HELL and his life.....

YESAYA26:9: "Jiwaku merindukan Engkau pada waktu malam, aku mencari Engkau dengan segenap hati, apabila Engkau menghakimi bumi kelak, penduduknya akan mengetahui makna keadilan"

Friday, March 29, 2013

KEMATIAN YESUS-MENGHAPUSKAN HUKUMAN KITA


Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? – Roma 8:34.

Kesimpulan yang agung  dari penderitaan dan kematian Yesus adalah: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” - Roma 8:1.  Berada “di dalam Kristus Yesus” berarti berada dalam hubungan dengan Yesus oleh iman.  Iman kepada Yesus menyatukan kita dengan Yesus sehingga kematianNya menjadi kematian kita dan kesempurnaanNya menjadi kesempurnaan kita.  Yesus menanggung hukuman kita (sehingga kita tidak lagi harus mengalaminya) dan menyempurnakan kita (yang tidak mungkin dapat kita capai sendiri). 

Iman bukan dasar bagi penerimaan Allah terhadap kita.  Hanya Yesus yang merupakan dasarnya.  Iman menyatukan kita dengan Yesus sehingga kebenaranNya dianggap sebagai milik kita.  Perhatikan ayat-ayat berikut:
“Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat” – Galatia 2:16. 

“Dibenarkan oleh karena iman” dan “dibenarkan di dalam Kristus” – Galatia 2:17 – merupakan istilah yang parallel.  Kita berada di dalam Kristus oleh iman, dan karena itu, kita dibenarkan.

Ketika pertanyaan “Siapa yang dihukum?” dikemukakan, jawabannya sudah ada. TIDAK SEORANG PUN!  Kemudian dasarnya dinyatakan: “Yesus yang mati!”  Kematian Yesus telah menjamin kebebasan kita dari hukuman.  Sudah pasti bahwa kita tidak akan dihukum, sepasti fakta bahwa Yesus telah mati.  Tidak ada penghukuman dua kali untuk kasus yang sama dalam pengadilan Allah, maka kita pun tidak akan dihukum dua kali untuk kesalahan yang sama.  Yesus telah mati sekali bagi seluruh dosa kita.  Kita tidak akan dihukum lagi atas dosa-dosa kita.  Penghukuman dihapuskan bukan karena tidak ada, tapi karena penghukuman itu telah dijalankan.

Tetapi bagaimana dengan penghukuman oleh dunia? Apakah ini bukan jawaban bagi pertanyaan, “Siapa yang dihukum?”  Bukankah orang Kristen dihukum oleh dunia?  Ada begitu banyak martir.  Jawabannya, tidak ada yang dapat menghukum kita SECARA TUNTAS.

Tuduhan dapat diajukan, tapi tidak ada yang bertahan sampai akhir.  “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?  Siapakah yang akan menghukum mereka?” – Roma 8:33.  Hal ini sama dengan pertanyaan Alkitab,  “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” – Roma 8:35.   Jawabannya bukanlah karena semuanya tidak terjadi terhadap orang-orang Kristen.  Jawabannya adalah: “Dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” – Roma 8:37. 

Dunia akan menjatuhkan penghukumannya sendiri.  Mereka bahkan mungkin menggunakan pedangnya.  Tetapi kita tahu, bahwa pengadilan tertinggi telah memenangkan kita.  “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” – Roma 8:31.  TIDAK ADA.  Jika mereka menolak kita, Dia menerima kita.  Jika mereka membenci kita, Dia mengasihi kita.  Jika mereka memenjarakan kita, Dia membebaskan jiwa kita. Jika mereka menindas kita, Dia memurnikan kita melalui api.  Jika mereka membunuh kita, Dia menjadikan hal tersebut sebagai jalan menuju sorga.  MEREKA TIDAK DAPAT MENGALAHKAN KITA.

Yesus telah mati.  Yesus telah bangkit.  Kita hidup di dalam Dia.  Di dalam Dia tidak ada penghukuman.  Kita diampuni, dan kita dibenarkan.  Seperti firman TUHAN berkata, “Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, Tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda” – Amsal 28:1.

No comments:

Post a Comment