Yohanes 14:15-24
"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." Yohanes 14:23
Sebagai orang percaya kita pasti akan tersinggung dan marah jika ada yang mengatakan, "Kamu tidak mengasihi Tuhan!" Dengan berbagai alasan kita akan menegaskan bahwa kita ini sangat mengasihi Tuhan, plus menyertakan 'bukti-bukti' untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan: "Aku sudah melayani Tuhan sebagai guru sekolah Minggu, Worship Leader, singer, tim penginjilan, tim musik di gereja, aktif di persekutuan-persekutuan doa, donatur gereja." dan sebagainya. Bukankah ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan?
Tidak sedikit orang Kristen terlibat dalam pelayanan bukan karena ia mengasihi Tuhan, tapi karena ada motivasi lain di balik itu: ingin mencari nama (popularitas) diri sendiri, uang, rutinitas atau juga karena terpaksa. Ada tertulis: "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku." (Matius 15:8). Mengasihi Tuhan tidaklah cukup hanya sekedar diucapkan atau sebatas melalui kegiatan kerohanian yang kita lakukan. Kita harus membuktikan kasih kita kepada Tuhan melalui perbuatan dan tindakan nyata. FirmanNya menegaskan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15).
Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa seseorang mengasihi Tuhan: 1. Ia bersukacita melakukan firman Tuhan. Kita menaati firman Tuhan bukan karena terpaksa atau dengan sedih hati, tapi penuh sukacita. 2. Ia memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Jika kita mengasihi seseorang, kita akan menyediakan waktu terbaik untuk dia walau hanya sekedar untuk ngobrol atau jalan-jalan. Tertulis: "...Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." 3. Ia tetap kuat di tengah pencobaan. Seberat apa pun masalah yang dialami, sikap hatinya tetap positif karena dia tahu persis bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,..." (Roma 8:28). 4. Ia memiliki kehidupan dalam kasih. Dikatakan, "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (1 Yohanes 4:21).
Kasih yang berkenan kepada Tuhan bukan sekedar diucapkan di mulut saja, tetapi dibuktikan melalui sikap hidup kita yaitu ketaatan.
"Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." Yohanes 14:23
Sebagai orang percaya kita pasti akan tersinggung dan marah jika ada yang mengatakan, "Kamu tidak mengasihi Tuhan!" Dengan berbagai alasan kita akan menegaskan bahwa kita ini sangat mengasihi Tuhan, plus menyertakan 'bukti-bukti' untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan: "Aku sudah melayani Tuhan sebagai guru sekolah Minggu, Worship Leader, singer, tim penginjilan, tim musik di gereja, aktif di persekutuan-persekutuan doa, donatur gereja." dan sebagainya. Bukankah ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa kita mengasihi Tuhan?
Tidak sedikit orang Kristen terlibat dalam pelayanan bukan karena ia mengasihi Tuhan, tapi karena ada motivasi lain di balik itu: ingin mencari nama (popularitas) diri sendiri, uang, rutinitas atau juga karena terpaksa. Ada tertulis: "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku." (Matius 15:8). Mengasihi Tuhan tidaklah cukup hanya sekedar diucapkan atau sebatas melalui kegiatan kerohanian yang kita lakukan. Kita harus membuktikan kasih kita kepada Tuhan melalui perbuatan dan tindakan nyata. FirmanNya menegaskan, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15).
Ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa seseorang mengasihi Tuhan: 1. Ia bersukacita melakukan firman Tuhan. Kita menaati firman Tuhan bukan karena terpaksa atau dengan sedih hati, tapi penuh sukacita. 2. Ia memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Jika kita mengasihi seseorang, kita akan menyediakan waktu terbaik untuk dia walau hanya sekedar untuk ngobrol atau jalan-jalan. Tertulis: "...Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." 3. Ia tetap kuat di tengah pencobaan. Seberat apa pun masalah yang dialami, sikap hatinya tetap positif karena dia tahu persis bahwa "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,..." (Roma 8:28). 4. Ia memiliki kehidupan dalam kasih. Dikatakan, "Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (1 Yohanes 4:21).
Kasih yang berkenan kepada Tuhan bukan sekedar diucapkan di mulut saja, tetapi dibuktikan melalui sikap hidup kita yaitu ketaatan.
No comments:
Post a Comment