"Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus." Galatia 3:27
Sebagai umat pilihan Tuhan yang dirancang untuk tujuan mulia, kita pun harus mau dan siap diproses dan dibentuk Tuhan sebagaimana ketika Tuhan memilih dan menetapkan 12 orang murid sebagai mitra kerjaNya selama 3,5 tahun di bumi. Ia berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19). Mereka tidak langsung diutus untuk menjangkau jiwa-jiwa, tapi mereka terlebih dahulu diajar, dilatih dan dipersiapkan Tuhan secara khusus sampai akhirnya dipercaya untuk mengemban Amanat AgungNya. Awal kehidupan murid Kristus harus dimulai dengan mengerti apa artinya menjadi Kristen, sebab ada banyak orang Kristen yang sudah lama menjadi Kristen tetapi belum mengerti tujuan dan arti hidupnya sebagai orang Kristen.
Jika kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul, sebutan murid ditujukan kepada orang percaya yang menunjukkan karakteristik tertentu, yaitu memiliki sifat atau karakter seperti Kristus. Menjadi Kristen bertahun-tahun namun jika tindakan atau perbuatan kita tidak mencerminkan sifat atau karakter Kristus, layakkah kita ini disebut murid Kristus? Apa arti kata murid? Murid adalah seseorang yang mengikatkan dirinya atau memiliki komitmen terhadap orang lain untuk memperoleh pengetahuan, baik itu secara teori dan juga praktek; seorang yang mau mendisiplinkan diri untuk belajar dan mau diajar oleh gurunya. Menjadi murid Kristus adalah panggilan Tuhan bagi setiap orang percaya. Kita yang telah menerima keselamatan secara cuma-cuma dari Tuhan harus melangkah ke tingkat selanjutnya yaitu menjadi muridNya. Dengan demikian menjadi murid Kristus berarti memiliki komitmen dan mendisiplinkan diri untuk belajar dan mau diajar oleh guru kita, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Ia adalah Guru Agung kita, dan untuk bisa memahami apa kehendak Sang Guru, kita membutuhkan Roh Kudus. "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Matius 16:24 mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
Jadi seorang murid Yesus yang sejati adalah orang yang mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia.
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Matius 16:24
Ada tiga perkara yang harus kita lakukan supaya kita layak disebut sebagai murid Yesus. Di antaranya adalah: menyangkal diri, berarti mehyangkal keinginan daging kita: ego, ambisi, pikiran, perasaan dan kehendak diri sendiri, lalu bertekad melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Pada saat kita berkomitmen untuk menjadi murid Yesus kita sedang belajar untuk berpikir, berperasaan, dan berkehendak seperti Tuhan Yesus (baca Filipi 2:5). Namun banyak orang Kristen yang sulit sekali menyangkal diri. Contoh simpelnya dalam hal berdoa dan membaca Alkitab. Seringkali kita malas melakukan, atau kita kerjakan sambil lalu saja termasuk dalam hal melayani Tuhan, di mana kita menunjukkan sikap ogah-ogahan dan tak bersemangat dengan berbagai alasan: capai, lembur kerja, tidak punya talenta dan sebagainya.
Memikul salib berarti mau menderita bagi Kristus. "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29). Menderita bisa berupa perlakuan tidak adil, dibenci, dikucilkan, diintimidasi oleh orang lain karena status kita sebagai pengikut Kristus. "Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung...Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya." (1 Petrus 2:19-21).
Mengikut Yesus artinya taat melakukan firman Tuhan. "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku." (Yohanes 8:31). Saat kita taat melakukan firmanNya kita sedang melangkah menuju standar seperti Yesus. "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya," (Roma 8:29).
"Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya." Lukas 6:40
Sebagai umat pilihan Tuhan yang dirancang untuk tujuan mulia, kita pun harus mau dan siap diproses dan dibentuk Tuhan sebagaimana ketika Tuhan memilih dan menetapkan 12 orang murid sebagai mitra kerjaNya selama 3,5 tahun di bumi. Ia berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19). Mereka tidak langsung diutus untuk menjangkau jiwa-jiwa, tapi mereka terlebih dahulu diajar, dilatih dan dipersiapkan Tuhan secara khusus sampai akhirnya dipercaya untuk mengemban Amanat AgungNya. Awal kehidupan murid Kristus harus dimulai dengan mengerti apa artinya menjadi Kristen, sebab ada banyak orang Kristen yang sudah lama menjadi Kristen tetapi belum mengerti tujuan dan arti hidupnya sebagai orang Kristen.
Jika kita baca dalam kitab Kisah Para Rasul, sebutan murid ditujukan kepada orang percaya yang menunjukkan karakteristik tertentu, yaitu memiliki sifat atau karakter seperti Kristus. Menjadi Kristen bertahun-tahun namun jika tindakan atau perbuatan kita tidak mencerminkan sifat atau karakter Kristus, layakkah kita ini disebut murid Kristus? Apa arti kata murid? Murid adalah seseorang yang mengikatkan dirinya atau memiliki komitmen terhadap orang lain untuk memperoleh pengetahuan, baik itu secara teori dan juga praktek; seorang yang mau mendisiplinkan diri untuk belajar dan mau diajar oleh gurunya. Menjadi murid Kristus adalah panggilan Tuhan bagi setiap orang percaya. Kita yang telah menerima keselamatan secara cuma-cuma dari Tuhan harus melangkah ke tingkat selanjutnya yaitu menjadi muridNya. Dengan demikian menjadi murid Kristus berarti memiliki komitmen dan mendisiplinkan diri untuk belajar dan mau diajar oleh guru kita, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Ia adalah Guru Agung kita, dan untuk bisa memahami apa kehendak Sang Guru, kita membutuhkan Roh Kudus. "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Matius 16:24 mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
Jadi seorang murid Yesus yang sejati adalah orang yang mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia.
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Matius 16:24
Ada tiga perkara yang harus kita lakukan supaya kita layak disebut sebagai murid Yesus. Di antaranya adalah: menyangkal diri, berarti mehyangkal keinginan daging kita: ego, ambisi, pikiran, perasaan dan kehendak diri sendiri, lalu bertekad melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Pada saat kita berkomitmen untuk menjadi murid Yesus kita sedang belajar untuk berpikir, berperasaan, dan berkehendak seperti Tuhan Yesus (baca Filipi 2:5). Namun banyak orang Kristen yang sulit sekali menyangkal diri. Contoh simpelnya dalam hal berdoa dan membaca Alkitab. Seringkali kita malas melakukan, atau kita kerjakan sambil lalu saja termasuk dalam hal melayani Tuhan, di mana kita menunjukkan sikap ogah-ogahan dan tak bersemangat dengan berbagai alasan: capai, lembur kerja, tidak punya talenta dan sebagainya.
Memikul salib berarti mau menderita bagi Kristus. "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29). Menderita bisa berupa perlakuan tidak adil, dibenci, dikucilkan, diintimidasi oleh orang lain karena status kita sebagai pengikut Kristus. "Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung...Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya." (1 Petrus 2:19-21).
Mengikut Yesus artinya taat melakukan firman Tuhan. "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku." (Yohanes 8:31). Saat kita taat melakukan firmanNya kita sedang melangkah menuju standar seperti Yesus. "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya," (Roma 8:29).
"Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya." Lukas 6:40
No comments:
Post a Comment