Mazmur 44:1-27
"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu." Mazmur 44:7-8
Siapa dan apa yang menjadi andalan Saudara dalam menjalani hidup ini, terlebih ketika menghadapi masalah dan pergumulan? Orangtua, suami, isteri, bos, jabatan atau harta kekayaan? Simak ayat ini: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari Tuhan." (Yesaya 31:1).
Bangsa Israel memiliki pengalaman yang luar biasa di sepanjang perjalanannya menuju Tanah Perjanjian. Kemenangan selalu mereka raih ketika berperang melawan bangsa mana pun selama mereka senantiasa mengandalkan Tuhan. Jadi hanya karena campur tangan Tuhanlah bangsa Israel tampil sebagai pemenang di setiap peperangan. Tanpa Tuhan, itu mustahil! Prajurit, panah, pedang dan kereta berkuda tak menjamin kemenangan, "...tetapi Engkaulah (Tuhan) yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami," Benar sekali! Ketika kita mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan penuh kepadaNya saat dalam masalah/pergumulan, kita tidak akan pernah dikecewakan. Sebaliknya, kekecewaan acapkali menjadi jawaban ketika kita mengandalkan manusia dan apa yang ada pada kita (harta kekayaan). Siapa yang kebal terhadap masalah? Tak ada! Justru seringkali masalah begitu mempengaruhi hidup kita sehingga kita pun tak berdaya dan makin tenggelam di dalamnya.
Mari belajar dari Daud, orang yang diurapi oleh Tuhan. Tidak jauh berbeda dengan kita, kehidupan Daud pun tak luput dari masalah/pergumulan. Suatu ketika Daud harus menghadapi pergumulan yang sangat berat, yang secara manusia tidak akan mungkin mampu diatasinya. Kalau kita baca dalam 1 Samuel 17 ada peristiwa heroik terjadi: Daud seorang muda yang sangat sederhana harus berhadapan dengan Goliat, pahlawan kebanggaan bangsa Filistin. Ditinjau dari sudut mana pun Goliat memiliki kelebihan segala-galanya jika dibandingkan dengan Daud.
"Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami, dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu." Mazmur 44:7-8
Siapa dan apa yang menjadi andalan Saudara dalam menjalani hidup ini, terlebih ketika menghadapi masalah dan pergumulan? Orangtua, suami, isteri, bos, jabatan atau harta kekayaan? Simak ayat ini: "Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari Tuhan." (Yesaya 31:1).
Bangsa Israel memiliki pengalaman yang luar biasa di sepanjang perjalanannya menuju Tanah Perjanjian. Kemenangan selalu mereka raih ketika berperang melawan bangsa mana pun selama mereka senantiasa mengandalkan Tuhan. Jadi hanya karena campur tangan Tuhanlah bangsa Israel tampil sebagai pemenang di setiap peperangan. Tanpa Tuhan, itu mustahil! Prajurit, panah, pedang dan kereta berkuda tak menjamin kemenangan, "...tetapi Engkaulah (Tuhan) yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami," Benar sekali! Ketika kita mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan penuh kepadaNya saat dalam masalah/pergumulan, kita tidak akan pernah dikecewakan. Sebaliknya, kekecewaan acapkali menjadi jawaban ketika kita mengandalkan manusia dan apa yang ada pada kita (harta kekayaan). Siapa yang kebal terhadap masalah? Tak ada! Justru seringkali masalah begitu mempengaruhi hidup kita sehingga kita pun tak berdaya dan makin tenggelam di dalamnya.
Mari belajar dari Daud, orang yang diurapi oleh Tuhan. Tidak jauh berbeda dengan kita, kehidupan Daud pun tak luput dari masalah/pergumulan. Suatu ketika Daud harus menghadapi pergumulan yang sangat berat, yang secara manusia tidak akan mungkin mampu diatasinya. Kalau kita baca dalam 1 Samuel 17 ada peristiwa heroik terjadi: Daud seorang muda yang sangat sederhana harus berhadapan dengan Goliat, pahlawan kebanggaan bangsa Filistin. Ditinjau dari sudut mana pun Goliat memiliki kelebihan segala-galanya jika dibandingkan dengan Daud.
1 Samuel 17:40-58
"Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." 1 Samuel 17:45
Goliat memiliki perawakan seperti raksasa: "Tingginya enam hasta sejengkal. Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya." (1 Samuel 17:4b-7a). Melihat Goliat lengkap dengan perlengkapan perangnya, wajar jika Saul menyuruh Daud mengenakan baju perang layaknya prajurit siap berperang. Tapi usulan itu ditolak Daud, "'Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.' Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:39b). Akhirnya hanya berbekal tongkat di tangan, lima batu licin dan umban, Daud dengan penuh keberanian maju berperang.
Mengapa Daud begitu yakin? Tindakan Daud ini bukanlah tindakan nekat atau untung-untungan, tapi ini adalah tindakan iman karena ia percaya bahwa ada Tuhan yang menyertainya. Jika kita mengandalkan Tuhan dan mempercayai Dia sebagai pihak yang memberikan kemenangan, kuasaNya akan bekerja melampaui logika manusia sehingga kemenangan pun menjadi milik kita, karena "...Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing." (1 Samuel 17:47a). Tuhan memiliki 1001 cara untuk menolong kita, dan caraNya itu selalu heran dan ajaib. Ada tertulis, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Goliat merupakan gambaran dari masalah dan ujian yang seringkali kita hadapi. Besarnya masalah yang kita alami laksana 'Goliat' yang rasa-rasanya tidak mungkin kita kalahkan. Belum lagi kata-kata negatif yang selalu dibisikkan Iblis ke telinga kita semakin membuat kita pesimis, kuatir, takut dan akhirnya putus asa...
Kita pun menjadi lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang Mahadahsyat dan tak terbatas kuasaNya.
"Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." 1 Samuel 17:45
Goliat memiliki perawakan seperti raksasa: "Tingginya enam hasta sejengkal. Ketopong tembaga ada di kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini lima ribu syikal tembaga. Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya." (1 Samuel 17:4b-7a). Melihat Goliat lengkap dengan perlengkapan perangnya, wajar jika Saul menyuruh Daud mengenakan baju perang layaknya prajurit siap berperang. Tapi usulan itu ditolak Daud, "'Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya.' Kemudian ia menanggalkannya." (1 Samuel 17:39b). Akhirnya hanya berbekal tongkat di tangan, lima batu licin dan umban, Daud dengan penuh keberanian maju berperang.
Mengapa Daud begitu yakin? Tindakan Daud ini bukanlah tindakan nekat atau untung-untungan, tapi ini adalah tindakan iman karena ia percaya bahwa ada Tuhan yang menyertainya. Jika kita mengandalkan Tuhan dan mempercayai Dia sebagai pihak yang memberikan kemenangan, kuasaNya akan bekerja melampaui logika manusia sehingga kemenangan pun menjadi milik kita, karena "...Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing." (1 Samuel 17:47a). Tuhan memiliki 1001 cara untuk menolong kita, dan caraNya itu selalu heran dan ajaib. Ada tertulis, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Goliat merupakan gambaran dari masalah dan ujian yang seringkali kita hadapi. Besarnya masalah yang kita alami laksana 'Goliat' yang rasa-rasanya tidak mungkin kita kalahkan. Belum lagi kata-kata negatif yang selalu dibisikkan Iblis ke telinga kita semakin membuat kita pesimis, kuatir, takut dan akhirnya putus asa...
Kita pun menjadi lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang Mahadahsyat dan tak terbatas kuasaNya.
No comments:
Post a Comment