Baca: Mazmur 132:1-18
"Biarlah imam-imamMu berpakaian kebenaran, dan bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi!" Mazmur 132:9
Tuhan menciptakan kita untuk kemuliaan namaNya, artinya melalui kehidupan kita, kita dapat meninggikan dan memuliakan nama Tuhan. Jadi kita diciptakan untuk memuji Dia. Banyak orang Kristen yang tidak mengerti akan hal ini. Contoh sederhana: saat ibadah di gereja ada yang malas memuji Tuhan, malu mengangkat tangan dan mulut pun terasa terkunci. Takut dikatakan fanatik! Justru mereka yang tidak sungguh-sungguh memuji Tuhan dan mengolok-olok teman lain dengan kata fanatik, dialah yang harus bertobat.
Mari perhatikan. Pujian adalah bidang kehidupan orang percaya. Alkitab menegaskan, "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!" (Mazmur 150:6). Hanya orang mati saja yang tidak dapat memuji Tuhan. Selama kita masih bernafas kita harus menggunakan setiap nafas kita untuk memuji Tuhan. Atau mungkin kita berkata, "Ah, memuji Tuhan itu tidak harus bersuara atau bersorak-sorai. Cukup di dalam hati saja." Memuji Tuhan di dalam hati saja tidak cukup. Kita harus memiliki pujian di mulut kita seperti kata Daud, "Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepadaNya tetap di dalam mulutku." (Mazmur 34:2). Jadi kita tak dapat bersorak-sorai dan berdiam diri sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Pujian dapat menggerakkan kuasa sorga dinyatakan dalam kehidupan kita. Saat pujian dinaikkan, saat itu pula kemuliaan Tuhan melawat kita, karena "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Kita harus berusaha menyingkirkan semua hambatan yang membuat kita merasa canggung atau enggan memuji Tuhan, serta mempersilahkan Roh Kudus bekerja melalui diri kita. Ketika kita bersemangat dan memiliki totalitas saat memuji Tuhan kita akan tampak asing, dianggap aneh atau bahkan diejek dan direndahkan oleh orang-orang yang tidak mengerti kebenaran firman Tuhan. Sebaliknya kita patut bersyukur karena kita akan tampak indah di hadapan Tuhan.
Karena itu pujilah Tuhan di setiap waktu, jangan hanya saat berada di gereja atau di persekutuan, tetapi dijam-jam pribadi kita di rumah dan di mana pun kita berada. Latihlah mulut dan hati kita untuk memuji Tuhan karena kita diciptakan untuk tujuan itu.
"Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajahMu;" Mazmur 89:16
"Biarlah imam-imamMu berpakaian kebenaran, dan bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi!" Mazmur 132:9
Tuhan menciptakan kita untuk kemuliaan namaNya, artinya melalui kehidupan kita, kita dapat meninggikan dan memuliakan nama Tuhan. Jadi kita diciptakan untuk memuji Dia. Banyak orang Kristen yang tidak mengerti akan hal ini. Contoh sederhana: saat ibadah di gereja ada yang malas memuji Tuhan, malu mengangkat tangan dan mulut pun terasa terkunci. Takut dikatakan fanatik! Justru mereka yang tidak sungguh-sungguh memuji Tuhan dan mengolok-olok teman lain dengan kata fanatik, dialah yang harus bertobat.
Mari perhatikan. Pujian adalah bidang kehidupan orang percaya. Alkitab menegaskan, "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya!" (Mazmur 150:6). Hanya orang mati saja yang tidak dapat memuji Tuhan. Selama kita masih bernafas kita harus menggunakan setiap nafas kita untuk memuji Tuhan. Atau mungkin kita berkata, "Ah, memuji Tuhan itu tidak harus bersuara atau bersorak-sorai. Cukup di dalam hati saja." Memuji Tuhan di dalam hati saja tidak cukup. Kita harus memiliki pujian di mulut kita seperti kata Daud, "Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepadaNya tetap di dalam mulutku." (Mazmur 34:2). Jadi kita tak dapat bersorak-sorai dan berdiam diri sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Pujian dapat menggerakkan kuasa sorga dinyatakan dalam kehidupan kita. Saat pujian dinaikkan, saat itu pula kemuliaan Tuhan melawat kita, karena "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Kita harus berusaha menyingkirkan semua hambatan yang membuat kita merasa canggung atau enggan memuji Tuhan, serta mempersilahkan Roh Kudus bekerja melalui diri kita. Ketika kita bersemangat dan memiliki totalitas saat memuji Tuhan kita akan tampak asing, dianggap aneh atau bahkan diejek dan direndahkan oleh orang-orang yang tidak mengerti kebenaran firman Tuhan. Sebaliknya kita patut bersyukur karena kita akan tampak indah di hadapan Tuhan.
Karena itu pujilah Tuhan di setiap waktu, jangan hanya saat berada di gereja atau di persekutuan, tetapi dijam-jam pribadi kita di rumah dan di mana pun kita berada. Latihlah mulut dan hati kita untuk memuji Tuhan karena kita diciptakan untuk tujuan itu.
"Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajahMu;" Mazmur 89:16
No comments:
Post a Comment