Baca: Yohanes 13:1-20
"sebab Aku telah memberikan suatu teladan seperti kamu, supaya kamu juga berbuat yang sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Yohanes 13:1
Alkitab mencatat: "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:6-8). Dia adalah Yesus Kristus, "...nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi," (Filipi 2:9-10). Pribadi Yesus tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun di dunia ini. Seberapa pun terhormatnya seseorang dengan titel yang berlapis-lapis atau seberapa hebat dia, sungguh tidak sebanding dengan kebesaran dan keagungan Yesus Kristus, karena Dia adalah Raja di atas segala raja, Tuhan segala tuhan. Namun Yesus tetap rendah hati dan rela melayani manusia. Bahkan Ia memberikan satu teladan yang luar biasa: rela membasuh kaki para muridNya, padahal Dia adalah Tuhan dan Guru Agung.
Lalu, siapakah kita ini? Kita hanyalah orang yang tak berarti. Dapatkah kita belajar dari teladan Yesus, mau melayani keluarga, kerabat, teman atau orang lain dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih sepertinya? Ketika melihat ada saudara kita yang lapar, sudikah kita mengulurkan tangan dan memberinya makan? Sewaktu melihat saudara kita tertimpa musibah, relakah kita menolongnya? Itulah yang dinamakan kasih, yaitu melihat kebutuhan orang lain sebagai kewajiban diri sendiri. Sesungguhnya pelayanan itu sangatlah sederhana! Tetapi dalam prakteknya, pelayanan juga tidak semudah diucapkan. Banyak orang melayani tapi enggan menanggalkan keakuannya; mau melayani tapi sulit melepaskan kehormatan atau kedudukannya. Melayani berarti rela menjadi hamba! Itulah pelayanan yang dilakukan Yesus! Tertulis: "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;" (Matius 20:26a-27). Maukah kita? Bukankah banyak orang mau melayani dengan harapan makin dikenal orang dan dihormati?
Mari kita memiliki hati seperti Yesus, rela melayani jiwa-jiwa dengan motivasi tulus dan benar!
"sebab Aku telah memberikan suatu teladan seperti kamu, supaya kamu juga berbuat yang sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Yohanes 13:1
Alkitab mencatat: "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:6-8). Dia adalah Yesus Kristus, "...nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi," (Filipi 2:9-10). Pribadi Yesus tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun di dunia ini. Seberapa pun terhormatnya seseorang dengan titel yang berlapis-lapis atau seberapa hebat dia, sungguh tidak sebanding dengan kebesaran dan keagungan Yesus Kristus, karena Dia adalah Raja di atas segala raja, Tuhan segala tuhan. Namun Yesus tetap rendah hati dan rela melayani manusia. Bahkan Ia memberikan satu teladan yang luar biasa: rela membasuh kaki para muridNya, padahal Dia adalah Tuhan dan Guru Agung.
Lalu, siapakah kita ini? Kita hanyalah orang yang tak berarti. Dapatkah kita belajar dari teladan Yesus, mau melayani keluarga, kerabat, teman atau orang lain dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih sepertinya? Ketika melihat ada saudara kita yang lapar, sudikah kita mengulurkan tangan dan memberinya makan? Sewaktu melihat saudara kita tertimpa musibah, relakah kita menolongnya? Itulah yang dinamakan kasih, yaitu melihat kebutuhan orang lain sebagai kewajiban diri sendiri. Sesungguhnya pelayanan itu sangatlah sederhana! Tetapi dalam prakteknya, pelayanan juga tidak semudah diucapkan. Banyak orang melayani tapi enggan menanggalkan keakuannya; mau melayani tapi sulit melepaskan kehormatan atau kedudukannya. Melayani berarti rela menjadi hamba! Itulah pelayanan yang dilakukan Yesus! Tertulis: "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;" (Matius 20:26a-27). Maukah kita? Bukankah banyak orang mau melayani dengan harapan makin dikenal orang dan dihormati?
Mari kita memiliki hati seperti Yesus, rela melayani jiwa-jiwa dengan motivasi tulus dan benar!
No comments:
Post a Comment