HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Sunday, May 6, 2012

Memikul Salib

* Markus 8:24-38
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."

* Matius 16:24-28
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
16:25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
16:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya."


Lukas 9:23-37
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
TR, ελεγεν δε προς παντας ει τις θελει οπισω μου ελθειν απαρνησασθω εαυτον και αρατω τον σταυρον αυτου καθ ημεραν και ακολουθειτω μοι
Translit interlinear, elegen {Dia berkata} de {dan} pros {kepada} pantas {semua} ei {jika} tis {seseorang} thelei {ia mau} opisô {sesudah} mou {-Ku} elthein {datang} aparnêsasthô {sangkallah ia (hendaklah ia tidak mengindahkan)} heauton {dirinya sendiri} kai {dan} aratô {mengangkat} ton stauron {salib} autou {-nya} kath hêmeran {setiap hari} kai {dan} akoloutheitô {hendaklah ia mengikuti} moi {Aku}

9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
9:26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.
9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah."



"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku". Pengertian perkataan ini diterapkan pada keadaan-keadaan yang tidak menyenangkan sebagai konsekwensi menjadi murid Yesus. Dalam ketiga Injil Sinoptik, kata-kata Tuhan Yesus ini diucapkan setelah pengakuan Petrus di Kaesaria Filipi, peringatan pertama Tuhan Yesus tentang penderitaanNya yang bakal terjadi. Teguran Petrus pada berita kesengsaraan Yesus mengundang 'kemarahan' Tuhan Yesus. Sepertinya Tuhan Yesus berkata kepada mereka : "Apakah engkau tetap mengakuiKu sebagai Mesias?. Kamu tetap mau mengikut Aku? Jika demikian, kamu harus menyadari benar-benar kemana Aku akan pergi. Dan kamu harus menyadari benar-benar kemana Aku akan pergi. Dan kamu harus mengerti bahwa dengan mengikut Aku kamu akan kesana juga".
Anak Manusia menghadapi kematian dengan kekerasan; apakah mereka siap menghadapi itu juga? Bagaimana kalau kematian dengan kekerasan itu ternyata kematian diatas salib? Apakah mereka siap untuk itu?.

"Memikul salib", Yunani 'aratô ton stauron' memiliki bentuk imperatif, berasal dari kata 'airô', mengangkat (misalnya batu dari tanah; ikan dari dalam laut), meletakkan beban di pundak sendiri, memikul beban yang sudah ada dan membawanya (misalnya dengan maksud memindahkan ke tempat lain).

Salib Kristus merupakan lambang penderitaan (1 Petrus 2:21; 4:13), kematian (Kisah Para Rasul 10:39), kehinaan (Ibrani 12:2), cemoohan (Matius 27:39), penolakan (1 Petrus 2:4) serta penyangkalan diri (Matius 16:24).

Dalam pemerintahan Romawi waktu itu, pemandangan seseorang yang digiring ke tempat penyaliban di depan umum merupakan hal yang sudah dikenal. Orang terhukum itu biasanya harus memikul sendiri kayu yang melintang "patibulum" dari salibnya, waktu ia berjalan menyongsong kematiannya. Itulah gambaran yang akan muncul dalam benak orang-orang yang mendengar perkataan Tuhan Yesus. Bila mereka tidak siap menanggung akibat semacam itu sebagai murid Kristus, baiklah mereka undur selagi waktu masih ada. Tetapi ada baiknya mereka mempertimbangkan pilihan mereka dalam neraca Kerajaan Allah : [u]"Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya"[/i] (Markus 8:35).

Hampir semua dari mereka yang mendengar kata-kata ini mengalami kebenarannya. Memang tidak semua dari mereka disalibkan. Tetapi kita tahu bahwa Petrus mengalaminya. Dan murid pertama yang emngalami kehilangan nyawa karena mengikut Tuhan Yesus adalah Yakobus bin Zebedeus saudara Yoahnes, ia dipancung kepalanya (Kisah 12:2). Inilah yang dimaksud Tuhan Yesus dengan 'memikul salib' yaitu mengalami aniaya dan kematian oleh karena Kristus.

Lukas menuliskan kata-kata ini dengan lebih tegas sbb : "ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Lukas 9:23). Seorang murid Tuhan Yesus yang belakangan, yang tidak hadir untuk mendengar kata-kata ini secara pribadi, mengerti dengan penuh apa artinya dan ia menekankan aspek ini dengan menulis :
* 1 Korintus 15:31
Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar.

Artinya, 'tiap-tiap hari, Paulus ini terbuka untuk menanggung resiko kematian demi Kristus'.

* 2 Korintus 4:10-11
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

Tentang dirinya sendiri dan sesama rasul, ia berkata sebagai 'senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami', dan ia menerangkan maksud kata-katanya itu dengan mengatakan 'sebab kami yang masih hidup ini terus menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata didalam tubuh kami yang fana ini '.

Dalam bagian lain ia menyatakan 'pengenalan akan Kristus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya ', yang oleh karena Kristus, Paulus telah kehilangan segala sesuatu. Dan ia berkata tentang kerinduannya yang membara:

* Filipi 3:8,10
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,
3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,


Sebagai warga negara Roma, Paulus tidak dapat dikenakan hukuman salib, tetapi ia tahu dan mengalami apa artinya 'memikul salibnya setiap hari' dan mengikut Yesus.

Kata-kata Tuhan Yesus tentang perlunya seseorang menyangkal dirinya jika ia ingin menjadi muridNya harus dimengerti dalam arti yang sama. "Menyangkal diri", 'aparnêsasthô' adalah bentuk imperatif (perintah atau larangan) yang berasal dari kata 'aparneomai', "membantah", menyatakan bahwa seseorang tidak kenal atau berhubungan dengan orang lain; melupakan diri sendiri, kehilangan keinginan diri sendiri. Menyangkal diri bukan berarti meninggalkan atau menyerahkan sesuatu. Menyangkal diri berarti dengan tegas mengatakan 'tidak!' kepada diri sendiri, suka atau tidak suka, kepada apa yang paling dekat dan paling disayangi demi Kristus.

Apabila kita sebagai orang percaya mengangkat salib kita dan mengikut Yesus, maka kita menyangkal diri (Lukas 14:26-27) dan mengabdikan diri kepada aneka ragam pergumulan dan penderitaan.




Amin.

No comments:

Post a Comment