Lukas 14:28-35
"Segala siapakah di antara kamu yang mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" Lukas 14:28
Suatu keinginan atau harapan untuk mencapai sesuatu pasti tak luput dari sebuah perencanaan yang matang, jika kita ingin meraih hasil yang maksimal. Jadi dalam segala hal, alangkah bijaknya jika kita membuat perencanaan terlebih dahulu sebagai bahan acuan dan pertimbangan terhadap sesuatu yang hendak dilakukan. Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa sebuah perencanaan yang baik sudah merupakan atau sama dengan separuh dari pekerjaan itu sendiri. Contoh: dalam hal keuangan. Ketika liburan sekolah tiba dan kita hendak berpergian ke luar kota, mau tidak mau kita pun pasti membuat rencana: pergi naik apa? Berapa biaya yang harus kita siapkan? Sudahkah kita mem-booking tempat untuk menginap? Apalagi saat-saat ini semua harga kebutuhan sangat tinggi, kita pun harus berpikir ekstra dalam mengatur keuangan kita, jangan sampai pengeluaran lebih besar dibanding dengan pemasukan.
Firman Tuhan mengajar kita untuk membuat perencanaan keuangan dengan baik. Sebab, jika kita besar pasak daripada tiang, peluang untuk berhutang akan terbuka; semakin kita memiliki banyak utang, keuangan kita jelas akan semakin amburadul. Oleh karena itu belajarlah untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan untuk berkat-berkat yang telah kita terima. Sebesar atau sekecil apa pun berkat yang kita terima patutlah disyukuri. Alkitab menasihati: "...cukupkanlah dirimu dengan gajimu." (Lukas 3:14b), dan "...ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Timotius 6:6); jadi "...asal ada makanan dan pakaian, cukuplah." (1 Timotius 6:8).
Sudahkah kita merencanakan keuangan kita dengan baik? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memprioritaskan persepulahan terlebih dahulu ketika kita menerima berkat dari Tuhan (baca Maleakhi 3:10). Kemudian buatlah anggaran untuk semua kebutuhan yang ada dan sesuaikan itu dengan pemasukan. Ingat, jangan membuat anggaran yang melebihi pemasukan; setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang kita buat. Karena itu kita harus bisa memilah mana itu kebutuhan dan mana itu keinginan.
Membuat perencanaan keuangan itu Alkitabiah; kuasailah dirimu dan jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi orang lain karena kita berhutang sana-sini!
"Segala siapakah di antara kamu yang mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" Lukas 14:28
Suatu keinginan atau harapan untuk mencapai sesuatu pasti tak luput dari sebuah perencanaan yang matang, jika kita ingin meraih hasil yang maksimal. Jadi dalam segala hal, alangkah bijaknya jika kita membuat perencanaan terlebih dahulu sebagai bahan acuan dan pertimbangan terhadap sesuatu yang hendak dilakukan. Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa sebuah perencanaan yang baik sudah merupakan atau sama dengan separuh dari pekerjaan itu sendiri. Contoh: dalam hal keuangan. Ketika liburan sekolah tiba dan kita hendak berpergian ke luar kota, mau tidak mau kita pun pasti membuat rencana: pergi naik apa? Berapa biaya yang harus kita siapkan? Sudahkah kita mem-booking tempat untuk menginap? Apalagi saat-saat ini semua harga kebutuhan sangat tinggi, kita pun harus berpikir ekstra dalam mengatur keuangan kita, jangan sampai pengeluaran lebih besar dibanding dengan pemasukan.
Firman Tuhan mengajar kita untuk membuat perencanaan keuangan dengan baik. Sebab, jika kita besar pasak daripada tiang, peluang untuk berhutang akan terbuka; semakin kita memiliki banyak utang, keuangan kita jelas akan semakin amburadul. Oleh karena itu belajarlah untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan untuk berkat-berkat yang telah kita terima. Sebesar atau sekecil apa pun berkat yang kita terima patutlah disyukuri. Alkitab menasihati: "...cukupkanlah dirimu dengan gajimu." (Lukas 3:14b), dan "...ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Timotius 6:6); jadi "...asal ada makanan dan pakaian, cukuplah." (1 Timotius 6:8).
Sudahkah kita merencanakan keuangan kita dengan baik? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memprioritaskan persepulahan terlebih dahulu ketika kita menerima berkat dari Tuhan (baca Maleakhi 3:10). Kemudian buatlah anggaran untuk semua kebutuhan yang ada dan sesuaikan itu dengan pemasukan. Ingat, jangan membuat anggaran yang melebihi pemasukan; setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang kita buat. Karena itu kita harus bisa memilah mana itu kebutuhan dan mana itu keinginan.
Membuat perencanaan keuangan itu Alkitabiah; kuasailah dirimu dan jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi orang lain karena kita berhutang sana-sini!
No comments:
Post a Comment