Baca: 2 Korintus 11:1-6
"Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." 2 Korintus 11:2
Bagaimana perasaan Saudara jika pacar, suami atau isteri kita tertarik kepada orang lain atau menjalin hubungan secara tersembunyi dengan orang lain? Kita pasti terbakar rasa cemburu, bukan? Mendengar kata 'cemburu' pasti kita akan menilainya sebagai sesuatu yang negatif, karena makna konotasi dari 'cemburu' adalah iri hati. Tapi kepada jemaat di Korintus ini Paulus mengatakan tentang kecemburuan ilahi. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, mereka telah 'dipertunangkan' dengan Kristus. Karena itu dituntut kesetiaan mutlak, jangan sampai mereka mendua hati dan tidak lagi setia kepada Tuhan. FirmanNya menegaskan, "...janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena Tuhan, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu." (Keluaran 34:14). Ayat ini jelas menyatakan bahwa Allah kita adalah Allah yang cemburu, yang tidak ingin milik kesayanganNya dimiliki oleh yang lain. Kata 'cemburu'disini bukan iri hati, karena cemburu yang memiliki arti iri hati biasanya disertai dengan suatu tindakan mengambil milik orang lain, karena ia tidak memilikinya.
Dalam Yakobus 4:4-5 dinyatakan bahwa Roh Allah yang ditempatkan dalam hati kita memiliki sifat cemburu. Karena itu kita harus menjaga perasaan Tuhan! Seringkali kita tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan selama ini telah menduakan hati Tuhan dan membuatNya cemburu. Tertulis: "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Jangan sampai Roh yang ada dalam diri kita cemburu oleh karena kita bersahabat dengan dunia ini: hati kita mulai condong kepada perkara-perkara dunia, materi dan kesenangan daging sehingga ibadah mulai terabaikan; saat teduh sering kita tunda-tunda karena capai dan sibuk. Tuhan tidak lagi menjadi prioritas utama hidup kita.
Hari ini kita diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang akan membangkitkan Dia cemburu. Tuhan sangat mengasihi kita, bahkan Dia rela mengorbankan nyawaNya bagi kita, masakan kita berpaling dari Dia dan lebih mengasihi dunia ini?
Supaya Tuhan tidak cemburu, marilah kita hidup berpadanan dengan Injil dan melayani Dia dengan kesungguhan hati.
"Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." 2 Korintus 11:2
Bagaimana perasaan Saudara jika pacar, suami atau isteri kita tertarik kepada orang lain atau menjalin hubungan secara tersembunyi dengan orang lain? Kita pasti terbakar rasa cemburu, bukan? Mendengar kata 'cemburu' pasti kita akan menilainya sebagai sesuatu yang negatif, karena makna konotasi dari 'cemburu' adalah iri hati. Tapi kepada jemaat di Korintus ini Paulus mengatakan tentang kecemburuan ilahi. Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan, mereka telah 'dipertunangkan' dengan Kristus. Karena itu dituntut kesetiaan mutlak, jangan sampai mereka mendua hati dan tidak lagi setia kepada Tuhan. FirmanNya menegaskan, "...janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena Tuhan, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu." (Keluaran 34:14). Ayat ini jelas menyatakan bahwa Allah kita adalah Allah yang cemburu, yang tidak ingin milik kesayanganNya dimiliki oleh yang lain. Kata 'cemburu'disini bukan iri hati, karena cemburu yang memiliki arti iri hati biasanya disertai dengan suatu tindakan mengambil milik orang lain, karena ia tidak memilikinya.
Dalam Yakobus 4:4-5 dinyatakan bahwa Roh Allah yang ditempatkan dalam hati kita memiliki sifat cemburu. Karena itu kita harus menjaga perasaan Tuhan! Seringkali kita tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan selama ini telah menduakan hati Tuhan dan membuatNya cemburu. Tertulis: "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Jangan sampai Roh yang ada dalam diri kita cemburu oleh karena kita bersahabat dengan dunia ini: hati kita mulai condong kepada perkara-perkara dunia, materi dan kesenangan daging sehingga ibadah mulai terabaikan; saat teduh sering kita tunda-tunda karena capai dan sibuk. Tuhan tidak lagi menjadi prioritas utama hidup kita.
Hari ini kita diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang akan membangkitkan Dia cemburu. Tuhan sangat mengasihi kita, bahkan Dia rela mengorbankan nyawaNya bagi kita, masakan kita berpaling dari Dia dan lebih mengasihi dunia ini?
Supaya Tuhan tidak cemburu, marilah kita hidup berpadanan dengan Injil dan melayani Dia dengan kesungguhan hati.
No comments:
Post a Comment