Itu adalah pandangan yang keliru. Memang ada peristiwa-peristiwa di mana baptisan Roh Kudus disertai dengan bahasa Roh/lidah (Kis 2:4 ; Kis 10:44-46 ; Kis 19:6 dan mungkin juga Kis 8:17,18) tetapi ada juga peristiwa-peristiwa di mana baptisan Roh Kudus tidak disertai bahasa Roh/lidah. Misalnya : Kis 2:41 ; Kis 8:36-38 ; Kis 16:14-15 ; Kis 16:31-33. Orang-orang dalam peristiwa-peristiwa ini pasti menerima Roh Kudus, khususnya 3000 orang dalam Kis 2:41, karena itulah yang dijanjikan oleh Petrus, yang dalam Kis 2:38 berkata: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus”. Tetapi tidak satupun di antara orang-orang itu yang berbicara dalam bahasa roh bukan? Bahkan orang yang dipenuhi Roh Kudus pun tidak mesti berbahasa roh. Contohnya Stefanus (Kis 6:8-8:1a). Dalam Kis 7:55 dikatakan bahwa ia penuh dengan Roh Kudus, tetapi tidak pernah dikatakan bahwa ia berbicara dalam bahasa roh! Jadi ajaran yang mengatakan bahwa tanda dari baptisan Roh Kudus/kepenuhan Roh Kudus harus berbahasa roh adalah ajaran yang tidak Alkitabiah.
No comments:
Post a Comment