati mereka langsung diliputi oleh rasa iri hati, marah, tersinggung dan sepertinya tidak bisa menerima hal ini, lalu berbagai cara ditempuh untuk menjatuhkan hamba Tuhan itu.

     Sesungguhnya Tuhan telah memberitahukan langkah yang kita tempuh supaya kita tidak menderita 'sakit' rohani.  Tuhan telah mengatakan,  "Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus."  (Amsal 4:11).  Oleh karena itu, "Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat."  (Amsal 4:13-14).  Meskipun kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, semua itu akan menjadi sia-sia jika kita tidak menyimpan firmanNya di dalam hati kita dan melakukannya.  Hal ini akan membuat kita menderita berbagai penyakit, meskipun tidak semua orang yang menderita sakit adalah orang yang mengabaikan firman Tuhan.  Terkadang Tuhan ijinkan seseorang mengalami sakit sebagai proses untuk menguji iman dan ketekunannya seperti yang dialami oleh Ayub.  Ayub pun menyadari akan hal ini sehingga ia pun dapat berkata,  "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."  (Ayub 23:10).  

     Banyak orang di dunia ini yang takut menghadapi kematian secara fisik;  bukan hanya itu saja, mereka juga lupa terhadap perkara-perkara rohani yang dapat mengakibatkan kematian 'kekal' yang sesungguhnya jauh lebih menakutkan dan mengerikan.  Maka dari itu mulai sekarang dan jangan tunggu sampai besok,  "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup."  (Amsal 4:4).  Itulah kunci mengalami kesembuhan sempurna!

Firman Tuhan itu sangat kuat dan menjadi hidup dan penyembuh bagi mereka yang melekat kepadaNya.

Friday, June 7, 2013

3 Rahasia Untuk Menjadi Pasangan Yang Harmonis

“Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, 
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8-9

Banyak hal yang diidam-idamkan calon pengantin atas apa yang akan terjadi pada pernikahan mereka suatu saat. Banyak calon pasangan yang merasa yakin bahwa mereka pasti dapat mengatasi segala masalah yang akan datang menerpa pernikahan mereka. Mereka merasa yakin bahwa mereka telah mengenal satu sama lain dan bahkan sudah tahu keburukan masing-masing. Sehingga mereka yakin akan dapat mengatasi masalah apapun yang akan datang menerpa rumah tangganya.
Tetapi memimpikan pernikahan dan menjalani pernikahan adalah dua hal yang sangat berbeda. Hidup bersama dengan orang yang mempunyai latar belakang berbeda akan memunculkan masalah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Masalah sekecil apapun dapat menjadi masalah besar. Masalah tersebut dapat muncul dari kebiasaan yang berbeda antar pasangan, mulai dari cara menyimpan baju, cara menaruh handuk, cara menggosok gigi, cara mendidik anak, hingga masalah yang lebih rumit lagi seperti masalah keuangan dan lain sebagainya.
Tidak ada yang pernah tahu masalah apa yang akan muncul ketika kita menjalani suatu pernikahan. Semuanya akan terjadi dengan begitu saja tanpa pernah kita sadari.
Tidak sedikit pernikahan yang gagal karena mereka tidak menemukan jalan keluar atas masalah yang mereka hadapi. Pada akhirnya mereka menyerah dan memutuskan untuk berpisah, karena sudah tidak ada lagi kecocokan.
Keputusan untuk berpisah/bercerai tentunya bertentangan dengan Firman Tuhan. Apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia.
“Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Matius 19:6
Lalu bagaimana caranya agar pernikahan dapat berlanjut hingga ajal memisahkan? Bagaimana caranya agar masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan baik? Bagaimana agar pertengkaran dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan?
Firman Tuhan mengajarkan tiga rahasia utama bagi pernikahan agar dapat harmonis dan bertahan dalam menghadapi berbagai masalah:
.

1. Isteri tunduk kepada suami

“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” 1 Petrus 3:1-2
Isteri harus mengerti posisinya dalam pernikahan. Sebagaimana jemaat yang tunduk kepada Kristus, yang adalah kepala, maka isteri harus tunduk kepada suami yang merupakan kepala rumah tangga. Posisi ini tidak boleh dibalik, karena tidak mungkin Kristus tunduk kepada jemaat. Oleh karena itu Firman Tuhan dengan tegas mengatakan agar isteri tunduk kepada suaminya.
Bagi yang memiliki suami yang takut akan Tuhan, tentunya menerapkan hal ini tidak seberat jika suaminya belum mengenal Tuhan. Tetapi dalam kondisi apapun sang suami, entah dia bersikap baik ataupun buruk, isteri harus tetap belajar untuk tunduk kepada suaminya.
Sikap suami yang buruk tidak perlu dilawan dengan emosi, karena hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Masalah justru akan bertambah runcing jika dihadapi dengan emosi.
Sikap sabar dan lemah-lembut harus dipraktekkan oleh isteri dalam menghadapi sikap suami yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Dengan sikap lemah-lembut inilah Roh Tuhan akan bekerja menjamah hati suami. Tidak ada cara yang paling ampuh selain cara Tuhan dalam memenangkan hati suami.
Sudah cukup banyak kesaksian yang menyatakan bahwa para suami akhirnya berubah total setelah melihat isteri mereka bersikap sabar dan lemah lembut dalam menghadapi kekasaran mereka. Banyak suami yang diubahkan ketika isteri mempraktekkan Firman Tuhan ini.
.

2. Suami menghormati isteri

Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.” 1 Petrus 3:7
Menjadi suami bukan suatu tugas yang mudah. Suami harus dapat menjadi kepala bagi pernikahan/rumah tangga-nya. Suami harus dapat menjadi pimpinan bagi keluarganya dan memberi teladan yang baik bagi anggota keluarganya.
Tetapi seringkali tanggung jawab yang besar ini sering membuat suami meremehkan isterinya. Suami sering beranggapan bahwa pendapatnya-lah yang benar dan tidak pernah mempedulikan pendapat isterinya. Sikap seperti ini dapat melukai hati sang isteri. Selain itu juga dapat menjadi pemicu pertengkaran dalam rumah tangga.
Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi pendamping manusia pertama yaitu Adam, Tuhan mengambil tulang rusuknya Adam. Tuhan menciptakan penolong yang sepadan, bukan lebih rendah martabatnya.
TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” ” Kejadian 2:18
Suami harus mengerti bahwa jika Tuhan telah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan, maka Tuhan telah menjadikan mereka satu dan bukan dua lagi. Oleh karena itu suami harus menghormati isterinya sendiri sebagaimana dia menghormati dirinya sendiri.
Suami harus belajar mendengar dan menghargai pendapat isterinya. Suami yang mau menghormati isterinya dengan cara demikian akan mendapati bahwa Tuhan berkenan atas rumah tangga mereka. Tuhan akan memberi keharmonisan bagi pernikahan mereka.

.

3. Bersehati

Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, 
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” 1 Petrus 3:8-9
Kesehatian adalah kunci utama bagi rumah tangga agar dapat diberkati oleh Tuhan. Saat isteri sudah tunduk kepada suami dan suaminya menghormati isterinya sebagai pasangannya yang sepadan, maka mereka harus selalu sepakat dalam keadaan apapun yang mereka hadapi.
Begitu banyak masalah yang membuat suami dan isteri harus mengambil keputusan. Tidak jarang pula ada perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan. Apapun yang menjadi keputusan akhir, suami dan isteri harus sama-sama sepakat di dalamnya. Jika salah satu tidak mendukung keputusan yang diambil, maka hal itu merupakan awal terjadinya masalah yang lebih besar lagi.
Dukunglah pasangan masing-masing. Tidak ada ruginya jika salah satu mau mengalah. Justru di saat ada kesehatian, Tuhan akan memberkati rumah tangga kita. Haleluya!
.
.
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.” Efesus 5:22-30

JANGAN MEMBERONTAK!

 Yesaya 1:10-20

"'Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.' Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya."  Yesaya 1:20

Sebagai manusia kita tidak bisa sepenuhnya menghindar dari permasalahan, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana reaksi kita terhadap permasalahan yang sedang terjadi.  Tidak perlu memberontak ketika kita menghadapi masalah sehingga kita tidak menghadapi  "kematian".  Ketidaktaatan Saul yang adalah awal kehancurannya adalah sebuah pelajaran penting bagi kita.  Saul membuka pintu dan mengundang kejahatan masuk dalam hatinya, yang akhirnya membawanya kepada ketidaksetiaan dan kecemburuan terhadap Daud.  Pada akhirnya Saul mengakui,  "Aku telah berbuat dosa, pulanglah, anakku Daud,... Sesungguhnya, perbuatanku itu bodoh dan aku sesat sama sekali."  (1 Samuel 26:21).  Ketidaktaatan adalah semangat yang salah.  Hal ini adalah sikap yang memberontak terhadap apa yang diperintahkan Tuhan.

     Banyak orang Kristen tidak lagi taat dan setia ketika doa mereka belum beroleh jawaban.  Kita harus mengerti bahwa ketaatan adalah prinsip dari kehidupan Kristiani.  Ketaatan bukanlah kebutuhan tunggal, tetapi ketaatan adalah sebuah semangat yang menggambarkan pola hidup kita.  Kita harus memiliki semangat ketaatan seperti yang dimiliki oleh Tuhan Yesus kepada BapaNya.  Tuhan Yesus berkata,  "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."  (Ibrani 10:9), bahkan Ia menambahkan, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."  (Yohanes 4:34).  Ketaatan adalah prinsip utama dari kehidupan Kristus.  Kita sering berkata kepada Tuhan dalam doa-doa kita bahwa kita mau melakukan apa yang menjadi kehendakNya.  Tetapi bagaimana prakteknya?  Banyak yang kita lakukan bukanlah menurut kehendakNya melainkan menurut kehendak kita sendiri.  Kita seringkali tidak suka jika disinggung terus perihal ketaatan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan kita tidak bisa mengabaikannya karena hal ini adalah prinsip yang berasal dari Alkitab.  Tuhan akan memberikan upah bagi anak-anakNya yang mau hidup taat.  "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu."  (Yesaya 1:19), sebaliknya,  "'...jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.' Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.'"  (Yesaya 1:20).

     Tuhan sangat tegas pada poin ketaatan ini.  Saat ini Tuhan memberikan pilihan kepada kita:  pemberontakan yang membawa kepada kehancuran, atau ketaatan yang membawa kepada hidup yang diberkati.  Tuhan Yesus Kristus adalah contoh yang sempurna tentang ketaatan kepada Bapa;  ketaatanNya bukanlah ucapan belaka, namun sebuah bukti nyata dari perbuatan,  "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,"  (Filipi 2:9).

Jadilah orang Kristen yang taat dan jangan sekali-kali memberontak kepada Tuhan karena akan berakibat fatal!

PENJAGA BAGI SESAMA

"Firman TUHAN kepada Kain: 'Di mana Habel, adikmu itu?' Jawabnya: 'Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?'"  Kejadian 4:9

Pertanyaan-pertanyaan ini sering menjadi dilema dalam kehidupan manusia:  "Apakah saya adalah penjaga saudara saya?  Haruskah saya peduli kepada orang lain?  Apakah saya mempunyai kewajiban moral kepada orang lain?"  Meskipun Kain telah membunuh Habel, dia tetap bertanya kepada Allah,  "Apakah aku penjaga adikku?"  Banyak di antara kita yang tanpa sadar telah membunuh saudara-saudari seiman kita secara spiritual.  Kita telah membunuh mereka dengan sikap atau kata-kata pedas kita.  Kita pun membunuh saudara-saudari kita dengan tindakan kita yang tanpa kasih sehingga mereka kecewa dan terluka, sehingga akhirnya mereka pun meninggalkan gereja atau pun persekutuan.  Apabila kita tidak peduli dengan orang lain, kita tidak akan mampu memenangkan jiwa bagi Kerajaan Allah.

    Ketika Allah akan menumpahkan amarahNya ke atas orang-orang Yerusalem, Ia berkata,  "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya."  (Yehezkiel 22:30).  Demikian juga dengan kekristenan masa kini, di mana banyak di antara kita yang tidak lagi mau peduli kepada orang lain.  Mencintai diri sendiri adalah prioritas yang lebih diutamakan dibandingkan mencintai Tuhan.

     Ketika Tuhan Yesus dan murid-murid selesai makan, Ia bertanya kepada Simon Petrus sampai tiga kali tentang menggembalakan domba-dombaNya.  "Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: 'Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?' Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: 'Apakah engkau mengasihi Aku?' Dan ia berkata kepada-Nya: 'Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.' Kata Yesus kepadanya: 'Gembalakanlah domba-domba-Ku'".  (Yohanes 21:17).  Sebagai hasilnya, Petrus mengasihi Tuhan Yesus selama dia hidup sampai kepada kematiannya.  Meski sempat gagal dalam mengiring Tuhan, Petrus akhirnya membuktikan diri sebagai orang yang setia kepada Tuhan dan mengerjakan tugas yang diamanatkan kepadanya sebagai penjala jiwa sampai akhir hidupnya.

     Saat ini Tuhan Yesus mengundang kita,  "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri."  (1 Petrus 5:2-3).

Orang yang mengasihi Tuhan dengan sungguh pasti akan menjaga dan mengasihi jiwa orang lain dengan tulus.