Mazmur 104:1-35
"Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada." Mazmur 104:33
Memuji-muji Tuhan bukanlah dikhususkan bagi orang-orang Kristen yang bersuara bagus, sudah rekaman atau memiliki album, atau yang sudah terlibat dalam pelayanan sebagai worship leader atau singer. Menyanyi, menaikkan pujian bagi Tuhan dan membesarkan namaNya adalah bagian dari ibadah orang percaya tanpa terkecuali, baik itu anak-anak, pemuda atau juga orang dewasa. Oleh karena itu semua orang yang percaya harus memuji-muji Tuhan dengan segenap hati. Pemazmur berkata, "Biarlah segala yang yang bernafas memuji Tuhan!" (Mazmur 150:6). Tuhan tidak menilai seberapa bagus suara kita, tapi yang Dia nilai adalah kesungguhan hati kita dalam memuji Tuhan. Pujian yang keluar dari hati, sekali pun suaranya kurang bagus, tidak menjadi masalah bagi Tuhan. Di Perjanjian Lama pun umat Tuhan selalu bermazmur bagi Dia dalam puji-pujian. Dan kitab Mazmur ini adalah buku pujian bagi bangsa Israel.
Ketika bangsa Israel berperang melawan musuh, mereka menyanyi bagi Tuhan dan tampil sebagai pemenang. Perhatikan! Setelah bangsa Israel terlepas dari tangan pasukan Firaun dan mengalami mujizat yang luar biasa, di mana Tuhan menuntun mereka menyeberangi Laut Teberau dengan caraNya yang ajaib, mereka bersorak-sorai dan memuji-muji Tuhan. "Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dileparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi ekselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan itulah nama-Nya. Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau." (Keluaran 15:1-4).
Tuhan menghendaki kita agar senantiasa memuji-muji Tuhan. Daud adalah orang mengerti benar betapa pentingnya pujian bagi Tuhan, di mana dalam pujian ada kuasa! Itulah sebabnya Daud dengan yakin berkata bahwa di sepanjang umur hidupnya ia akan terus memuji nama Tuhan (baca Mazmur 104:33). Masih banyak orang Kristen yang ogah-ogahan memuji Tuhan, di gereja pun mereka memuji Tuhan dengan setengah hati.
Orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus pasti tiada henti memuji dan meninggikan nama Tuhan dengan nyanyian rohani setiap waktu, karena mereka tahu bahwa itu adalah bagian dari ibadah kepada Tuhan.
"Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada." Mazmur 104:33
Memuji-muji Tuhan bukanlah dikhususkan bagi orang-orang Kristen yang bersuara bagus, sudah rekaman atau memiliki album, atau yang sudah terlibat dalam pelayanan sebagai worship leader atau singer. Menyanyi, menaikkan pujian bagi Tuhan dan membesarkan namaNya adalah bagian dari ibadah orang percaya tanpa terkecuali, baik itu anak-anak, pemuda atau juga orang dewasa. Oleh karena itu semua orang yang percaya harus memuji-muji Tuhan dengan segenap hati. Pemazmur berkata, "Biarlah segala yang yang bernafas memuji Tuhan!" (Mazmur 150:6). Tuhan tidak menilai seberapa bagus suara kita, tapi yang Dia nilai adalah kesungguhan hati kita dalam memuji Tuhan. Pujian yang keluar dari hati, sekali pun suaranya kurang bagus, tidak menjadi masalah bagi Tuhan. Di Perjanjian Lama pun umat Tuhan selalu bermazmur bagi Dia dalam puji-pujian. Dan kitab Mazmur ini adalah buku pujian bagi bangsa Israel.
Ketika bangsa Israel berperang melawan musuh, mereka menyanyi bagi Tuhan dan tampil sebagai pemenang. Perhatikan! Setelah bangsa Israel terlepas dari tangan pasukan Firaun dan mengalami mujizat yang luar biasa, di mana Tuhan menuntun mereka menyeberangi Laut Teberau dengan caraNya yang ajaib, mereka bersorak-sorai dan memuji-muji Tuhan. "Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dileparkan-Nya ke dalam laut. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi ekselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia. Tuhan itu pahlawan perang; Tuhan itulah nama-Nya. Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau." (Keluaran 15:1-4).
Tuhan menghendaki kita agar senantiasa memuji-muji Tuhan. Daud adalah orang mengerti benar betapa pentingnya pujian bagi Tuhan, di mana dalam pujian ada kuasa! Itulah sebabnya Daud dengan yakin berkata bahwa di sepanjang umur hidupnya ia akan terus memuji nama Tuhan (baca Mazmur 104:33). Masih banyak orang Kristen yang ogah-ogahan memuji Tuhan, di gereja pun mereka memuji Tuhan dengan setengah hati.
Orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus pasti tiada henti memuji dan meninggikan nama Tuhan dengan nyanyian rohani setiap waktu, karena mereka tahu bahwa itu adalah bagian dari ibadah kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment